14. Perjanjian

107 15 3
                                    

Sepagi ini gedung sekolah SMA C&T masih sangat sepi karna jam baru menunjukan pukul 6 pagi. Namun aila dan beberapa murid yang menjabat sebagai panitia sudah terlihat di ruang osis untuk mempersiapkan lomba hari ini.

"Gue keluar sebentar" pamit aila pada teman temannya.

Aila keluar menuju ruang ganti anak basket. Karna masih sepagi ini jadi ia bisa masuk keruangan itu dengan mudah. Ruangan itu tidak pernah terkunci karna terkadang anak basket tiba tiba masuk. Sebenarnya yang boleh masuk ke ruangan itu hanyalah para anggota basket dan pelatih. Namun karna ini masih pagi dan belum ada anak basket yang jadi aila bisa masuk tanpa halangan.

Setelah ia bisa masuk ia mencari loker dengan nama wisnu. Setelahnya ia mencoba membuka loker itu untung saja loker itu tidak di kunci alhasil ia berhasil menaruh sebuah minuman disitu. Ia pun segera keluar dan kembali ke ruang osis selesai menaruh minuman diloker wisnu.

***

Tepat pukul 08.00 perlombaan basket dimulai. Seluruh peserta lomba sudah memasuki lapangan indor. Bukan hanya peserta lomba yang memasuki ruangan namun juga hampir seluruh siswa siswi juga memasuki lapangan indor. Bedanya mereka duduk dikursi penonton. Tidak lupa yemi juga ada untuk menonton kelasnya lebih tepatnya nonton wisnu.

Wisnu yang tampak murung saat memasuki lapangan seketika tersenyum ketika maniknya tak sengaja melihat sosok cantik yang duduk   dipinggir lapangan dengan kamera ditangannya. Sepertinya ia sedang menyeting kamera itu agar jepretan yang dihasilkan sesuai keinginannya.

Cukup lama ia berdiri di area tribun sambil memandangi kekasihnya itu. Bahkan sampai 2 pertandingan selesai dan kini jalan pertandingan ke tiga ia masih betah disitu. Sesekali ia tersenyum melihat aila yang sedang tersenyum merasa puas dengan hasil jepretannya.

"Heh wisnu, gila lo senyum senyum sendiri" ucap gilang menyadarkan wisnu.

"Ganggu aja lo" jawab wisnu.
"Ngapain sih berdiri disitu, ayo turun, habis ini kelas kita" ucap gilang yang sedari tadi mencari wisnu eh ternyata anaknya sedang senyum senyum di tengah tribun.

Gilang yang merasa tidak mendapatkan jawaban akhirnya mengikuti arah pandang wisnu dan ia menemukan sosok aila disana lalu ia manggut manggut tanda paham kenapa wisnu betah berdiri situ. Ternyata ada sosok kekasih hati yang sedang serius dengan kameranya.

"Dipandang dari bawah lebih jelas bro" ucap gilang sambil menepuk pundak wisnu.
"Apaan sih" ucap wisnu sambil salting
"Gue tau lo lagi mandangin aila dari sini"
"Kagak, gue lagi nonton pertandiang noh"
"Alah kagak usah alasan, udah ayok turun habis ini kelas kita" ucap gilang sambil menyeret wisnu soalnya kalau nggk di seret sampai pertandingan selesai juga betah dia disitu.

"Gue ke ruang ganti dulu mau ngambil sepatu" ucap wisnu ke gilang.
"Oke gue tunggu disono. Awas lo balik ke situ lagi" jawab gilang sambil menunjuk nunjuk tempat yang ia maksut.
"Iya santai aja" ucap wisnu sambil menepuk nepuk pundak gilang setelahnya ia pergi ke ruang ganti.

Sesampainya di ruang ganti wisnu langsung menuju lokernya. Setelah ia buka betapa terkejutnya ia karna ada sebuat botol minum isotonik dengan stickynote bertuliskan "Semangat Sayang" lalu ia tersenyum. Meski tidak ditulis siapa pengirimnya tapi ia tau jika itu dari aila. Sangking bucinnya ia sampai hafal bagaimana bentuk tulisan aila.

***

Kini giliran kelas 10 IPA 1 atau kelompoknya wisnu yang bertanding. Kelas itu bertanding melawan kelas 10 IPS 1. Kelas yang penghuninya banyak banget yang jadi penggemarnya aila tapi nggk pernah dapet respon dari aila.

Bukannya berjalan memasuki arena lapangan, wisnu malah berjalan menuju aila. Aila yang tau jika wisnu berjalan ke arahnya berusaha buat mengusir wisnu agar tidak mendekat ke arahnya. Namun usaha itu gagal karena wisnu tetap berjalan ke arahnya dan sekarang sudah ada didepannya.

Di Ujung Senja || NOMIN GsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang