✎16ˋ°🦋*

579 110 35
                                    


_Happy reading_

"Hey, mengapa kalian lama sekali?! Gulf sudah sangat haus" Reyn berteriak kesal ke arah pelayan. "Apakah kalian tidak memikirkan keponakanku?!"

Gulf menepuk-nepuk pundak Reyn "Tenanglah, bayiku tidak akan suka jika Bibinya marah-marah seperti ini"

Reyn mengembalikan tatapannya pada Gulf dan tersenyum. Ekspresinya berubah begitu cepat hingga tak ada sisa-sisa kemarahan lagi di matanya "Kau sangat cantik hari ini! Dan ini adalah hari paling membahagiakan dalam hidupku"

"Ini adalah hari pernikahanku. Harusnya hari yang paling membahagiakan di hidupmu adalah hari pernikahanmu sendiri"

Reyn menyengir "Aku sangat bahagia, tau. Akhirnya kau dan Mew menikah juga"

Gulf berdecak "Sebenarnya, aku belum sepenuhnya bahagia"

"Kenapa?"

"Ayahku belum begitu rela" Bisik Gulf pada Reyn

"Apakah... Dia membenci Mew?"

Gulf mengangguk "Itulah yang membuatku kebingungan, padahal kesalahpahaman yang ada di antara kami telah diluruskan"

"Mungkin dia kurang menyukai sikap Mew?" Reyn mulai menerka-nerka, namun diberikan gelengan oleh Gulf

"Sikap Mew sudah sangat sopan di hadapan Ayahku, bahkan dia jauh lebih berwaspada dihadapan Ayahku dibandingkan Ayahnya sendiri"

Reyn meringis "Itu sulit"

"Hey, apa yang kalian lakukan?! Acaranya akan dimulai sebentar lagi!" Ucap Valya yang datang dengan panik. Gadis itu memakai gaun yang senada dengan konsep pernikahan ini.

Merah dan hitam

Sedikit kaku dan tegas, namun kesan elegannya tak ditinggalkan sama sekali

Begitupun saat Gulf melangkah mendekat pada pria yang menunggunya di ujung sana...

Tatapannya tertuju lurus, ke dalam mata prianya. Pria yang terlihat lebih tampan dan bersinar malam ini. Ya... Matthew Jarviz, pria yang selalu memenuhi pikirannya selama ini hingga menjadi orang yang paling bertanggung jawab atas dirinya setelah sumpah pernikahan diucapkan

Segalanya terjadi seperti mimpi... Bahkan ketika Gulf menutup matanya dan menyambut ciuman lembutnya... Mengalungkan tangannya pada leher seorang Mew

Lebih tepatnya, suaminya

Suara sorakan memenuhi telinga keduanya saat mereka menebarkan banyak cinta

..。☽︎☾︎。..

Setelah acara pernikahan selesai, dua belah pihak keluarga duduk bersama di sebuah ruang tamu kediaman Harles. Sebuah momen yang tidak pernah terpikirkan oleh Gulf sama sekali

Jika ini mimpi, maka ini akan menjadi mimpi tergila di dalam hidupnya

Namun, segalanya nyata hingga kegilaan itu menjadi dua kali lipat, pikir Gulf. Ia menoleh pada Mew yang duduk di sebelahnya dengan pembawaan santai

Ini tidak adil. Gulf sendiri merasa kaku dan tegang melihat Ayah Mew dan Ayahnya yang tak kunjung bersuara.

Sementara Nyonya Jarviz dan Win tampak memikirkan jalan keluar dari keheningan ini. Gulf mendengus, andai saja Ibunya juga ada di sini...

Andai saja orang tuanya tidak berpisah

Andai saja, Ayahnya pandai mengendalikan diri

Segalanya, pasti akan menjadi lebih indah... Jika, semua 'Andai' itu adalah sesuatu yang nyata

From The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang