Part 13

5.4K 357 3
                                    

Haiii .. Haii .. maaf ya netxnya kelamaan .. soalnya akunya lagi punya job penting slama lbur kuliah tapi aku bakal nyempetn ko .. pastinya  :*.!!Sebelumnya makasih udah mau baca ceritaku :) .. maaf kalo part ini kurang memuaskan .. jangan lupa tinggalin jejak yaa .. :* thax you ;)

*************************

Di sebuah rumah tua seperti villa, jauh dari hinggar binggar kota. Suasana yang terkesan angker tapi masih terdapat beberapa rumah disana namun sangat sepi. Villa yang berdekatan dengan sebuah hutan yang masih asri dan sebuah air terjun di tengahnya.

Prilly terbangun dari pingsannya. Merasakan tangannya diikat, sakit .. lenguhnya . Prilly mengedarkan pandangannya ke setiap sudut ruangan. Rasanya seperti bukan rumah yang setiap hari ia datangi untuk pulang.

Prilly mencoba memanggil nama bunda dan Kak Jordan. Namun tenggorokannya begitu sakit membuat suaranya serak-serak banjir . *eh :D

"Kak .. Jo..rdaann .."panggilnya keras namun sangat serak.

"Bundaa .."panggilnya lagi namun tak ada seorang pun disana.

Prilly tengah di sekap di dalam sebuah ruangan dalam villa tua itu. Di sana hanya terdapat beberapa kardus dan kayu kayu kotor tanpa lampu sedikitpun namun sedikit penerangan dari balik jendela yang sangat kecil di sudut atas ruangan.

"Ayahhh ... "rengek Prilly .

Prilly sangat ketakutan. Ingin sekali ia membuka ikatan di tangan dan kakinya. Namun seberusaha apapun ikatan itu hanya membuatnya mengerang kesakitan.

"Arghhhhh ... Aliiii .."erangnya lagi.

Alii .. tolongin gue .. Unaaaa  . . Tolongin gueee .. rengeknya tak henti - henti sambil menangis.

BLAKKK

Suara pintu di tendang dengan sengaja oleh salah satu pria bertubuh tinggi besar dengan otot- ototnya yang kuat dan dua orang lagi di belakangnya.

Prilly memelototkan matanya. Vikirannya antara melawan atau pasrah saja. Atau dia harus kuat atau takut. Semuanya berkecambuk di vikirannya. Ingin rasanya dia berteriak sekencang kencangnya namun saat ini pun tenggorokannya sangat sakit.

Ketiga pria itu menghampiri prilly dan tatapan yang sangat nakal.

"Haiii cantikk .. "ucap salah satu pria (sebut saja joni)

Prilly tak menjawab sedikitpun dan ia malah menundukkan kepalanya.

"Heyyy .. ko diem sih sayang .. jawab dong."ucap pria satunya (sebut saja dino)

Prilly tak menjawab sedikitpun. Dan malah menangis sambil tertunduk.

"Woy .!!" Bentak pria satu lagi (sebut saja willy)

Perasaan nama-nama pria pria badan gede itu cuco- cuco yaa .. haha :D sengaja.

"Loe jawab kalo kita lagi ngomong!"bentak willy.

"Ma... mauu .. ap apa kalian.?!"bentak prilly . Nada suaranya bergetar antara takut dan berusaha memberanikan diri.

Dino mendekati prilly dan sampai di hadapannya. Mencolek dagunya namun prilly berusaha menghindar.

"Apaan sih loe?!"bentak prilly ia benar-benar geram akan tingkah ketiga pria itu.

"Woww .. woww .. loe udah mulai berani sama kita yaaa..."ucap joni.

"Yaa ! Emang gue salah apaa .? Gue gak perlu yaa takut sama kalian kalian... badan gede ajja namanya cuco."ucap prilly mulai berani.

"Bener-bener yaa kamu..!" Bentaknya. "Will .. "panggil doni kepada anak buahnya memberi isyarat.

I Love You PrillyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang