10

4 0 0
                                    

Komen dan Vote mu semangat kuu♡

დ .•*""*• enjoy •*""*•.დ

"Aku emang lemah, makanya jangan disakitin terus."


"Baik, Bunda."

Bintang berdiri membetulkan tuxedo nya. Ia bersalaman dengan Vanka, Zelina, Idan dan Ravi. "Salam kenal, Om, Tante, bang Idan, bang Ravi,"

"Salam kenal juga, bay the way kita seumur." celetuk Ravi. Ravi menoleh pada Zelina dan menarik turunkan alisnya.

"Halah, dikasi tau bang Idan aja bangga," celetuk Vicka. Zelina terkekeh dan berucap. "Sini, sayang. Salaman dulu sama om, tante nya."

Vicka mengangguk berjalan menuju kedua pasutri paru baya yang mungkin seumuran dengan orang tuanya. Keduanya tersenyum ramah dan mengusap lembut kepala Vicka. "Ini Tante Ishara, dan ini Om Hendra."

"Selamat malam om, tante," sapa Vicka di iringi senyuman. Setelahnya Vicka melirik sekilas Bintang. Dia lelaki tadi yang menabrak dirinya, yang membuat Vicka jengkel adalah Cowok itu sama sekali tidak berniatan untuk meminta maaf.

"Malam, Sayang. Duh, kamu cantik banget," puji Ishara. Refleks, Hendra menatap dan memegang erat tangan istrinya.

Ishara balik menatap Hendra dan berucap sambil terkekeh. "Gapapa, Mas. Tenang aja, mungkin kalo putri kita masih ada, dia juga cantik kaya Vicka."

"Emang putri tante lagi kemana?" pertanyaan itu sontak terlontar dari bibir Vicka.

Ishara tersenyum manis dan merangkul sisi tubuh Vicka. "Dia udah meninggal pas masih di luar negeri, dia nggak pernah tau tempat tinggal kita aslinya dimana."

Mata Vicka membola sejenak. "Innalillahi, Vicka turut berbelasungkawa, tante, maafin Vicka udah tanya pertanyaan tadi,"

"Iya, gapapa sayang." Ishara masih mempertahnkan senyumnya.

"Yaudah, kita duduk yuk makanannya udah nyampe," ajak Zelina. Semua mengangguk dan mulai mencari tempat masing-masing.

Awalnya, Vicka duduk di tengah-tengah Vanka dan Zelina, tapi Idan menariknya dan seketika duduk di sisi Bintang. Vicka berdecak menatap Idan tak suka. "Ihh,"

Idan menepuk-nepuk kepala Vicka, terkekeh lalu berbisik. "Orang tua nggak boleh di ganggu."

Vicka merasa terasingkan. Gadis itu memutar bola mata malas lantas membuka handphone nya daripada terus diacuhkan seperti ini. Terdapat pesan dari Wildan saat Vicka baru saja melihat pesan dari jendela notifikasi.

Ada apa Wil?
Kok diapus?

Tak lama, Vicka mendapat jawaban dari Wildan.

Wildan
Online

Wildan
Em, nggak kok

Ngomong aja sii

Wildan
Kl kamu mau aku jujur
Di telfon aja deh

Oenting banget ya?

Wildan
IyAh, Oenting 🌚

Little Notes Vicka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang