19. Benci

171 8 1
                                    

Hari berikutnya setelah kejadian terungkapnya hubungan aila dan wisnu yang menghebohkan satu sekolah. Kini aila sedang menuju kantin bersama feli untuk mencari mila, seseorang yang  katanya pernah melihat aila berkencan dengan wisnu.

Sesampainya dikantin ia berhenti dan melihat sekeliling untuk melihat keberadaan mila. Tepat setelah menggetahui dimana mila. Aila berjalan menuju meja mila dan tetap berusaha untuk tenang. Ia tidak ingin kelepasan emosi karena keinginannya bertemu mila hanya untuk bertanya baik baik.

"Mila?" Tanya aila pada gadis berrambut sebahu dihadapannya.

"Iya, kenapa?" Tanya mila bingung.

"Boleh ngobrol sebentar?" Tanya aila kembali.

"Boleh, duduk aja aila" sambut mila mempersilahkan aila untuk duduk tak lupa senyumnya yang manis juga ia pasang diwajahnya.

"Gini mil, kemaren gue denger dari temen-temen katanya lo pernah lihat gue sama wisnu. Apa itu bener?"

"Iya, gue pernah lihat lo sama wisnu dicafe" jawab mila dengan santainya.

"Eh sorry, bukan pernah deh tapi sering" lanjut mila kelewat santai.

"Sering?" Tanya aila bingung. Pasalnya jika memang pernah lihat sekali dua kali itu bisa disebut kebetulan, tapi kalau sering? Masa iya sering banget kebetulannya.

"Iya, mungkin udah ada setahunan ini kali ya gue sering lihat lo jalan berdua sama wisnu. Bukan cuma dicafe tapi juga ditempat lain juga seperti taman kota, taman hiburan, pantai, dan tempat lainnya. Lo juga kalau pulang sekolah sering bareng wisnu kan walaupun kalian pakek motor sendiri sendiri"

"Kok lo..., itu nggk mungkin kebetulan kan?" Tanya aila kembali

"Kebetulan?" Mila dengan senyum sinisnya
"Nggk sih itu gue sengaja"  lanjutnya.

"Sengaja? Jangan jangan foto itu..."

"Iya foto itu gue juga yang nyebarin. Seharusnya lo berterima kasih ke gue karena gue bantuin lo buka rahasia lo, jadi lo nggk perlu repot repot nyari kalimat buat cerita sama sahabat lo.

Dimeja lain yang tak jauh dari tempat aila dan mila. Yemi mendengarkan semua. Tentang hubungan aila dan wisnu yang ternyata sudah berjalan setahun. Setelah mendengar semuabya yemi hanya tersenyum sinis tanpa ingin menangis. Rasanya air mata itu tidak bisa keluar akibat rasa marah, kecewa, sakit hati yang bercampur jadi satu.

Ia bingung bagaimana ia harus menanggapi kalimat demi kalimat yang menusuk hatinya tersebut. Awalnya ia berniat untuk membicarakan kejadian kemaren sepulang sekolah nanti dengan aila. Namun fakta yang ia dengar hari ini benar benar membuatnya kecewa dan mengurungkan niatnya untuk berdamai dengan aila.

Kembali lagi dimeja aila dan mila. Mila dengan tatapan sombongnya, ia merasa menang karena sudah memojokkan aila. Dan aila yang tetap berusaha untuk tenang meski sebenarnya ia menahan emosi. Ingin rasanya ia luapkan emosi itu namun jika ia sampai kelepasan emosi maka mila akan tambah senang.

Feli, gadis itu hanya diam tak berniat untuk ikut campur. Karena menurut feli itu urusan aila dan mila. Tapi jika samapai kedua kelewat batas maka feli baru akan bertindak. Jika kalian tanya wisnu ada dimana, maka jawabannya wisnu ada disitu mengawasinya dari jauh karena aila melarang wisnu yang ingin menemani aila dari dekat jadi wisnu mengawasinya dari jauh. Dan ia menitipkan aila pada feli.

"Kenapa lo lakuin itu ke gue mila?, gue salah apa sama lo?"

"Karena gue suka sama wisnu, gue muak liat lo yang terus terusan cuekin wisnu. Gue iri ke lo karna wisnu selalu lihat lo sedangkan lo bersikap se enekanya ke wisnu. Gue kasihan liat wisnu yang selalu ngejar lo tapi selalu lo abaiin. Akhirnya gue cari tau semua tentang wisnu dan wow gue menemukan fakta bahwa lo sama wisnu ternyata deket diluar sekolah. Gue sakit hati dan nggk terima tapi gue nggk tau gimana caranya agar lo ngerasain apa yang gue rasain. Sampai akhirnya gue tau kalau ternyata yemi juga suka sama wisnu. Dan lo nyembunyiin itu dari yemi karna yemi berharga buat lo. Makanya gue lakuin ini" jelas mila panjang lebar.

Di Ujung Senja || NOMIN GsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang