Chapter 24

688 64 1
                                    

Baik Regano maupun Edward sama-sama terdiam ditempat duduk mereka sekarang karena pengurus panti tengah pergi sebentar untuk menjemput anak yang akan mereka adopsi nanti.

"Apa kamu merasa sangat senang sekarang?"tanya Regano dengan mengelus tangan Edward yang ada digenggaman miliknya membuat Edward langsung menatap suami nya itu dengan senyuman tertahan karena ia tak bisa mengungkapkan seberapa bahagia dirinya sekarang karena sebentar lagi mereka akan bertemu secara langsung dengan anak yang akan mereka adopsi nanti.

"Aku merasa sangat-sangat bahagia sehingga tidak bisa mengatakan seberapa bahagia nya diriku sekarang. Setiap pernikahan pasti menginginkan seorang anak ditengah-tengah hubungan pernikahan mereka agar semua nya jauh lebih lengkap lagi. Tapi karena kita pasangan yang spesial itu akan sangat sulit untuk kita mendapatkan nya bahkan terdengar sangat mustahil maka dari itu jalan terakhir yang bisa kita ambil adalah mengadopsi seorang anak. Kamu tahu sekarang aku merasa jauh lebih bahagia lagi dari yang dulu aku rasakan, mendapatkanmu adalah kebahagiaan yang sangat luar biasa namun saat bisa mendapatkan anak yang akan kita besarkan bersama kebahagiaan itu menjadi jauh lebih besar lagi," ujar Edward dengan tersenyum bahagia menatap kearah Regano.

Semua ini tak pernah terpikirkan didalam hidupnya karena yang hanya Edward pikirkan dulu hanyalah kerja dan kerja, namun saat bertemu dengan Regano kehidupan nya jauh lebih bahagia lagi, semua nya terencana dengan sangat baik sampai sekarang mereka bisa mengadopsi seorang anak yang akan menjadi pelengkap dalam pernikahan mereka.

Menjadikan pernikahan ini jauh lebih sempurna lagi dari yang mereka bayangkan sebelumnya, semua perjalanan akan dimulai sekarang.

***

Beberapa saat kemudian pengurus panti terlihat berjalan masuk bersama dengan seorang balita kecil yang terlihat sangat menggemaskan membuat Edward ingin sekali memeluk balita itu dengan erat untuk melampiaskan rasa gemas yang ia tahan.

"Xiel, perkenalkan nama kamu seperti yang ibu ajarkan biasa nya," ujar pengurus panti dengan membawa balita kecil itu dihadapan Regano dan juga Edward, terlihat pipi besar itu bergerak-gerak dengan rusuh karena sekarang balita itu tengah menunduk dengan dalam.

Dengan pelan balita itu mulai mengangkat pandangan milik nya untuk bisa menatap dua pria yang cukup ia kenal karena ibu panti sering menunjukan foto mereka berdua pada dirinya, kedua pria yang sekarang berada dihadapan dirinya akan menjadi orang tua sambung nya sebentar lagi, ia tahu itu karena ini memang keputusan yang ia ambil sendiri untuk menjadi anak mereka.

Balita itu cukup banyak melihat orang tua yang datang kepanti asuhan ini untuk mengadopsi dirinya namun diantara mereka tak ada yang membuat ia merasa nyaman sampai saat ibu panti menunjukan poto dua orang pria pada dirinya membuat ia merasa tertarik, mereka berbeda dan ia ingin itu.

"Hai.. namatu Xiel.. calam tenal.." ujar balita itu dengan sangat pelan, terlihat kedua mata bulat itu menatap kearah Edward dan juga Regano dengan senyuman manis yang langsung mendapatkan balasan senyuman juga dari Edward maupun Regano.

"Hai sayang, perkenalkan namaku Edward. Kamu bisa panggil aku papa nantinya," ujar Edward yang merasa tidak tahan untuk membalas sapaan dari balita yang sebentar lagi anak menjadi anak nya dan juga Regano.

Terlihat balita yang dipanggil Xiel itu menganguk dengan pelan sebelum menatap kearah Regano yang sejak tadi diam tanpa memperkenalkan dirinya, balita itu merasa penasaran dengan suara sapaan pria satu nya selain pria yang ingin dia dipanggil papa tadi.

