"Phi Ohm"
Pemuda bertubuh tegak dan tegap itu berhenti sejenak di depan pintu ketika matanya menangkap seseorang yang memanggilnya. Cahaya lampu yang redup tak membuat kecantikan pemuda di sana terkubur sama sekali. Dia tetap cantik, dan selalu cantik
Ohm tersenyum, melangkah perlahan-lahan kepadanya, kepada orang yang mengacaukan dirinya selama bertahun-tahun, namun menjadi tempat hatinya berlabuh
Win berdiri semakin kaku saat pria itu mendekat, mencoba melawan ketakutannya yang mendalam. Jika Win gagal hari ini, maka ia tak akan tenang selamanya. Ohm akan selalu mengganggunya
Win berharap pria itu dapat masuk ke dalam jebakannya malam ini, sesuai dengan rencana
"Ini... Kau?" Ohm menatap Win tidak percaya, menyentuh pipinya dan tertawa, saat menyadari keutuhan orang di hadapannya. Dia, yang selalu hadir di dalam mimpi kini berdiri di hadapannya secara nyata
Win mengangguk.
Ohm benar-benar dibuat gila oleh pemuda cantik ini. Ia mengabaikan mengapa Win ada di sini, dan apa yang membawanya kemari. Ia tidak terpikirkan bahwa ini mencurigakan, yang ia pikirkan hanyalah Win ada di sini, cintanya benar-benar telah ada di hadapannya
"Dirk yang membawaku kemari. Dia bilang bahwa kau membutuhkanku" Win segera mengucapkan alasan penuh kebohongannya sebelum Ohm bertanya
Ohm mengangguk saja, menerimanya tanpa kecemasan apapun
"Phi, apa yang kau lakukan selama ini?" Win berusaha menjaga nadanya tetap tenang, meskipun tangannya telah bergetar di bawah sana, mengingat kembali betapa terobsesinya orang ini terhadapnya hingga melakukan hal-hal gila meskipun Win sudah menegaskan berkali-kali bahwa ia tidak memiliki perasaan apapun
"Apa yang aku lakukan? Aku menghabiskan waktu untuk mencintaimu"
Win meraih tangan pria itu dari pipinya, mengusahakannya terlihat nyata dan alami. Mencoba berakting sebaik mungkin "Aku tau, Phi. Terimakasih telah menaruh perasaan itu. Tapi, aku mohon... Selesaikan segala kekacauan ini"
Ohm tampak berfikir, namun matanya tak bisa dilepaskan dari Win "Kekacauan?"
"Kau memalsukan kematianmu dan berbohong pada orang-orang bahwa Phi Mew yang membunuhmu"
"Aku minta maaf"
Meskipun begitu, Win tidak melihat penyesalan apapun di mata Ohm. Yang ada pada pria itu hanyalah nada dan raut yang berusaha membuat Win luluh
"Lily, dan orang tuanya adalah orang-orangmu, bukan? Orang yang selama ini memantauku"
Ohm mengangguk tanpa menepis sedikitpun "Aku menyuruh Lily dan Ibunya memantaumu, memastikan kau tetap baik-baik saja"
Win berdecak "Mereka selalu menuangkan sesuatu ke dalam minumanku. Apakah itu yang kau bilang aman?"
Ohm menggeleng "Aku hanya menyuruh mereka membuatmu tidak sadarkan diri, hingga mudah membawamu padaku"
"Tolong hentikan semua ini, Phi"
"Aku tidak melakukannya tanpa alasan, sayang. Aku begitu marah pada dua orang itu. Pada Ayahmu, dan Ayahku"
Wajah Win berubah heran "Apa yang membuatmu begitu marah?"
"Karna Ayahku memaksaku menikah dengan gadis yang tidak ku cintai" Jawab Ohm, berterus terang
"Lalu, ada apa dengan Ayahku?" Tanya Win lagi
"Aku pernah mencoba meminta untuk menikahimu, namun dia tidak memberikan izin. Aku menyimpan begitu banyak dendam terhadap keduanya. Dan... Mengadu domba adalah ide yang sangat tepat, bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
From The Darkness
FanfictionSelalu ada dua sisi dari setiap orang. Jadi, mari kita temukan sisi Gulf dari yang terbaik hingga yang paling gelap "Tanpa kau sadari, setiap detik dalam hidup hanyalah tentang persaingan" ⚠️Banyak kata/adegan yang tidak pantas. Mohon bijak dalam me...