GRUP BEBACOT (4)
Lisa Jayanti
Info lowongan kerja guys!Abian Dyantoro
Buat siapa?Raka Gibran
Lo keluar dari kerjaan lis?Lisa Jayanti
Bukan buat gue, tapi buat si Aya.Setelah mengirim pesan tersebut di grup, Lisa memasukkan ponsel di tas. Sengaja meninggalkan percakapan, biar Ayara saja yang berbicara sendiri. Ia mendongak dan melihat Ayara yang sudah kembali sedari mengambil gaji.
"Cepet banget?" heran Lisa dengan kedua alis berkerut.
Ayara menyipitkan mata, "Udah, diem dulu. Gue mau unboxing ini." Tangannya memperlihatkan amplop cokelat ke depan. Cepat-cepat membuka isi amplop dan melihat slip gaji tertera di sana. Nominal yang tertulis di sana membuat kedua mata membulat.
"Gilaaa! Serius ini!" seru Ayara menatap Lisa lalu kembali menatap slip gaji. Gaji terakhir yang diberikan hampir menyentuh tiga juga dimana dia hanya seorang waitress.
Lisa megambil slip gaji yang dipegang Ayara melihat lalu mengembalikan lagi pada Ayara. "Ini sepadan lah sama kinerja lo selama kerja di sana. Hampir dapet tiga juta itu banyak, bonus sama tunjangan belom ke hitung itu."
"Padahal gue nggak expect banget dapet gaji segitu," ungkap Ayara antusias. Terlihat sekali dari binar matanya yang terlihat bahagia.
"Rata-rata orang kalau dikeluarin dari kerjaannya itu sedih, bingung. Bingung cari loker, bingung kerja apa, nggak ke lo kayaknya. Lo malah seneng, happy banget malahan." Tatapan heran kembali terlihat di wajah Lisa, tapi setidaknya Lisa mensyukuri hal itu. Dia tak menemukan Ayara yang menangis bahkan sampai meraung-raung.
Lisa begidik ngeri. Eugghh! Imajinasinya terlalu membahayakan.
Saat Ayara sibuk menghitung uang dengan mengeluarkan sedikit dari amplop. Menyamakan nominal yang ada di slip gaji, ponsel wanita itu berdering. Dia memasukkan kembali uang itu di amplop, mengambil ponsel dan nama Abian tertera di sana.
Salah satu alis terangkat, "Ada apa nih Abian telfon gue?" Ayara menatap Lisa dengan mengulurkan tangan, memberi tau layar ponselnya pada Lisa.
"Angkat aja. Kali aja penting."
Ayara menggeser ikon hijau dan menempelkan di telinga. "Hallo?" Satu alis terangkat bersamaan dia menyapa sang penelfon.
"Lo keluar dari kerjaan?"
Ayara menatap Lisa bingung lalu menjauhkan ponselnya, memajukan tubuh ke arah Lisa berbisik, "Lo udah bilang ke grup kalau gue out?"
Lisa mengangguk. Ayara tersenyum masam memutar kedua bola mata jengah, kembali menempelkan ponselnya, "Gimana, Yan? Gue nggak denger tadi."
"Lo keluar dari kerjaan?"
"Iya. Barusan aja gue pamit sekalian ambil gaji sama Lisa. Kenapa?" Ayara melirik Lisa lalu ke arah lain terus seperti itu sembari mendengarkan suara Abian di sana.
"Kenapa keluar?"
"Ceritanya—"
"Nggak usah. Nanti kalau sempet, gue sama Raka mau nyusul kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengangguran Masa Kini
Teen FictionKebutuhan keluarga yang tak sebanding dengan pemasukan membuat Ayara Puspita sebagai anak sulung harus turun tangan membantu mencukupi kebutuhan tersebut. Usia pekerjaan yang selalu berjangka pendek daripada usia pekerjaan yang dia lihat dari teman...