8. Twilight

699 82 11
                                    

Wooyoung mendengar kabar dari Yeosang jika San sudah sadar. Ia berniat mengunjungi San untuk melihat keadaannya. Bagaimanapun terakhir sebelum San pingsan, ia bersama dengannya di taman pribadinya. Wooyoung sudah berada di depan kamar San dan bersiap mengetuk pintu kamarnya, namun tindakannya terhenti ketika seseorang memanggilnya.

"Wooyoung-ssi ada perlu apa?" itu adalah Seungmin yang kebetulan berada di sekitar lorong kamar San.

"Oh Seungmin, aku ingin menemui Sa- ah maksudku tuan San."

"Tuan San tidak ada di kamarnya. Dia ada di aula bersama Tuan muda Jongho, sepertinya mereka membutuhkan bantuan mu."

Wooyoung bingung mendengar perkataan Seungmin. Kenapa mereka perlu bantuan darinya.

"Ah baiklah aku akan kesana, terimakasih Seungmin-ssi." setelah itu Wooyoung berjalan menjauh meninggalkan Seungmin. Seungmin yang melihat kepergian Wooyoung tersenyum dan pergi dari area ruangan San.

Wooyoung telah sampai di pintu aula istana, namun ia terkejut melihat cahaya yang keluar di sela sela pintu. Wooyoung yang penasaran semakin mendekat ke arah pintu dan masuk ke dalam aula. Wooyoung terdiam seolah pandangannya terpaku langsung pada satu titik ketika baru saja masuk ke dalam aula. Pandangannya jatuh pada San yang sama menatapnya. Tak hanya itu, Wooyoung juga melihat wolf besar berdiri dibelakang San yang sama menatapnya. Ia tak bisa mengalihkan pandangannya, seolah ia terpanggil untuk mereka. Wooyoung merasa benar benar terpanah. Ia bahkan terbuai dengan aroma 'cendana dan mint' yang khas membuatnya benar benar nyaman. Wooyoung dengan langkah berat dan perlahan berjalan mendekati San yang berada jauh di depannya. Semua pergerakan yang ia lakukan sebenarnya tidak disadari olehnya dan pandangannya hanya terpaku pada San. San juga berjalan perlahan mendekat Wooyoung. Jongho yang melihat San yang akan mendekati Wooyoung segera melompat dan merubah diri menjadi Wolfnya Apollo menahan tubuh San dengan tubuh Wolfnya yang cukup besar. Apollo memiliki kemampuan dengan kekuatan besar dengan elemen tanah, itu membuatnya menjadi lebih kuat menahan apapun. Tapi kali ini ia merasa San jauh lebih kuat, berkali kali Apollo hampir kehilangan keseimbangannya karena menahan pergerakan San. Jongho yang sedang berada di dalam soul Apollo mengirim mindlink untuk meminta bantuan pada Hongjoong. Tak butuh hitungan menit Hongjoong sudah berada di aula. Hongjoong dengan kekuatan cahayanya dapat bergerak dengan kecepatan cahaya. Hongjoong yang baru saja sampai, menganga dengan apa yang ia lihat.

"A-apa yang terjadi disini Jongho-ya!"

Tak selang berapa lama dari teriakan Hongjoong, Seonghwa datang memukul kepala Hongjoong. Itu sebagai tanda ketidak pekaan Hongjoong untuk memahami situasi.

"Tahan San bersama Apollo sekarang!" Perintah Seonghwa mutlak dan membuat Hongjong tersadar dan segera berpindah ke sisi San untuk menahan pergerakan brutal San. Seonghwa langsung menarik Wooyoung keluar dan menjauh dari aula. Tangannya ia hempaskan untuk menutup pintu aula dengan kekuatan anginnya. Tertutupnya pintu aula membuat Wooyoung tersadar dan seketika terduduk lemas. Seonghwa dengan sigap memegang Wooyoung agar tidak terjatuh parah ke lantai.

"Kau tak apa?" tanya Seonghwa pada Wooyoung.

Wooyoung yang belum sepenuhnya sadar tidak terlalu mendengar pertanyaan Seonghwa dan masih mengatur nafasnya yang terengah engah. Seonghwa yang melihat itu mengeluarkan kekuatannya untuk mengatur temperatur udara di sekitar Wooyoung agar lebih tenang.

"Kembali lah ke ruangan mu Wooyoung dan beristirahatlah."

Wooyoung hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Kau tak apa? perlu ku antar?"

"Ah, aku tak apa. Terimakasih, aku akan kembali ke kamar ku." Wooyoung membungkuk pada Seonghwa dan berjalan pergi meninggalkannya. Seonghwa yang melihat Wooyoung pergi menjauh segera kembali ke aula untuk memeriksa keadaan yang lainnya.

Mate from NowhereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang