①③ Sifat yang tak bisa di ubah

390 32 1
                                    

Sementara di kediaman rumah Flair. Di dalam kamar Marva masih lelap tertidur, namun saat lengan nya menyentuh ke kasur di sebelahnya terasa kosong.

Marva mulai terbangun dari tidurnya, dia melihat bahwa di sampingnya benar-benar tidak ada Flair, membuat dirinya langsung terduduk di kasur.

Dia mulai berjalan ke arah pintu balkon tapi saat membuka gorden di balkon juga kosong, tidak ada Flair disana. Akhirnya Marva memutuskan untuk turun ke bawah, dia mendekat ke arah satu pelayan yang masih ada di dapur.

"Bi, Kak Fla kemana ya? ko gak ada di kamar?"

Mendengar suara Marva membuat pelayan itu mulai membalik tubuhnya menghadap ke arah Marva yang berdiri dengan style baju tidurnya yang berwarna biru gelap.

"Kalo tidak salah setelah keluar dari kamar nya, nyonya langsung keluar dari rumah den, menggunakan mobil pribadinya."

"Ha? keluar? malem-malem gini? keluar kemana bi?"

"Kalo itu saya gak tau den."

"Yasudah makasih bi," ucap Marva di akhiri senyum nya.

Dia kembali menaiki lift menuju lantai kamar nya, Marva kembali masuk ke kamar, dia duduk di tepi kasur.

"Kak Fla malem-malem kemana ya? apa dia masih marah soal kejadian tadi?" gumam Marva dengan wajah khawatir.

Marva meraih HP nya di atas meja, dia melihat jam yang menunjukan pukul 2 malam. Namun yang membuat matanya tertarik adalah sebuah pesan yang di kirim nomer asing.

Matanya membulat kaget melihat foto yang memperlihatkan Flair bersama pria lain dengan jarak yang begitu dekat.

Mendapat balasan itu membuat Marva bergegas mengganti pakaian nya, dia memilih menggunakan sweater berbahan tebal berwarna hitam dan celana levis hitam nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendapat balasan itu membuat Marva bergegas mengganti pakaian nya, dia memilih menggunakan sweater berbahan tebal berwarna hitam dan celana levis hitam nya.

Setelah rapih dengan pakaian, Marva berjalan terburu-buru menaiki lift menuju lantai bawah, dia segera berjalan keluar rumah. Disana Marva melihat sekeliling, sedikit bingung dia harus pergi menggunakan apa.

Dari arah depan Zen yang merupakan asisten Flair berjalan menghampiri Marva yang terlihat kebingungan.

"Den Marva mau kemana?"

"Ah ya, kamu bisa bantu saya gak? anter saya ke bar milik Kak Fla."

"Sebelumnya aden sudah izin ke nyonya belum?"

"Justru itu, ini saya mau nyamperin Kak Fla."

"Oh begitu, baik saya segera suruh supir menyiapkan mobil," ucap Zen yang bergegas pergi memanggil supir.

Tak lama mobil hitam terparkir tepat di hadapan Marva, Zen membuka kan pintu mobil itu membuat Marva segera masuk ke dalam.

Mobil itu pun langsung melaju menuju tempat yang menjadi tujuan Marva, selama di perjalanan Marva terus memandangi foto itu, entah kenapa ada sedikit rasa sakit melihat foto itu.

Only Mine! (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang