⑥ Dalam pengawasan

588 59 4
                                    

Malam harinya, di dalam kamar Marva sedang duduk sendirian di balkon seraya memandangi langit gelap yang di hiasi beberapa bintang.

Helaan nafas berat terdengar dari anak itu, tatapannya terlihat begitu teduh. Ada hal yang menganggu fikirannya.

Pintu kamar perlahan mulai terbuka, menampakan Flair yang berjalan masuk ke dalam. Perempuan itu mengenakan pakaian dengan warna dominan hitam, terlihat style nya yang lebih formal dari pakaian sebelumnya.

Dia berhenti di sebelah Marva yang masih diam melamun, Flair memandangi anak itu beberapa saat.

"Kenapa kamu duduk disini?"

Mendengar suara itu membuat lamunan Marva buyar, ia langsung mengarahkan pandangan ke orang di sampingnya. Marva memberi gelengan perlahan dan kembali memalingkan pandangannya ke arah depan.

"Mau cari angin aja."

Flair berjalan beberapa langkah ke depan, berdiri tepat di hadapan Marva, dia menundukan badannya mendekatkan wajahnya dengan anak itu.

Dia meraih dagu Marva dengan lembut, "Saya harus pergi, ada kerjaan mendadak. Apa kamu tidak papa saya tinggal sendiri disini?"

"Gak papa, saya kan bukan anak kecil."

Flair tersenyum tipis mendengar jawaban anak itu, "But you are my baby." Marva menjauhkan wajahnya dari tangan Flair.

"Gak papa, saya bisa sendiri ko disini."

"Okey, but ... may I ask something?" Tatapan Marva seakan menjelaskan sebuah pertanyaan. Apa di inginkan perempuan di depannya ini?

"Kiss me."

Ucapan Flair membuat Marva terkejut, dia langsung menggeleng dengan riuh. "No," tolaknya dengan terus terang.

Senyum miring muncul di wajah Flair membuat Marva mulai merasa takut. Tiba-tiba salah satu tangan Flair memegang tengkuknya dan sontak mendorong wajah Marva ke depan.

Kedua mata Marva membulat sempurna saat bibirnya bersentuhan dengan bibir perempuan itu, dia segera menarik wajahnya menjauh, mengelap bibirnya sendiri.

Flair mengusap lembut bibirnya itu dengan ibu jarinya. "Sweet."

Dia membenarkan posisi berdirinya, mengusap lembut kepala anak itu. "Baiklah ... saya harus pergi. Jangan ke mana-mana atau berani ke luar dari rumah ini." Setelah mengatakan itu dia pun berjalan keluar dari kamar.

Marva menoleh ke belakang seakan memastikan Flair yang sudah keluar. Dia langsung beranjak dari posisinya masuk ke dalam kamar, Marva membuka salah satu laci lemarinya menyalakan ponsel nya yang dia simpan di dalam laci itu.

Setelah ponsel iti menyala, tanpa fikir panjang dia langsung menelfon salah satu nomer di sana.

"Halo ...."
"Lo bisa jemput gw kan?"
"Urgent banget!"
"Nanti gw jelasin."
"Oke-oke. Gw sherlock sekarang."

Setelah mematikan sambungan telfon nya, dia mulai berkutik dengan ponselnya itu. Mengirim beberapa pesan ke nomer itu, dia juga mengirim lokasinya sekarang.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Only Mine! (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang