Epilog [End]

6.7K 349 8
                                    


2 tahun kemudian.

"Kak Jordaann!" Teriak Prilly dari lantai atas sambil berdiri di atas tangga yang paling atas.

"Apaain sih loe Pril, teriak2 gak karuan?" Ucap Jordan sambil merapikan dasi yang melilit di lehernya.

"Loe dandan lama amet sih, tuh Luna udah nelfon2 gue. Kapan loe dateng katanya, keburu make upnya luntur!" ledek Prilly karna hari ini adalah hari istimewa mereka berdua.

"Yee .. Gue tinggal pake jas. Loe cepet turun.!"

Prilly lalu turun dari lantai atas sambil menggandeng bundanya turun ke lantai bawah. Lalu menaiki mobil yang sudah dihiasi bunga dan melaju ke rumah Luna calon kakak iparnya nanti. Ya Jordan ingin menikahi Luna, sahabatku dan aku memperbolehkannya!

**************

"Mom .. Apa momy sudah siap?" tanya pria disampingnya sambil menggandeng seorang wanita paru baya di sampingnya.

"Tentu!" jawabnya sambil tersenyum manis.

"Oh ya, apa kau akan .."

"Tentu Mom, momy tenang saja!" ucapnya memotong seolah tau apa yang akan di tanyakan ibunya itu.

Tunggu aku Honey ..

************

Pernikahan hari itu berjalan dengan lancar dan Luna sah menjadi istri kakaku dan pastinya kami akan tinggal bersama. Sunggu menjadi sebuah keajaiban untuk mereka berdua bisa bersama.

Tapi entah keajaiban apa yang akan terjadi padaku.

Prilly terduduk di kursi berhadapan dengan singgasana Jordan dan Luna. Terlihat mereka tengah menyalami semua orang yang datang menjadi tamunya. Sesekali Jordan atau Luna tersenyum pada Prilly dan Prilly membalas dengan senyuman termanisnya.

"Baik, sekarang mari kita lanjutkan acara nya yaitu kedua mempelay melemparkan sebucket bunga kepada para tamu dan yang mendapatkannya katanya akan menikah secepatnya!" ucap seorang Mc yang memandu acara.

Dengan cepat para tamu mendekati panggung dan bersiap menangkap bunga yang akan dilemparkan. Tapi, tidak dengan Prilly. Ia malah memilih untuk duduk dan memperhatikan.

"Prill loe ga ikutan?" teriak Jordan.

Prilly menggelengkan kepalanya tanda ia tak mau ikut2an.

"Sudah siapp!! .. Satu .. Dua .. Tigaaa!"

Jordan dan Luna langsung melempar bunga itu dan Plukk ..

Tepat jatuh di paha Prilly dengan perasaab bingung iapun mengambilnya.

"Woy Prill selamat yaa!" Teriak Jordan dan Luna berbarengan.

"Iyaa !" Teriak Prilly masih dengan bingungnya.

Niat gue buat ga ikutan eh malah gue yang dapet ..

Semua tamupun kembali ke tempat duduknya sambil menikmati makan2 yang sudah disediakan.

Tengah asik Prilly melamun tiba2 ada seseorang yang membuyarkan lamunannya.

"Permisi nona.!"

Ah .. Siapa lagi yang gangguin gue. Gue lagi bt gini .. Gue dapet bunga ntar gue nikah sama siapa lagi akh ..

"Permisi nona Prilly!" ucapnya lagi.

"Heh Prill .. Itu .. Itu..!" Teriak Jordan sambil menunjuk seseorang di belakangku.

"Ih siapa sih gang ..." Ucap Prilly menggantung karna ia melihat seorang pria yang sejak lama ia tunggu karna kepergiannya mengobati penyakitnya dan kini dia ada dihadapan prilly dengan kondisi yang lebih sehat.

"Haii Sayang" Panggilnya lagi karna melihat prilly begitu kaku dengannya.

"A .. Ali!" ucapnya terbata-bata dan seketika memeluknya.

"Hey .. Masih banyak orang disini. Apa kau tak malu?" tanya Ali yang lalu membalas pelukannya.

Prilly mendongakkan kepalanya dan dengan mata yang berkaca-kaca, "aku tak peduli.! Mengapa kamu tidak menghubungiku jika kamu sudah pulang dari Amerika, Li?"

"Suprise honey!" ucap Ali mengeratkan pelukannya.

"Tapi kamu baik2 ajakan?"

"Setelah operasi aku sempat bervikir apa aku masih diberi Tuhan waktu atau tidak untuk menemui kamu. Dan hasilnya aku disini .. Bersama kamu .. Tanpa ada satu organ tubuhku yang sakit karna dengan adanya kamu .. Aku bisa bertahan sejauh ini sayang dan makasih karna kamu masih menungguku !" ucap Ali yang lalu mengecup kening gadisnya itu.

"Dan ini .. " ucap Ali yang lalu bersimpuh di hadapan Prilly dengan sebuah cincin berlian di tangannya.

"Will you marry me?"

Seketika semua tamu yang ada disana bersorak kegirangan dan meminta Prilly untuk menerimanya.

"Yes!" Ucap Prilly tanpa ragu dengan air mata bahagia yang menetes di pipinya.

Mendengar jawaban Prilly, Ali lalu menyematkan cincin itu di jari manisnya. Dan dengan cepat Prilly memeluk Ali dengan penuh kasih sayang.

"Aku sangat dan sangat mencintaimu .. Dan aku tak akan melepaskanmu lagi Prilly .."

End

**************

Haiii guyyyssss :* ..
Akhirnya I Love Prilly berakhir juga walau pendingnya kelamaan .. :D
Semoga ga ada yang kecewa ya .. :)

Sebelumnya makasih buat kalian yang udah slalu nunggu cerita Vie sampe sekarang. . .
Dan makasih juga buat kalian yang ga jadi pembaca bayangan yang udah ngevote and coment cerita Vie .. Hihi :D

Cerita yang lain segera menyusul .. :*
Thanks all
I Love You :*

~Viearezzta_~

I Love You PrillyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang