Wooyoung dengan antusias melihat sekeliling kota berjalan jalan bersama Yeosang dengan dua Guard yang sedang 'menyamar' di belakangnya. Yeosang sediki kelelahan mengikuti langkah kaki yang cepat di tambah dengan ribuan pertanyaan yang Wooyoung berikan padanya. Setidaknya Wooyoung secara tidak langsung dapat belajar tentang Utopia dan dunia immortal.
"Yeosang-a, terimakasih sudah mengajakku berkeliling. Ternyata banyak sekali yang bisa kutemukan disini. Benar - benar berbeda dengan Seoul." ucap Wooyoung yang akhirnya melambat dan berjalan beriringan dengan Yeosang.
"Aku senang bila kau senang. Utopia sebenarnya cukup besar, ini hanya area kota di luar gerbang adalah area desa tapi mereka tetap terawasi dengan baik ditambah penduduknya dibebaskan melakukan jual beli di kota. Yang berbeda hanya mereka lebih dekat dengan hutan dan jaraknya dengan perbatasan lebih mudah dijangkau." Jelas Yeosang pada Wooyoung. Wooyoung hanya mengangguk mengerti.
Yeosang nampak berpikir sejenak, seperti sedang mempertimbangkan sesuatu.
"Wooyoung-a, bagaimana jika kita pergi ke rumah singgah ku sebentar? tempat pertama kali kau tiba disini." Yeosang akhirnya dengan ragu mencoba mengajak Wooyoung. Rumah singgah Yeosang ada di area hutan timur dan berada diluar area kota. Mengingat rumah singgahnya adalah jangkauan terdekat para guard khusus penjaga perbatasan.
"Mm apakah tak apa? Kau tau maksudku kan?" ucap wooyoung sambil melirik ke belakang memeriksa guard yang mengikut mereka seharian.
"Tenang saja, aku yang berbicara dengan mereka." setelah mengucapkan itu Yeosang langsung berjalan ke belakang menemui guard.
"Kita akan ke rumah singgah ku sebentar, ada sesuatu yang harus ku ambil. Kita juga bisa beristirahat disana." Yeosang mencoba bernegosiasi dengan kedua guard yang diperintahkan San menjaga mereka. Guard itu saling bertatapan seolah mempertimbangkan permintaan Yeosang.
"Baiklah tuan Yeosang, tapi kita harus kembali ke istana sebelum gelap." Ucap salah satu guard menyetujui permintaan Yeosang. Yeosang tersenyum dan kembali berjalan bersama Wooyoung di depan mereka.
"Ayo kita bisa kesana sekarang." Yeosang menarik tangan Wooyoung agar bisa bergerak cepat.
Setelah berjalan 'cepat' akhirnya rumah pondok yang ada di tengah hutan timur itu terlihat dengan jalur tanah yang terbentuk mengarah ke rumahnya.
"hahh.. ku pikir aku akan pingsan sebelum sampai ke rumahmu, tapi ternyata tak sejauh yang kupikir." Wooyoung berusaha mengendalikan nafasnya yang terengah engah.
"Hehe tak jauh memang itu karna ini jalur yang selalu kulewati, jadi kau merasa lebih dekat." Yeosang terkekeh melihat Wooyoung kelelahan. Ia segera mengambil kunci dan membuka rumah singgahnya.
"Baiklah ayo masuk, kau bisa beristirahat di dalam." Yeosang masuk ke dalam terlebih dahulu dan disusul Wooyoung yang langsung duduk di kursi yang ada di ruang tamunya.
Yeosang mengambilkan segelas air untuk Wooyoung dan beberapa makanan dan minuman untuk guard yang sedang berjaga di luar. Yeosang membawanya keluar rumah dan meletakan di meja kursi taman yang ada di halaman rumahnya.
"Aku menyiapkan beberapa makanan untuk kalian, jika kalian berjaga tolong jangan pergi terlalu jauh dari area ini." ucap Yeosang pada kedua guard yang sedang memperhatikan sekeliling rumahnya.
"Kami mengerti, terimakasih tuan Yeosang." guard itu menunduk sejenak sebelum kembali berjaga. Yeosang setelah mendengar itu, langsung kembali memasuki rumahnya.
Wooyoung mengelilingi rumah Yeosang melihat gambar yang terpajang, berbagai buku yang tersusun rapi, bahkan bunga dan tanaman yang ada di dalam rumahnya masih sangat segar dan tumbuh dengan baik meskipun ia jarang sekali mengunjungi rumahnya. Disampingnya terdapat rak dengan berbagai macam botol dan wadah yang wooyoung tak tau itu apa. Mungkin racikan obat obatan yang biasa Yeosang buat. Yeosang akhirnya masuk ke dalam rumahnya dan melihat Wooyoung berkeliling rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mate from Nowhere
FanficTerdapat legenda yang secara turun temurun diceritakan oleh para tetua Utopia, dimana akan ada saatnya sang ratu turun atas izin Moon Goddess untuk kembali menemui sang raja yang sudah beratus tahun tidak muncul karena kutukkan yang diberikan Moon G...