"Namaku Regano, kau bisa memanggilku daddy atau ayah nanti," ucap Regano yang merasa sangat senang bisa menatap balita yang sekarang tersenyum manis kearah dirinya, ada rasa bahagia yang sangat sulit untuk dikatakan saat melihat balita itu.

Balita itu menganguk dengan pelan sebelum berjalan kearah ibu panti untuk duduk bersama, mereka berbincang beberapa saat sebelum nanti nya Edward dan juga Regano akan membawa Xiel pulang bersama dengan mereka, menjadikan balita itu sebagai anak kandung mereka.

***

Setelah berbincang beberapa saat sekarang waktu nya Edward serta Regano pulang bersama dengan Xiel anak yang baru saja mereka adopsi, terlihat balita itu mencium kedua pipi pangurus panti dengan pelan serta penuh kasih sayang membuat Edward merasa sangat terharu dengan apa yang baru saja ia lihat.

"Xiel belantat dulu ya? Ibu daga dili bait-bait dicini, jangan cedih nanti talo ada wattu pacti Xiel batalan datang yetini teluc," ujar Xiel dengan memggenggam kedua tangan ibu panti dengan sangat erat, seakan-akan genggaman itu mengatakan bahwa ia tak akan pernah melupakan sosok yang sudah membesarkan dirinya dengan baik itu sampai kapanpun itu.

Terlihat pengurus panti menganguk dengan pelan serta mencium kedua tangan kecil milik Xiel dengan sangat lembut, berat melepaskan anak yang sudah dirawat sejak bayi sampai bisa berusia tiga tahun seperti sekarang namun jika ia memilih untuk tetap mempertahankan Xiel disini ia tidak bisa memberikan begitu banyak kebahagiaan karena ada begitu banyak anak yang juga butuh kasih sayang yang banyak, oleh karena itu ia rela melepas Xiel dengan lapang dada berharap ini adalah jalan yang terbaik untuk balita itu.

Setelah berpamitan dengan ibu panti serta teman-teman yang lain nya yang ada didalam panti asuhan, sekarang Xiel tengah berjalan bersama dengan Regano berdua karena Edward tengah mengeluarkan mobil yang sengaja mereka parkirkan sedikit jauh dari panti karena tak ingin mengganggu pemandangan yang ada jika asal parkir begitu saja.

"Apa kamu merasa takut sekarang?"tanya Regano yang ingin memastikan apakah balita yang sekarang sudah resmi menjadi anak nya takut pada diri nya serta Edward atau tidak, Regano yakin pasti balita itu merasa takut atau gugup sekarang karena harus pergi bersama orang asing yang pertama kali dia temui.

Terlihat Xiel menatap kearah Regano dengan cepat karena mendengar pertanyaan yang baru saja terdengar dikedua telinga milik nya, senyuman manis balita itu berikan pada Regano sebelum mempererat genggaman tangan nya yang ada ditangan pria yang sekarang sudah menjadi orang tua sambung bagi dirinya.

"Xiel cudah celing toc liat poto talian ditamal Xiel yang ada dipanti, poto itu dibelitan tama ibu panti tatana bial Xiel tau ciapa yang atan menjadi olang tua nya Xiel nanti. Jadi Xiel nda atan tatut tama talian talena udah celing liat talian ditamal nya Xiel," ujar Xiel yang menceritakan semua yang ia rasakan dengan polos membuat Regano langsung menghentikan langkah kaki nya sebelum berjongkok dihadapan balita yang sekarang sudah menjadi anak kandung nya.

"Aku tahu ini pasti akan sangat sulit untuk kamu membiasakan diri hidup bersama dengan kami berdua, namun aku berharap agar nanti nya kamu betah tinggal bersama dengan kami berdua. Apapun yang nanti kamu rasakan saat tinggal bersama dengan kami berdua katakan saja iya? Jangan merasa ragu untuk mengatakan semua hal yang mungkin akan membuat kamu merasa tidak nyaman tinggal bersama dengan kami. Kamu hanya perlu jujur dengan apa yang kamu rasakan saat tinggal bersama dengan kami nanti agar kami berdua bisa memperbaiki semua nya agar kamu merasa nyaman nanti." ucap Regano dengan mengelus pipi besar milik Xiel membuat balita itu menganguk walaupun tak sepenuh nya mengerti dengan apa yang daddy nya itu katakan.

Bersambung..

Votmen..

TAKDIR { BXB } END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang