✎13ˋ°🦋*

645 116 47
                                    

Kedekatan Mew dan Gulf kian menjadi mencurigakan. Meskipun dua orang itu berusaha menyembunyikannya dan berakting seakan membenci satu sama lain, Bright tidak akan tertipu

Dari mata mereka saja, Bright sudah dapat menebak seberapa jatuh cintanya mereka satu sama lain. Dan fakta ini sungguh membuatnya geram

Bright berusaha begitu keras selama ini untuk membantu Tuan Harles, namun mengapa Gulf menjadi bodoh jatuh cinta pada sesuatu yang berbahaya?

Anak itu memang sangat suka menantang adrenalin, hingga kini Bright mulai merasa muak.

Waktu yang Bright buang hanya untuk membantu Gulf sudah sangat banyak, dan segalanya kian sia-sia

"Kerjakan ini" Win memberikan gunting dan beberapa kain yang telah diberi pola pada Bright, tanpa menatapnya

Bright menatap Win cukup lama. Pemuda itu kian melunak, tak sedingin dan semenyebalkan dulu lagi. Mungkin, ia sadar bahwa perilakunya memang sangat sombong

Bright mendekati anak ini hanya untuk membantu Gulf menemukan jawaban, bukan?

Menyeringai, Bright berdecih. Untuk apa melanjutkan membuang waktu untuk misi sialan ini?

"Aku tidak tertarik" Bright menjawabnya dan segera melenggang pergi

"Berhenti di sana" Win menahannya, namun tak digubris sama sekali oleh Bright yang tetap melangkah menjauh

"Baiklah bodoh, kerjakan yang lainnya! Kerjakan apapun yang kau inginkan. Intinya kau tetap tinggal"

Teriakan dengan penuh emosi dan keputus asaan itu menarik Bright untuk berhenti. Ia segera menoleh ke belakang, melihat orang yang nyaris ketakutan di sana

"Kenapa tiba-tiba peduli pada kehadiranku?" Bright mengangkat sebelah alisnya "Bukankah aku hanyalah pengganggu selama ini?"

Emosi Bright pada Gulf terbawa hingga Win ikut terkena amarahnya. Win sendiri tak tau apa yang membuat Pria itu berlaku aneh akhir-akhir ini

"Kau tidak tau betapa menyebalkannya 'sendiri' itu untukku" Win masih tidak ingin menatapnya "Jangan pergi! Aku akan sendirian di sini! Aku takut, bodoh!"

Rasa penasaran Bright kian menebal. Ia berdecak dan membalik arah, kembali pada Win yang kini menangis

"Katakan apa yang sebenarnya ingin kau katakan!"

"Aku takut!" Tangis Win tak disembunyikan lagi seperti tadi "Seorang pria terus mengincarku! Dia adalah pria yang gila!"

Tatapan tajam Bright berhenti. Rasanya, meninggalkan Win sekarang bukanlah ide yang bagus. Anak ini mungkin saja memiliki jawaban dari apa yang telah terjadi selama ini

..。☽︎☾︎。..

Dorr!

Peluru yang menembus tepat pada kepala Dirk, membuat pria berusia kepala empat itu terkapar dengan darah segar di kepalanya

"Gulf!" Tuan Harles berteriak dengan mata menyala, namun tak digubris sama sekali oleh orang yang telah menarik pelatuk, terlanjur melesatkan peluru pada pengawal kepercayaan Ayahnya

Gulf berjalan ke arahnya, duduk dan meremas kuat kerah baju Dirk yang tak berdaya

"Entah kau atau putrimu yang akan habis lebih dulu"

Dirk mendelik tajam pada Gulf, tanpa suara

"Lily... Dia juga sedang kritis" Gulf tertawa dengan puas saat menangkap wajah penuh kekalahan itu

Mew tersenyum... sudah ia katakan, akan menjadi tangga untuk Gulf mencapai puncak

Lily adalah orang dari pihak lawan, namun bukan dari pihak Gulf. Lily, Ayahnya-Dirk, dan Ibunya ada dalam tim 'bedebah' itu

From The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang