Regano menatap kearah rumah yang sudah lama menjadi tempat tinggal ia dari kecil dengan tatapan nanar.
Apa yang ia pikirkan tadi memang benar, saat Regano sampai didepan rumah pintu rumah nya terlihat terkunci membuat diri nya yakin jika sekarang ayah nya sudah pergi lagi dari rumah, mungkin sebulan lagi ayah nya itu akan pulang lagi kesini.
Tadi Regano langsung masuk kedalam rumah serta berjalan kelantai atas dimana kamar nya berada, sebelum berjalan masuk kedalam kamar yang ia tempati sejak kecil. Kamar yang penuh dengan kenangan diri nya bersama dengan kedua orang tua nya, tapi sekarang kenangan itu dengan perlahan menghilang membuat perasaan kosong itu selalu menghampiri diri nya.
Terasa cukup berat untuk meninggalkan semua ini karena ada begitu banyak kenangan diri nya bersama dengan ibu nya disini, kenangan yang mungkin tidak akan pernah terulang lagi untuk yang kedua kali nya karena sosok yang membuat kenangan itu menjadi sempurna sudah menghilang karena takdir memaksa.
"Maafin Ano bu karena sudah meninggalkan rumah yang dulu ibu titipkan untuk Ano nanti nya. Ibu bilang rumah ini akan Ano pakai bersama dengan pasangan Ano kelak, tapi seperti nya semua itu hanya sebuah mimpi yang tidak akan pernah menjadi nyata. Ano akan meninggalkan semua nya sekarang dan memulai kehidupan baru diluar sana, walau pun akan sangat sulit karena Ano tidak pernah punya pengalaman untuk tinggal sendirian diluar sana."gumam Regano dengan menatap rumah yang mempunyai seribu kenangan didalam nya, ia akan memulai kembali semua nya dari awal lagi. Serta mengobati luka batin dan juga fisik nya tanpa harus lebih rusak lagi dari sekarang.
Hembusan napas cukup berat Regano hembuskan sebelum beranjak dari halaman rumah kedua orang tua nya, ia mempunyai sedikit uang untuk mencari kost-kost an yang bisa diri nya tinggali sekarang sebelum Regano mulai kembali bekerja nanti nya. Ia tidak ingin melanjutkan kuliah nya lagi sekarang, diri nya akan langsung bekerja untuk membiayai kebutuhkan hidup nya untuk kedepan nya nanti.
***
Regano mengendarai motor milik nya dengan kecepatan diatas rata-rata untuk memperhatikan sekitaran wilayah yang diri nya tau, ia pernah mendengar teman sekolah nya mengatakan ada kost-kost an disekiran sini maka dari itu sekarang Regano ingin melihat-lihat apa benar yang dikatakan teman nya itu jika disekitaran sini ada kost yang lumayan murah. Diri nya ingin tinggal disini kalau memang kost nya murah agar lebih menghemat uang yang ia punya sekarang.
Setelah melihat-lihat cukup lama ternyata memang ada di daerah sana sebuah kost yang tidak pernah Regano ketahui kesebelum nya, padahal pemuda itu cukup sering lewat dari sini membuat ia merasa sangat heran sekarang, bagaimana bisa secara tiba-tiba ada kost-an disini padahal ia tidak pernah melihat ini semua sebelum, atau memang Regano yang tidak sadar ada kost disini.
Regano langsung berjalan mendekat kearah luar pagar kost yang ada disana untuk melihat pemberitahuan, apakah ada kost yang kosong atau tidak ada sama sekali.
Ada beberapa kost yang kosong didalam sana saat membaca pemberitahuan yang ada disana membuat Regano langsung menghubungi pemilik kost yang ada karena nomor pemilik nya ada disana.
***
Edward menatap bosan kearah laptop milik nya yang sekarang tengah menyala, pekerjaan yang ada di kantor nya tidak pernah berkurang sedikit pun seperti nya karena setiap hari nya selalu saja ada banyak dokumen yang masuk kedalam laptop milik nya membuat Edward merasa bosan.
Seperti nya hanya hari ini ia merasa sangat bosan saat mengerjakan pekerjaan kantor karena memang biasa nya Edward selalu bersemangat saat mengerjakan begitu banyak dokomen yang ada karena ia memang sangat menyukai pekerjaan milik nya di kantor, tapi sekarang?
Kenapa rasa nya sangat membosankan dan juga tidak ada semangat apapun, apa karena ia masih memikirkan bagaimana kondisi pemuda itu kemarin?
Seperti nya begitu karena Edward baru merasakan semua ini sejak bertemu dengan pemuda itu kemarin, sebagitu berdampak nya pemuda itu untuk diri nya membuat Edward merasa aneh.
Ini semua hal pertama yang pernah ia rasakan karena sifat Edward sedikit mirip dengan daddy nya yang selalu bersikap cuek dengan apa yang terjadi diluaran sana, tapi sekarang? Semua nya terjadi begitu tiba-tiba membuat perasaan aneh itu selalu saja muncul.
Semua pemikiran itu selalu mengganggu diri nya sejak tadi pagi karena Edward memikirkan bagaimana keadaan pemuda itu sekarang, baik-baik saja atau masih seperti malam kemarin yang dengan nekad ingin bunuh diri.
Semoga saja ia tidak mendengar ada sebuah kabar yang mengatakan jika ada seorang pemuda yang bunuh diri dijembatan waktu itu, Edward mungkin tidak akan pernah menerima semua itu karena ia sudah mempunyai niat untuk membuat pemuda itu sembuh dari semua rasa sakit nya.
"Baru kali ini gue begitu memikirkan seseorang bahkan sampai tidak ada niat untuk mengerjakan pekerjaan yang sangat gue sukai sebelum nya. Pertemuan pertama kita begitu berpengaruh didalam hidup gue yang memang kesepian seperti ini."lirih Edward sebelum menatap kearah jam dindin yang terlihat jam 12 siang pertanda makan siang sudah tiba, seperti nya ia harus keluar sebentar dan membeli makanan di indomoret yang ada didekat perusahaan milik nya karena Edward memang terbiasa membeli makanan disana karena sedikit bosan dengan makanan kantor yang itu-itu saja.
***
Regano tersenyum menatap kearah pemilik kost yang tengah membuka kan pintu kost yang akan ia tempati mulai sekarang, ternyata harga nya lumayan juga untuk ukuran kost yang memiliki 1 kamar, serta dapur dan juga ruang tamu yang berdekatan.
Regano sangat menyukai kost ini karena terlihat sangat rapi dan juga kebersihkan nya terjaga dengan baik, membuat pemuda itu merasa jika dengan harga segitu memang wajar karena kost nya memang bagus walaupun cukup kecil ukuran nya.
"Ini uang nya bu, terima kasih sudah menerima saya tinggal disini,"ucap Regano dengan memberikan uang 375000, kepada pemilik kost yang sekarang tengah memberikan kunci kost-an milik nya.
"Sama-sama, saya harap kamu bisa menjaga kebersihkan disini ya karena itu hal yang paling utama. Kamu juga tidak perlu merasa sungkan saat ingin meminta bantuan kepada saya karena saya pasti akan membantu kamu jika semua itu menyakut dengan kost-an milik saya."ujar pemilik kost sebelum beranjak dari sana, membuat Regano langsung menatap kembali kamar kost milik nya sekarang.
Walaupun ukuran nya kecil tapi Regano yakin tempat ini akan membuat diri nya merasa sangat nyaman.
Bersambung
Votmen
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR { BXB } END✔
Romance[SEQUEL DARI CERITA DUDA] Edward Uxas Valentino, pasti tidak ada yang merasa asing dengan nama itu karena itu merupakan nama anak Ivander bersama dengan Nial. Edward anak terakhir dari keluarga Ivander maka dari itu ia selalu dijaga dengan sangat ke...