12. Vicka hilang

1 0 0
                                    

Komen dan Vote mu semangat kuu♡

დ .•*""*• enjoy •*""*•.დ

"Cinta kita larut dalam senja yang kemudian menjadi gelap gulita."

Bacanya pelan-pelan ya😽












"oalah toh lee! Kalian masih pagi udah berduaan kaya gini mau jadi apa?!"

Wildan yang beberapa saat lalu masih tidur kini terperanjat kaget dengan suara bu Susi. Ia mengucek mata sebentar karena hari masih pagi.

"Eh, busus,. Ampun bu, tadi saya ketiduran," Wildan setengah mimpi berucap. Ia bergegas bangkit dan membangunkan Vicka yang masih terlelap.

"Vicka, udah pagi," bisik Wildan sedikit panik karena guru-guru mulai keluar dari kandang.

"Wehh, Vickaaaa!" Wildan terpaksa menarik tangan Vicka dan langsung berdiri. Posisi tidur mereka tadi duduk namun saling menumpu kepala. Wildan takut bu Susi malah marah-marah.

"Kalian ini ya!"

"Ah ampun bu!"

"Ih bu sakiitt!"

Mata keduanya melotot lebar meluhat guru wali kelas mereka keluar dari Tenda. Keduanya di jewer bu Susi kencang lalu di lepaskan. Telinga Vicka dan Wildan sontak memerah.

"Ke tenda masing-masing sebelum ibu hukum kalian!"

Keduanya lari kocar-kacir menjauhi bu Susi. Bu Susi geleng-geleng kepala dan dihampiri oleh guru lain. "Ada apa bu?"

Bu Susi membenarkan kaca matanya yang sedikit melorot. "Mereka tidur sama serigala semalem."

.

Vicka siap dengan tas dan tongkat dakinya. Ia pasang. topi bertali dan memakai sepatu bot hitam. Agenda pagi ini menjelajahi hutan hujan yang mereka tempati. Kebetulan sekali Vicka dan Wildan satu regu. Di urut berdasarkan absen. Mereka mulai berpencar dan mengikuti tanda panah yang sudah disiapkan oleh para guru.

Vicka berdecak saat nyamuk menggigit tangannya. Sial sekali Vicka tak memakai pakaian panjang.

"Wildan tunggu!" Wildan menoleh mendapati Vicka yang sedang membetulkan tali sepatu bot nya.

"Ayo Vic! Si Widya jalannya cepet!"

Vicka buru-buru menyusul Wildan. Namun saat hendak mendekati Wildan, Vicka terjatuh dan sikunua berdarah. Wildan sudah berjalan jauh tanpa menoleh lagi pada Vicka.

"Wildan! Wildan! Tungguin!"

Namun tak ada sahutan. Vicka segera bangkit lagi namun ia tak sanggup. Kakinya terkilir. Setiap regu guru beri jalan berbeda, kini Vicka sudah berada jauh dari perkemahan.

"Huh, tenang, Vicka. Lo cuma harus berjalan lurus dari sini buat sampe balik." Vicka berjalan tertatih-tatih dengan tongkat sebagai tumpuannya. Ia berusaha keras agar tidak berbelok. Seingatnya jalanan dari tadi tidak belok sama sekali.

Namun, Vicka tak sadar jika panah yang di lewatinya menunjukkan jalan ke arah kanan, Vicka berbelok ke arah kiri.

"Vicka?"

Wildan berbalik dan tidak mendapati Vicka di belakangnya. Widya dan Vidi ikut menoleh. "Apaan Wil?"

Wildan berucap Panik. "Vicka nggak ada! Jelas-jelas tadi di belakang gue!"

Little Notes Vicka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang