Chapter 9

6.6K 609 16
                                    


Curcol dikit... serius untuk chapter ini, author nulisnya sambil senyum gaje bhaaakk.. entahlah author jadi lucu sendiri sama fantasi author untuk part ini. Soo umma yang polos is baaack!!!
Oh iya.. sebenarnnya author mau update kemarin, Cuma karna lagi ada acara di rumah jadi buat menggapai(?) computer itu susah banget. Soalnya computer author di ruang keluarga, dan acaranya itu ya di ruang keluarga. Parahnya lagi wifi di off kan, jadi biar make laptop juga ga bisaaa.. tapi yang penting update kaaaaannn.. wkwk
Udah ah gua banyak basssot.. baca aja.. byee ^^

Happy reading!!!

Kepala Luhan nyaris menubruk meja jika bel istirahat tak menyadarkannya dari acara tidur ayam di kelas. Jam pelajaran pertama adalah sejarah dan Jung saem berhasil membuat semua murid layaknya fosil purba kala yang membusuk.

"sekian untuk pagi ini. jangan lupa tugas kalian. Annyeong" Jung saem berlalu meninggalkan kelas.

Luhan menggeleng kecil mencoba mengumpulkan nyawanya yang berhamburan. Ia berkedip sejenak kemudian menggeleng kecil.

"barusan Jung saem bicara apa? Ahh aku tak perduli"

Luhan bangkit dari bangkunya.. namun baru 5cm pantat montoknya menjauh dari permukaan kursi, 2detik kemudian kembali terhempas kasar.

"huaaaa aku lapar tapi aku malas bergeraaaakkk!!! Umma ottokae!!!" jerit Luhan

Pukk

"ouchhh" Luhan mengelus jidatnya. Ia mendelik pada Jin yang sedang cekikikkan melihatnya tanpa dosa. Luhan mengambil gumpalan kertas tadi lalu melemparnya kembali pada Jin.

"yak kau ini!!!" kesal Luhan karena Jin berhasil menghindar

Bukannya menjawab Jin malah menjulurkan lidahnya mengejek.

"ishhh menyebalkan!!"

"hahaha arra... mian Luhan-ah. Hey kau tak ingin kekantin?" tawar Jin kini menggeser kursinya mendekat pada Luhan. Luhan menarik nafas dalam kemudian menghembuskannya malas.

"aku malas kekantin.. tapi cacing ku terkena busung lapar. Ottokae? Aku harus apa hiksss?" dramatis Luhan.

Membuat Jin sweatdrop di tempat.

Jika Luhan tak menghindar, mungkin telapak besar Jin berhasil mendarat di kening seksinya. "jangan memukulku!!!"

"habis kau berlebihan... kajja kita ke kantin! Aku tak ada teman" rajuk Jin

Luhan memainkan cara pandangannya pada Jin, seperti mengejek.

"kita teman? Sejak kapan?"

"yak Oh Luhan!!"

"mwoya?! Oh Luhan?!"

Jin berkedip polos.. "memangnya kenapa?"
Luhan mendesis.

"yak aku Xi Luhan bukan Oh Luhan!" protes Luhan sambil berteriak.
Jin terkikik kecil... "bukankah kau istri dari Oh Sehun? Wajar jika marga-"
"Yak!! Kau ingin cari mati hah?!" kesal Luhan langsung berdiri dan berkacak pinggang. Mau tak mau Jin dibuat meledak dengan tawa akibat ekspresi Lucu dari Luhan.

"hahaha aku hanya bercanda.. sudahlah kajja -OH TIDAK!! Jangan duduk lagi!! Kajja kita ke kantin!!"
Luhan yang baru akan kembali duduk langsung di seret Jin secara anarkis menuju kantin.

Jin adalah sahabat dekat Luhan jika di kelas. Jika tidak sedang bermusuhan dengan Sehun, Luhan yakin Sehun pasti sudah ada di sekitar Luhan sedari tadi dan membuat namja rusa itu tidak dapat tersentuh baragn seincipun oleh Jin. Luhan bahkan dibuat tertawa tak bisa berhenti saat Sehun berkata tak suka melihat Luhan dan Jin berdekatan bahkan rasanya melihat mereka bernafas dalam oksigen yang sama saja ia tak rela.

Don't Touch!! He's Mine! - KaiSoo [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang