Part 2

9.5K 567 1
                                    

Prilly turun dari kamarnya. Sambil merapikan rambutnya yang basah.

"kamu mau pake slay apa sayang?"

"strawberry Bunnn."

"oya Bun...itu yang disebelah emang tetangga kita ya?atau mereka baru pindahan?"tanya Prilly bingung.

"dari pas kamu kecil ajja mereka udah disini ko sayang, kamu sihh kelamaan di Korea jadi lupa sama tetangga sendiri."ucap bunda.

"haha si Prilly emang udah nenek2 bunnn .. lupaaaann haha"ledek Jordan yang sedang turun dari kamarnya.

"ihhh kaka mah slalu ajja kaya gitu."ucap Prilly sambil memanyunkan bibirnya.

"haha loe masa lupa sama tetangga kita , loe kan suka main sama anaknya yang namanya siapa yaa kakak lupaaa ,, ahh pokoknya dialah gitu. Kan seumuran sama kamu Ly ,, Bye Bunnnn ."ucap Jordan sambil mengambil sandwice dan pergi begitu saja.

"woyyy salaaammm ."teriak Prilly.

"Assalam'mualaikum Bunnn Jordan pergi dulu."teriaknya disela2 suara motor ninjanya.

"waalaikumsalam, oya kamu tetep pergi pake mobil yang biru itu ya sayang."sambil mengelus pucuk rambut prilly dan menciumnya.

"yaa Bun..."

Disisi lain ..

"hah .. dia temen kecil Ali Mom?"tanya Ali begitu kaget.

"ya iyalah masa kamu lupa sihhh .. kamu kan suka main sama dia dulu sbelum kamu Momi bawa ke Korea buat jalanin terapi disana."jelas Momi. Terlihat Ali tengah berfikir.

Kenapa dia sangat berbeda.. memang cantik sih .. tapi begitu menyebalkan .. gumam Ali dalam hati.

"Mom Ali pergi dlu yaa udah siang nihh."sambil mencium tngan Momi.

"Bundaaaa .. Ily pergi dulu yaa bun ... mmmmmuach."sambil cipika cipika. "Bye Bunnnn."sambil melangkah pergi.

Ali menyalakan motor ninjanya sedangkan Prilly menyalakan mobilnya melaju mnuju kampus.

********************

"mati gue .. udah kesiangan banget nih gue..si bapa udah di depan kelas lagi nerangin pelajaran lagi akhhhhh .. masuk ngga ..masuk ngga .. masuk emmm ngga usah dah .."ucap Prilly lantas ia membalikan tubuhnya dan BRUKKKK Prilly menabrak seseorang dihadapannya.

"Loe ..."teriak mereka bersamaan. Pa Badri lalu keluar hanya ingin memastikan suara gaduh siapa itu.

"Loe sllu aja bikin gue sial, loe ngapain sih muncul lagi di hadapan gue.!"bentaknya

"Loe yaahh ..."belum sempat Prilly melanjutkan omelannya terlihat Ali memberikan kode padanya bahwa di belakang Prilly ada Pa Badri tengah berdiri memperhatikan mereka dengan tangannya di dada.

"mati gue .."ucap Prilly pelan.

"sudah selesai berantemnya?kalau sudah mari ikut bapa kelapangan.!"tegasnya.

Dengan gontainya Ali dan Prilly mengikuti perintah Pa Badri.

"sekarang kalian lari 5 putaran mengelilingi seluruh sudut lapangan jangan sampai kalian curang.!"perintahnya.

"tapi pak .. lapangannya luas banget, apa ga kelewatan apa pak?"tawar Ali.

"tidak .. sudah apa kalian ingin hukumannya saya tambah jadi 20 putaran?"jwbnya.

"oh tidak pak tidak terima kasih."jawab Ali.

Mukanya langsung pucat, bagaimana nanti kalau jantungnya kambuh lagi padahal dia sudah mencoba menghindari semua kegiatan olahraga termasuk lari.

"haha loe takut yaaa .. ini cuma lari doang masa loe ga bisa.?"tanya Prilly yang melihat muka Ali begitu tegang.

"nga ..ngapain gue takut .. ayo kita mulai hukumannya."ajaknya.

Satu putaran .....

Dua putaran .....

Tiga ......

Empat ....

Prilly begitu asik menjalani hukuman ini, karna menurutnya hukuman ini sangat menyenangkan dan dia sangat hobby berlari dan sering mengikuti kompetisi lari. Sedangkan Ali sangat tidak menyukai hukuman ini, karna pasti berakibat buruk dengan jantungnya. Saat berlari, Ali slalu berada dibelakang Prilly. Prilly yang melihatnya kadang kasihan ia baru ingat bahwa saat mereka kecil klau Ali di ajak olahraga dan itu lari pasti ajja dia yang tertinggal.

Ayo.. jantung loe harus tetep kuat jangan sampai loe sakit lagi..ini putaran terakhir memang masih terlalu jauh tapi loe harus nurut apa kata gue.. jangan sakit!"bentaknya dalam hati sambil memegang dadanya.

Prilly melirik pada Ali, nafasnya tak teratur dan terlihat mukanya begitu pucat. Keringat dingin membasahi tubuhnya. Terkadang ia berhenti untuk menarik nafas panjang. Prilly mencoba mengimbangi lari Ali.

"Loe kenapa Li?"tanya Prilly.

"Ngga.. gue ga knpa2."jwbnya.

"Oh iyaa bagus deh."lantas melaju cepat meninggalkan Ali.

DEGHH..

"Akkkk... "pekik Ali kesakitan sambil menutup mulutnya agar teriakannya ta terdengar Prilly.

Diam2 Ali pergi meninggalkan lapangan tanpa diketahui Prilly yang tengah asik berlari2. Tak mungkin ia berteriak - terak dan mengerang kesakitan ditengah lapangan mungkin Prilly akan mengasihani dirinya, gue ga mau.! maka ia memutuskan untuk pergi.

Akhirnya Prilly sampai di ujung lapangan. Lalu duduk mengulurkan kakinya ke depan agar tidak pegal dan mengatur nafasnya yang mash tak teratur.

"Li.. lo lama banget sih nympenya."teriak Ily yang masih tak menyadari Ali meninggalkannya.

Si Ali budek apa tuli sih.. di teriakin gga nyaut2..gumam Prilly.

"Apaan loe.? "Bentak prilly pada seseorang yg lewat di hadapannya yang sedari td menertawakannya.

"Si Ali mana sih?"tanya nya lagi tanpa menoleh ke belkang

"Li.. "sambil menoleh dan menyentuh pundaknya. Prilly mengira bahwa itu Ali.

"Apaan sih loe pegang2 gue"bentaknya.

"Oh sorry.. gue kira temen gue si Ali"jwb Prilly malu.

Si ali kemana sihhh... gumam Prilly.

"Loe nyariin si Ali? Noh td masuk toilet tp gg kluar2 dari td."ucap seorang pria yg hanya lwat di depan Prilly.

"Di toilet.. ngapain brooo?"teriak Prilly.

"Lagi POP kalii.. "jwbnya

Prilly tertawa terbahak bahak mendengar ucapnnya. Prilly berniat kembali ke kelasnya. kelas Ali dan Prilly berada disudut sekolah dengan perpustakaan besar disampingnya. Saat dia melewati toilet pria. Prilly mendengar erangan seseorang dalam toilet.

"Arrghhhhhh.. "teriaknya seperti kesakitan.

"Hah.. "Prilly kaget mendengar suara itu lantas mundur beberapa langkah.

Teriakannya semakin lama semakin keras. Maklum itu toilet lama yang tidak pernah terpakai lagi jd ta ada yg memakainya. Prilly mencoba mendekati toilet itu perlahan. Langkah demi langkah.. dan teriakn itu sllu mengagetkan setiap langkahnya.

Tok.. tokk.. tokk..

Ta ada jawaban, seolah mengerti di luar ada orang maka orang itu menahan teriakannya.

Prilly berfikir sejenak. Tadi si Ali katanya ke toilet.. nah inikan toilet.. apa ia di dalam..dan kenapa dia? Benak Prilly.

Li....

Aliii...

Li... loe kenapa liiii.. sambil terus menggedor pintu toilet.

Tapi tak kunjung ada jawban dan suara itu seketika menghilang seperti ditahan.

Bersambung

*****************

Next read.. :) jangan lupa tinggalin vote dan komenanya yaa.. :):*:)

I Love You PrillyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang