Teng tooong teng tong~
Kyungsoo nyaris melompat dari kasur medengar bel sialan rumah Luhan di bawah. Ia baru saja bermimpi akan memenagkan game berhadiakan Jongin. Ishhhh sialan rutuk Kyungsoo.
Ya mau bagaimana lagi, kan Kyungsoo tidur di kamar tamu. Jadi kamar ini tidaklah kedap suara. Beda dengan kamar Luhan. Eh bicara soal Luhan, apa Sehun benar-benar menginap? Fikir Kyungsoo.
Ia kembali terlonjak karena bel rumah luhan yang nyaring itu kembali bersautan kali ini secata tak teratur. Kyungsoo menyumpah dalam hati. Ia melirik Jam digital di nakasnya dan tertera angka 05:02 AM. Okay siapa pun itu Kyungsoo pasti akan menjitaknya. Tak perduli jika itu teman Luhan. Eh tapi bisa saja kan itu orang tuanya...
Kyungsoo dengan panik bangkit namun kesusahan kerena selimut tebal dan besar itu melilit tubuhnya "aish jinnjaa-" tanpa perduli Kyungsoo turun dari kasur dan melupakan soal telapaknya yang masih terlilit kuat. And then...
Bruuk
"-aawhh" ringis Kyungsoo.
Ia bangkit setelah merutuki selimut sialan itu. Kakinya bergerak cepat melangkah keluar. Kyungsoo sempatkan melirik ke kamar Luhan dan Ya seperti dugaannya masih tertutup rapat. Kyungsoo melangkah turun melewati tangga secara tergesah. Setelah itu ia langsung melihat namja tinggi membelakangi intercom dengan seragam yang Kyungsoo kenali sebagai seragam sekolahnya.
Kyungsoo sudah mempersiapkan kata kata pedasnya di ujung lidah. Hey.. orang gila mana yang datang bertamu saat matahari bahkan belum bangun. Shit.
Ceklek
"Yak kau gila hah!? Kau ingin merusak bel rumah kami!? Yak kau cepat berbalik dan-" namja itu langsung berbalik memperlihatkan wajahnya dengan sempurnah. Dan langsung saja respon Kyungsoo terkejut dan reflek mundur. "-kau.. kau kenapa-" bunuh saja Kyungsoo. Mau apa Jongin berdiri di depan rumah Luhan pagi-pagi begini!?
"Aku memboking mu seharian ini. Kajja" Jongin mendorong pintu yang setengah terbuka itu menjadi lebih lebar agar muat untuk dirinya. Kyungsoo sendiri hanya diam layaknya patung patung di pameran museum sejarah. Rahangnya bahkan nyaris jatuh.
"E-eh!?" Kejut Kyungsoo karena Jongin menyeretnya kembali ke dalam rumah. Tak lupa memutup pintu tentunya.
Kyungsoo ingin berteriak namun urung. Ia pasrah saja di cengkram Jongin menaikki tangga. Wajahnya blank seketika. Ia bahkan tak memperdulikan baju tidur pororo nya yang kebesaran sudah mempertonton bahu mulusnya. Jujur itu membuat Jongin risih.
Ceklek
Brakk
Jongin kembali menutup pintu kamar Kyungsoo menggunakan Kaki nya. Ia tetap dengan setia menuntun Kyungsoo untuk di dudukkan di tepi kasur. Jika Jongin tak mementingkan image nya di depan Kyungsoo, mungkin ia sudah akan mencubiti pipi berisi itu hingga lower. Setelah berhasil membuat Kyungsoo duduk dengan wajah blank nya. Jongin terdiam sebentar.. ia seperti menimangkan sesuatu yang berat.
"Hey..." tegur Jongin.
Kyungsoo diam. Ia berkedip sambil mendongkak menatap Jongin dengan pandangan ter konyol yang pernah Jongin lihat.
"Kau harus lihat wajah mu sekarang" ucap Jongin di barengi kekehan kecil.
Kyungsoo tersadar dan buru buru beringsut mundur. Ia menarik apa saja yang bisa di jangkau untuk menghalau dan pilihannya jatuh pada boneka pororo kecil yang langsung saja ia dekap di pangkuannya. Ia memandang Jongin seolah Jongin adalah penjahat yang akan memerkosanya. Yah walau fikiran seperti itu memang sempat terlintas di benak Jongin saat melihat bahu Kyungsoo tapi kan ia cukup waras untuk tidak mewujudkan keinginannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Touch!! He's Mine! - KaiSoo [HIATUS]
De TodoTittle : Don't Touch!! He's Mine! Rate : General Genre : Romance, lilbit Humor. KAISOO STORY.. MY SECOND FICTION!!