Tangisan

1.4K 89 4
                                    

"Aku dapet kabar mobil yang di kendarai orang tua mu kecelakaan." Ucap kru tersebut.

Deg

Telinga Rony berdengung mendengar ucapan kru tersebut, semua berputar tanpa henti, kepalanya terasa sangat sakit dan nyeri di dada yang membuatnya susah untuk bernafas. Tetapi ia berusaha untuk tetap tersadar, Rony mendengar teman temannya yang heboh dan bertanya bagaimana keadaannya. Ia belum bisa berbicara sama sekali, Rony hanya melihat ke arah Salma yang sudah menitikan air mata.

Di satu sisi Salma sangat terkejut dengan berita tersebut, ia tidak bisa menahan air matanya. Ia ingin sekali langsung mendekap Rony dan memberikan dukungan kepada Rony, tetapi tidak bisa. Ia belum mau teman temannya mengetahui hubungannya dan Rony.

Rony tersadar ia panik dan langsung berlari.
"Ayo bang sekarang dimana?" Teriaknya sambil berlari, ia belum tau keadaan mama papanya bagaimana sekarang. Rony takut kehilangan mereka, ia tidak mau kejadian ini terjadi secepat mungkin.

Rony dan beberapa kru langsung menuju rumah sakit. Di perjalanan Rony hanya melamun, ia ingin menumpahkan air matanya tapi di tahan. Pikiran Rony mengambang, ia selalu berdoa dalam hati agar keadaan orang tuanya baik baik saja. Orang tua Rony adalah keluarga satu satunya yang dimilikinya, selain ia anak tunggal, saudara orang tua Rony juga sudah banyak yang meninggal dan hanya tersedia adik dari ayahnya yang kini tinggal di Sumatera Barat. Rony selalu berfikir positif bahwa orang tuanya tidak apa apa. Tapi rasa khawatir pasti ada di dalam hatinya. Rony butuh kekuatan, Rony butuh pelukan. Saat ini Rony butuh Salma.

Di karantina para peserta tidak ada yang langsung tidur, mereka menunggu kabar dari teman seperjuangan mereka tentang bagaimana keadaan orang tuanya.
"Semoga orang tua Rony baik baik aja ya gaes." Ucap Paul.

"Aamiin, kita doain bareng bareng, biar mereka baik baik aja gaes." Sambung Nayl.

Mereka sangat merasakan kesedihan yang Rony alami, mereka tau bahwa Rony adalah anak tunggal. Rony pasti akan merasa sangat sedih dan terpukul.

"Yang kuat ya Ron, aku disini selalu doain kamu yang terbaik, kamu pasti bisa laluin ini Ron." Ucap Salma dalam hati. Ia merasa tidak tenang. Rasanya Salma ingin menyusul Rony ke rumah sakit untuk menemaninya, tetapi itu tidak mungkin.

____
Setibanya di rumah sakit, Rony langsung segera turun dari mobil dan berlari menuju UGD. Ia ingin tau bagaimana keadaan kedua orang tuannya. orang yang paling di cintai oleh Rony. Orang yang selalu mensupport dan selalu menyemangatinya. Orang yang telah membesarkan dan mendidiknya dari kecil hingga saat ini. Ia tidak mau hal buruk terjadi. Ia belum siap untuk semua itu.

Pintu ruang UGD terbuka.

"Dengan keluarga korban?"
Ucap dokter kepada Rony dan para kru yang ikut ke rumah sakit.

"Saya anaknya dok, bagaimana keadaan orang tua saya?" Ucap Rony, ia sangat takut dengan ekspresi dari dokter yang keluar ruangan.

"Maaf sebelumnya, kedua korban telah meninggal dunia, dan terdeteksi telah meninggal di tempat kejadian."
Ucap dokter tersebut.

"Nggak mungkin, nggak mungkin orang tua saya masih sehat kan dok, ini prank kan bang ga seru bawa bawa orang tua." Rony masih tidak percaya dengan ini semua, ia pikir ini adalah prank untuk nya. Rony masih berharap kedua orang tuannya keluar dan mengatakan "ini hanya prank". Air mata Rony sudah keluar dan Rony semakin memberontak.

"Enggak Ron, ini nyata." Ucap kru tersebut.

"Enggak bang, mereka kuat bang enggak mungkin." Rony masih berusaha mengelak dan masih berharap ini mimpi.

"Aku mimpi kan bang ini."
Rony menepuk nepuk pipinya dengan sangat keras. Keadaan Rony saat ini sangatlah kacau, ia tidak tahu, rasanya ia ingin mati saja bersama kedua orang tuanya. Rony langsung masuk kedalam ruangan UGD tersebut.

Melawan Arus || story of salmonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang