15. Bintang Cemburu

1 1 0
                                    


Komen dan Vote mu semangat kuu♡

დ .•*""*• enjoy •*""*•.დ

"Cinta tulus itu, cinta yang nggak akan pernah hilang meskipun orang yang dicintainya sudah bersama orang yang baru."



Bacanya pelan-pelan ya😽



Agenda malam ini adalah barbeque. Semua orang mulai memenuhi gazebo besar yang berada dj depan resort. Angin dingin malam meneroa kulit saat Vicka dan Attiya keluar dari kamar mereka. Keduanya berjanjian untuk memakai rok midi dan baju crop top lengan pendek. Tak lupa sebuah selendang untuk menutupi tubuh mereka. Sangat cantik tapi prik juga. Disaat orang-orang lebih memilih baju tebal, mereka memilih baju setipis itu. Jangan aneh, karena mereka pisces.

Mereka datang mengalahkan sinar rembulan. Bintang sampai melongo melihat keduanya. Setelan Wildan pun hanya sebuah Hoodie dan celana training. Sedangakn outfit Bintang hoodie putih dibaluti jaket jeans dan celana training. Melihat Bintang seketika membuat Vicka gelagapan. Padahal ada 5 tempat untuk barbeque. Tapi Bintang sialan malah memilih tempat ini.

Vicka dam Attiya tersenyum misterius. Dua cewek itu yang semula berjalan menuju tempat Wildan malah berbelok ke tempat lain dan duduk bersama orang-orang yang Wildan tahu Vicka dan Attiya tak akan mengenal mereka. Wildan hanya geleng kepala melihat keduanya yang nampak sangat mencolok.

Sementara, Bintang panik sendiri saat Vicka malah berbelok ke tempat yang di ujung. Bintang kira Vicka dan Attiya tak akan terpisahkan dengan Wildan. Namun perkiraannya salah, sepertinya Vicka menghindari Bintang.

Waktu berjalan, tak terasa 3 jam berlalu, sementara Bintang dari tadi uring-uringan sendiri karena Vicka terlihat sangat akrab dengan lelaki yang di gazebo berbeda itu.

Tidak. Tidak bisa dibiarkan. Bintang akan mati jika ini di teruskan. Maka, cowok itu berdiri yang langsung mendapat perhatian orang-orang.

"Kemana bro?" Tanya salah satu teman Bintang.

Bintang tak menjawab daj langsung saja menuju tempat dimana Vicka berada. Cewek itu sedang asik tertawa bersama Attiya dan 2 orang cowok lainnya.

"Eh? Apaan nih? Woy!" Vicka panik saat Bintang tiba-tiba menarik tangannya dan pergi menjauhi kerumunan. Jantungnya berdegup kencang saat Bintang memegang tangannya. Kontak fisik kecil yang menbuat Vicka dag dig dug ini membuat Vicka tanpa menolak mengikuti saja kemana pun Bintang pergi.

Disinilah mereka. Tepat di lantai paling atas, keduanya berjalan bergandengan tangan. Baik Bintang ataupun Vicka tak dapat menghapus kecanggungan yang terjadi.

Tatapan mereka bertemu. Lalu mata Vicka jatuh pada tangan mereka yang masih bertautan, dengan cepat Bintang lepaskan. Haishh mungkin itu yang membuat keduanya canggung dari tadi.

Mereka memutuskan duduk di kursi panjang yang mengarah langsung ke pantai. Lampu-lampu kuning menghiasi jalanan yang membuatnya nampak sangat indah. Meski begitu, dua insan itu malah duduk berjauhan. Berdempet sampai pada titik terujung kursi.  Tanpa suara, hening.

Hanya terdrngar suara deburan ombak di telinga masing-masing.

Vicka menarik nafas dalam lalu melirik sekilas Bintang. "Mau ngapain lo ajak gue kesini?"

Bintang menoleh dan mengedikkan bahu. "Gatau."

"Gatau?" Vicka tertawa sarkas. "Maksud lo apa seret-seret gue kesini? Ada masalah lo sama gue?"

Little Notes Vicka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang