Salma POV
Dipagi yang cerah ini seorang gadis sudah berpakaian rapi untuk berangkat ke kampus. Ia menggunakan pakaian yang simpel tetapi cocok di tubuhnya dan terlihat sangat cantik. Ya Salma bergegas menuju kampus karena di hari ini ada penilaian presentasi. Ia berangkat menuju kampus menggunakan motor kesayangannya.
"Aduh ganteng banget motor aku ini, gass poll." Ucap Salma kepada motor kesayangannya, motor Salma itu merupakan saksi perjalanan Salma untuk mengejar mimpi mimpi nya, walaupun tidak semewah itu tetapi juga masih layak pakai, ia selalu merawat motor tersebut.Saat di perjalanan menuju kampus, tiba tiba motor yang dikendarai salma mogok.
"Eh eh, la kok berhenti gimana sih. Baru di puji ganteng langsung mogok."Salma merasa panik karena jika ia tidak berangkat sekarang ia bisa terlambat untuk mempresentasikan tugasnya.
Untungnya tidak jauh dari keberadaan Salma ada bengkel motor yang sudah buka, ia sedikit lega dan langsung menuntun motornya ke bengkel tersebut."Mogok mbak motornya?" Tanya salah satu montir di bengkel motor tersebut.
"Enggak mas ini motornya ngambek." Sudah tau Salma dorong motor masih saja di tanya, Salma sedikit merasa kelas dengan montir tersebut.
"Ya kalo saya dorong gini berarti mogok dong mas, masih ditanya."
"Ya maaf mbak siapa tau mbaknya gabut aja jadi dorong motor," ucap montir tanpa dosa di sertai cengiran.
"Ya sudah mbak sini motornya, coba saya liat kenapa kok bisa mogok."
Tawar montir tersebut.
"Nih mas, kita kira lama ga ya mas, soalnya saya buru buru ke kampus ada penilaian, takutnya nanti telat kalo benerinnya lama."
"Kalau itu belum tau mbak, lama atau enggaknya tergantung sama permasalahannya, rusaknya berat atau enggak." montir memberikan penjelasan kepada Salma.Salma bingung ia takut tidak bisa mengikuti penilaian jika ia menunggu motor nya selesai di perbaiki. Pada akhirnya Salma berangkat ke kampus dengan menggunakan ojek online, motornya ia tinggal, nanti selekas ia selesai penilaian Salma akan mengambil motornya.
Kampus
Setelah sampai di kampus, Salma langsung berlari menuju kelasnya melewati mahasiswa lain yang menatap heran Salma. Ia tidak peduli yang penting sekarang ia bisa sampai dikelas sebelum tidak di perbolehkan masuk oleh guru yang menurutnya sangat kiler dan menyebalkan. Untung saja sesampainya Salma di kelas guru kiler tersebut belum masuk ke kelas ia bernafas lega, dan berjalan menuju meja paling belakang."Dari mana aja lo, jam segini baru Sampek. Biasanya pagi buta udah berangkat." tanya Della teman seperjuangan Salma. Della heran biasanya Salma adalah tipe mahasiswa ambisius yang berangkat pagi buta, tetapi kali ini dia bisa hampir saja telat memasuki kelas Pak Basuki si guru kiler.
"Untung Pak Basuki belum masuk, kalo udah bisa berabe tu."
"Motor gue mogok Dell, jadi gue telat deh" jelas Salma yang masih terengah engah nafasnya karena ia berlari tadi.
"Astaghfirullah, trus gimana sekarang motor Lo udah bisa nyala? Naik apa kesininya? Kenapa ga telpon gue aja tadi? pertanyaan runtut dari Della membuat Salma tersenyum, ia beruntung bisa mempunyai teman atau bisa di bilang sahabat se care itu kepadanya.
"Aman Della, motornya sekarang masih di bengkel nanti tak ambil. Tadi aku ngegojek, makasih ya Dell, Lo emang sahabat terbaik gue deh." Ucap Salma sambil memeluk tubuh Della yang masih panik.
"Alhamdulillah deh, nanti gue anter ambil motornya ya." Della membalas pelukan Salma.
"Sziap boszzt"___
Setelah melewati penilaian presentasi Salma dan Della bergegas menuju bengkel motor. Della mengantar Salma ke bengkel tersebut, di perjalanan Della dan Salma berbincang binang. Walaupun Salma agak hah heh hah heh karena suara Della tidak terdengar jelas di telinga salma.
"Sal besok ada audisi Indonesia idol,Lo ga mau ikutt, lumayan sal suara Lo bagus coba deh ikut siapa tau rezeki Lo tahun ini." Ucap Della ketika mereka berhenti karena lampu lalu lintas memunculkan warna merah.
"Belum tau Dell, gue takut ga bisa lagi kaya yang dulu dulu."jawab Salma agak ragu ingin mengikuti ajang pencarian bakat tersebut. Karena memang dari kecil ia belum pernah berhasil dalam ajang apapun, sampai sampai ia pernah di juluki sebagai "artis gagal"
"Salma yang gue kenal itu, pantang menyerah dan terus berusaha untuk mencapai cita cita, ini kayanya bukan Salma yang gue kenal deh." Balas Della menyakinkan Salma karena selama dia berteman dengan Salma, Della tau betul cita cita Salma yang ingin sekali menjadi seorang penyanyi dan Salma mempunyai sikap ambisius dalam mengejar mimpinya tersebut.
"Iya sih Del nanti, gue coba pikir pikir dulu." Jawab Salma masih bingung dan merasa takut.
"Jangan kelamaan mikirnya nanti ketinggalan." terang Della dan di waktu itu lampu berganti memancarkan warna hijau, akhirnya mereka berjalan kembali menuju bengkel motor untuk mengambil motor Salma....
Gimana" gaess kalian kepo nggak buat cerita selanjutnya?
Kalo kepo jangan lupa vote dan tungguin terusnya aku agak lambat buat post karena aku lagi sibuk buat penilaian akhir semester ni, doain ya gaes biar bisa mendapat hasil yang terbaik. Tapi insyaallah setiap hari aku bakal upload cerita kok gaes. Jadi tungguin terus ya, dan semoga kalian suka sama cerita yang aku tulis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melawan Arus || story of salmon
Romance*Salma Aliyah* "Tapi kalau kita memulai takutnya tambah sakit Ron untuk kedepannya." *Rony Parulian* "Maka dari itu kita coba dulu jalanin ini, gue yakin kita bisa laluin itu semua Sal." "Gue yakin Sal kalau kita bareng bareng ngadepinnya." ... Ha...