11. Kembali

113 10 2
                                    

Terhitung sudah 3 bulan hubungan aila dan wisnu berjalan dengan baik tanpa diketahui oleh siapapun. Dan sudah hampir 3 bulan juga aila mengikuti osis. Dia masuk osis karna saran dari abangnya. Kini abangnya sudah bukan ketus osis lagi, karna kini kelas 12 sudah harus mempersiapkan diri untuk ujian nasional. Iya osisnya udah ganti angkatan. Ketua osisnya saat ini kelas 11 begitupun wakilnya. Aila masuk sebagai anggota biasa karna dia masih kelas 10.

Aila sedang berjalan menuju kelasnya setelah mengikuti rapat bulanan anggota osis. Ia berjalan sendirian menyusuri koridor sekolah, namun tanpa ia sadari ada seseorang yang menepuk pundaknya dari belakang. Ia pun berhenti dan menengok kebelakang untuk melihat siapa yang menepuk pundanya. Ketika ia sudah menghadap kebelakang senyum manis terpancar dari wajah seseorang yang menepuk pundaknya.

"Bisa bicara berdua nggk ai?" Tanya seseorang itu.
"Bisa, mau ngomong apa?" Jawab aila
"Bicara di ruang osis aja gimana?"
"Disini aja"
"Tapi aila"
"Disini aja, masih jam pelajaran jadi sepi nggk ada orang"
"Oke, Aila sebelumnya aku minta maaf"
"Buat?"

Seseorang tersebut terdiam ia bingung harus memulai dari mana pembicaraannya dengan aila. Namun belum selesai aila dan seseorang tersebut bicara, bel istirahat sudah terlebih dahulu berbunyi.

"Jadi, minta maaf buat apa?" Tanya aila kembali.
"Emm, itu ai, anu" ucap seseorang itu terbata.

"AILA" Teriak yemi dari depan kelas memanggil aila yang sedang berdiri dikoridor tak jauh dari kelasnya bersama seseorang.

"Kalau nggk jadi ngomong, gue tinggal ya" ucap aila sambil pergi meninggalkan orang tersebut.

Seseorang tersebut hanya terdiam sambil menatap punggung aila yang semakin menjauh.

***

Dikantin aila yang sedang duduk berdua dengan hemi tiba tiba rosa dan gengnya ikutan duduk dibangku aila. Awalnya aila biasa aja selama mereka nggk menganggu ia makan. Namun lama lama aila kesal juga karna rosa tidak bisa diam untuk tidak menyodorinya berbagai makanan.

"Mau lo apa sih?" Tanya aila pada rosa dan yang lain hanya terdiam ketika aila sudah mengeluarkan nada judesnya.

"Kalo lo mau abang gue seharusnya lo berusaha buat abang gue suka sama lo, bukan malah setiap hari lo gangguin gue" lanjut aila karna ia tak mendapatkan jawaban dari rosa.

Rosa yang tadinya nunduk segera mengangkat kepalanya dan menatap aila dengan binar bahagia. Ia tidak menyangka jika aila akan berucap seperti itu.

"Beneran? Boleh? Lo restuin gue sama abang lo?" Tanya rosa memastikan.

"Iya kalau pada akhirnya abang gue suka sama lo ya gue bisa apa" ucap aila dengan tenang.

Berbeda dengan aila yang tenang, rosa yang bahagia mendengar pernyataan aila pun segera bangkit dari duduknya lalu mendekati aila dan memeluknya. Pelukan itu sangat erat sampai aila sulit bernafas.

"Lepas" ucap aila lalu rosa pun melepaskan pelukannya dan terjadilah insiden aila terbatuk batuk.
"Gila lo ya, mau bunuh gue lo" ucap aila dengan nada marahnya.
"Sorry sorry" ucap rosa dan ia pun segera memberi aila minum air putih.

Aila pun meminum air putih itu dengan tenang lalu ia melanjutkan aktivitas makannya. Rosa yang sedari tadi berdiri pun akhirnya kembali duduk didepan aila.

"Terus ngapain masih disini?" Tanya aila pada rosa dan teman temannya. Seketika ketiga teman rosa langsung berdiri namun hal itu dicegah oleh rosa 
"Kita disini aja makan bareng sama lo. Btw makasih ya dek udah ngasih restu gue buat deketin ozin" ucap rosa dan hanya dijawab deheman oleh aila.

Di Ujung Senja || NOMIN GsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang