5. Mist

655 85 9
                                    

Disinilah mereka saat ini, cathedral besar yang sebelumnya Wooyoung datangi. Sebenarnya dari awal perjalanan hingga sampai di cathedral mereka menjadi pusat perhatian. Leader mereka yang sedang berada di pusat kota dengan para penjaga ditambah dengan Wooyoung yang mengundang bisik bisik para masyarakat. Sebelumnya tentu Yeosang sudah memberikan aroma khusus untuk Wooyoung agar tidak terlalu mencurigakan.

"Leader San tampan sekali.."

"Aku penasaran siapa yang beruntung menjadi matenya."

"Moon Goddess, pilih aku menjadi matenya.."

"Siapa yang mereka bawa?"

"Sepertinya itu yang membuat kekacauan kemarin."

"Apa mereka sedang menentukan hukuman untuknya?"

Begitulah kira kira yang mereka bicarakan. Aura dan ketampanan San memang tidak bisa dikalahkan oleh para Alpha lain yang ada di Utopia Wooyoung sendiri sebenarnya cukup kagum dengan San saat pertama kali ia bertemu. Wooyoung bisa mendengar semua obrolan itu karna mereka cukup bergerombol di dekat mereka berdiri. Wooyoung yang merasa tak nyaman mengeratkan jubahnya untuk menutupi wajahnya. Setelah beberapa saat seorang penjaga cathedral mendekati rombongan mereka. Penjaga itu menunduk memberi hormat.

"Tetua Lee sudah menunggu anda di aula, mari saya antarkan." Rombongan San masuk ke dalam, kecuali para Guard yang menjaga di depan Cathedral karna rombongan masyarakat terutama para omega cukup ramai memenuhi alun alun depan Cathedral.

➤➤➤➤

Aula besar Cathedral dengan ornamen klasik yang memenuhi dinding dan kaca membuat Wooyoung kagum dengan kemewahannya. Seorang paruh baya berdiri di atas altar dengan jubah putihnya berjalan menghampiri mereka.

"Salam hormat untuk anda Your Highness." hormat pria itu pada San.

"Tetua Lee, bagaimana kabar anda?"

"Saya sangat baik Your Highness. Saya mendapat kabar dari utusan Mingi, anda ingin bertemu. Sebelumnya saya minta maaf karna hanya saya yang berada disini. Para tetua lain dalam perjalanan pemberkatan ke daerah yang baru saja diselamatkan oleh pasukan anda dari pemberontakan. Diberkatilah anda Your Highness." ucap tetua Lee menjelaskan keberadaan para tetua lain.

"Tak apa tetua Lee, terimakasih sudah meluangkan waktu untuk ku."

"Ada yang bisa saya bantu Your Highness?"

"Kemarilah." Ucap San sedikit menoleh kebelakang menandakan seseorang untuk mendekat. Wooyoung yang merasa terpanggil berjalan mendekat mereka berdua dan berdiri di sebelah San. Tetua Lee yang melihat Wooyoung sedikit bingung ditambah ia yang terus menunduk. Keheningan yang cukup lama membuat Wooyoung mengangkat wajahnya melihat keadaan sekitarnya. Wooyoung melirik San yang memperhatikannya dengan wajah datar membuatnya canggung, sepertinya ia terlalu lama menunduk. Tetua Lee yang melihat wajah Wooyoung terkejut dan perlahan mendekat kearah Wooyoung. Melihat reaksi tetua Lee yang tidak biasa membuat San, Seonghwa dan Yeosang yang ada disana bingung.

"Y-Your Highness.." Tetua Lee yang nampak masih terkejut seperti tak percaya akan apa yang ia lihat.

"Tetua Lee, dia adalah orang yang saat itu saya ceritakan kepada anda." Ucap Yeosang kepada tetua Lee. Perlu diingat kemarin Yeosang ingin membawa Wooyoung kepada para tetua tetapi Seonghwa membawanya ke istana.

Tetua Lee yang mendengar perkataan Yeosang mengangguk mengerti.

"Jung Wooyoung, benar?"

"I-Iya tetua Lee" Jawab Wooyoung gugup.

Mate from NowhereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang