6. Secret

184 17 9
                                    

Pagi yang tak cukup indah untuk seorang wisnu, pasalnya sudah hampir 2 minggu ini dia berusaha mendekati aila namun belum mendapatkan respon yang baik. Sikap aila yang cuek belum mampu ia luluhkan, namun ia tak akan pernah menyerah.

Ia keluar dari kamarnya menuruni tangga dengan wajah murungnya. Berjalan dengan malas menuju ruang makan rumahnya. Kedua orang tuanya sampai terheran dengan sikapnya yang tidak seperti biasanya.

"Hei jagoan, ada masalah?" Tanya sang ayah ketika wisnu sudah duduk di kursinya.

"Pa, dulu waktu papa deketin mama tuh gimana caranya?" Tanya wisnu kembali tanpa menjawab pertanyaan papanya, namun bukannya marah sang papa malah tersenyum mendengar pertanyaan sang anak.

"Oh jagoan papa sedang jatuh cinta tertanya. Sama siapa? Cantik gak? Anak mana?" Tanya sang papa antusias. Bukannya menjawab pertanyaan sang papa, wisnu malah melanjutkan makannya dengan cemberut karena tidak mendapatkan jawaban dari pertanyaanya.

Di kursi samping wisnu ada sang adik yang makan begitu lahap tanpa peduli dengan ocehan pagi dari kakak dan papanya. Saat memperhatikan sang anak yang cemberut sang papa pun tersenyum sambil menjawab.

"Dulu itu mama yang kejar kejar papa, soalnya papa kan ganteng" ucap sang papa dengan bangganya, namun tiba tiba

Plak

Sang papa mendapatkan sebuah geplakan dibahunya. Geplakam dari sang istri yang tiba tiba muncul dari arah dapur membawa segelas susu untuk wisnu

"Enak aja, jangan dengerin omongan papamu nu" ucap sang mama sambil duduk di kursinya.

"Wisnu berangkat" ucap wisnu setelah menyelesaikan sarapannya. Ia malas jika harus mendengar perdebatan tidak penting dari orang tuanya tersebut.

Orang tua wisnu memang suka berdebat hal hal kecil, mereka juga suka sekali membahas hal hal yang random, namun mereka juga sangat menyayangi satu sama lain.

***

Sesampainya diparkiran sekolah wisnu melihat aila yang juga baru saja pergi dari parkiran. Wisnu pun bergegas mengejar aila dan berjalan disamping aila.

"Pagi cantik" sapa wisnu pada gadis cantik disampingnya, namun lagi lagi wisnu harud menelan pahitnya di cuekin seorang aila.

"Pulang bareng yuk ai, nanti aku traktir makan, atau mau es krim, coklat, es buah, es lilin, atau mau jalan jalan, nonton bioskop, nonton wayang, atau mau nonton topeng monyet" tanya wisnu bertubi tubi, ia masih berusaha mendapatkan hatinya aila.

"Bisa diem nggk" ucap aila dingin karena udah jengah dengan celotehan wisnu. Aila pun segera mempercepat langkahnya agar bisa menjauh dari wisnu, tapi secepat apapun langkah aila, wisnu masih saja bisa mengejarnya.

Sesampainya di kelas seketika seluruh penghuni kelas menatap aila dan wisnu yang masuk secara bersamaan dan mereka berceloteh tentang mereka berdua. Meski sudah bukan hal yang asing tapi mereka berharap hati aila bisa luluh dengan wisnu. Karena jujur bagi mereka aila dan wisnu itu pasangan yang cocok, aila yang cantik dan wisnu yang tampan. Tanpa mereka semua sadari ada satu orang yang tidak suka mendengar celotehan itu.

Tanpa menghiraukan celotehan teman teman sekelasnya aila dan wisnu langsung duduk di bangkunya, aila dengan wajah datarnya dan wisnu dengan wajah cerianya. Bagi wisnu dukungan teman temannya itu sangat berarti untuknya. Secara tidak langsung teman teman sekelasnya itu mendukung jika ia berpacaran dengan aila. Namun entah sampai kapan ia bisa meluluhkan hati aila.

Di Ujung Senja || NOMIN GsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang