Seseorang tengah berjalan kebingungan di sepanjang lorong istana. Tiap pintu ruangan ia buka seolah mencari sesuatu. Wajahnya juga nampak frustasi dan kesal karna ia tak menemukan sesuatu yang ia cari. San yang kebetulan juga berada di lorong tak sengaja melihatnya.
"Hongjoong-hyung? kau mencari sesuatu?" yup, seseorang yang sedari tadi berkeliling dalam istana dan membuka semua ruangan adalah kapten utama pasukan khusus San, kapten Hongjoong.
"Apa kau melihat Seonghwa?"
"Tidak, aku tidak melihatnya."
"Aish kemana dia.." Hongjoong mengacak rambutnya frustasi. Sedangkan San melihatnya heran.
"Hyung, kau kan matenya dan sudah sejak lama kalian berdua knotting. Bukankah kalian bisa melacak keberadaan satu sama lain? Kenapa kau tak mengirim mindlink padanya?"
"Jika dia tak memutus semua kontak ku, tentu aku tidak akan seheboh ini mencarinya." San menganggukkan kepalanya, ia mengerti sekarang. Sepertinya mereka berdua kembali berseteru. Diam diam San mencoba mengirim mindlink pada Seonghwa.
'Seonghwa-hyung, kau sibuk?'
'Ya, ada apa?' San mengangkat sebelah alisnya sambil tersenyum melihat Hongjoong yang masih sama dengan kekesalannya tidak menemukan matenya. San sudah menduga Seonghwa akan membalas mindlinknya.
'Sedang apa?'
'Tidak biasanya kau bertanya seperti itu pada ku?'
'Hanya ingin tahu.'
'Aneh sekali, aku hanya sedang berlatih di lapangan pelatihan pasukan khusus mu.'
'Bingo! baiklah selamat berlatih.' San memutus mind linknya dengan Seonghwa. Sedangkan di sisi lain Seonghwa bingung akan tingkah dari San. Kembali pada San yang sudah mengetahui dimana keberadaan hyungnya.
"Hyung, kau tau dimana adikku?"
"Kau bercanda kan? Aku sedang frustasi mencari dimana mate ku dan bahkan belum menemukannya, tapi kau bertanya dimana adikmu pada ku? Kenapa kau tidak kirim mindlinkmu itu pada adikmu?"
"Dia tidak memberiku jawaban hyung. Kalaupun ia menjawab, aku tak mungkin bertanya padamu." Hongjoong memutar bola matanya malas.
"Bagus kali ini kita senasib Yang Mulia." ucap Hongjoong sinis sambil menundukkan kepalanya seolah memberi hormat padanya.
"Kau tau hyung, mungkin ada satu tempat yang belum kau periksa. Karna ku lihat kau hanya berkeliling dalam istana." Hongjoong nampak berpikir dari pernyataan San. Tak lama ia berpikir, Hongjoong seolah tersadar akan satu hal yang terlewat. Ia menjentikkan jarinya setelah mengetahui apa yang terlewat.
"Benar juga! aku belum memeriksa area lapangan dan tempat biasanya ia berlatih." setelah mengucapkan itu, tanpa menunggu lama Hongjoong bergerak cepat dengan kekuatan cahayanya yang dalam sekejap membuatnya hilang dari lorong.
"Ya.. setidaknya berterima kasih pada pimpinanmu ini hyung." San menggelengkan kepalanya dan berjalan menuju ruangannya.
➤➤➤➤
Seonghwa mengayunkan pedangnya ke berbagai arah dengan teknik yang selama ini ia pelajari. Tiap ayunannya juga membuat pepohonan disekitarnya bergerak karna angin yang ia ciptakan. Terkadang ia juga melatih kekuatan elemen udaranya yang ia kombinasikan dengan keahlian pedangnya. Seonghwa benar benar fokus dengan latihannya ia tidak menghiraukan wolfnya Clio yang memanggilnya sedari tadi.
'Seonghwa-ya, sampai kapan kau akan marah pada Hongjoong? Hideaki sudah mencariku sejak kemarin.' Hideaki adalah wolf dari Hongjoong dan mate dari Clio. Seonghwa yang sejak kemarin kesal dengan Hongjoong membuatnya menjauhkan pertemuan Clio dengan Hideaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mate from Nowhere
FanfictionTerdapat legenda yang secara turun temurun diceritakan oleh para tetua Utopia, dimana akan ada saatnya sang ratu turun atas izin Moon Goddess untuk kembali menemui sang raja yang sudah beratus tahun tidak muncul karena kutukkan yang diberikan Moon G...