Chapter 20

815 69 4
                                    

"Mari kita membuat malam ini menjadi malam yang sangat menyenangkan," ujar Regano saat lift terbuka membuat Edward mendengus dengan keras karena perkataan suami nya itu cukup membuat ia paham akan maksud yang tersembunyi didalam setiap kata yang Regano katakan.

"Pasti menyenangkan karena kita bakalan buka kado dari orang-orang yang datang keacara pernikahan kita," ujar Edward dengan berjalan lebih dulu dari Regano, membuat pemuda itu tersenyum kecil karena berhasil membuat istri nya itu marah, terlihat sangat lucu sehingga membuat Regano semakin ingin menjahili istrinya itu setiap saat nya.

"Kamu memang benar, siapa tau ada kado yang memang akan kita butuhkan malam ini," ujar Regano dengan berjalan cepat menyusul Edward yang sekarang tengah membuka pintu kamar hotel milik mereka berdua, dengan tangan jahil milik nya Regano meremas dengan gemas bongkahan padat yang ada dibelakang tubuh milik istri nya itu lumayan keras karena merasa sangat gemas melihat nya, siapa suruh mempunyai pantat yang besar dan juga menggemaskan?

"Bangsat! Asu! Kaget anjir!"

Edward menatap Regano dengan tatapan horor milik nya karena mendapatkan sentuhan secara tiba-tiba, ternyata bukan hanya berhubungan dengan om-om saja yang memiliki nafsu yang besar, berhubungan dengan berondong juga seperti itu rasa nya tak ada beda nya sedikit pun diantara kedua hal itu membuat Edward merasa lelah, astaga semoga saja ia tak cepat tua karena selalu menahan emosi saat bersama dengan Regano seumur hidup nya nanti karena kelakukan pemuda itu memang patut untuk dipukul dengan keras, untung nya ia masih sadar jika sekarang malam pertama mereka jika tidak mungkin sudah dipastikan Regano akan ditemukan dengan keadaan pingsan sekarang, kesabaran Edward setipis tisu dibagi dua puluh.

Regano tersenyum tipis sebagai jawaban sebelum berjalan lebih dulu dari Edward saat pintu kamar hotel milik mereka berdua terbuka, sedangkan Edward hanya mendengus sebagai jawaban dari apa yang tengah suami nya itu lakukan karena semua yang Regano lakukan membuat ia gemas pengen mukul.

"Kamu mandi duluan nanti setelah kamu selesai baru aku yang mandi juga," ujar Edward dengan berjalan kearah lemari pakaian yang memang sudah disiapkan khusus untuk mereka berdua selama beberapa hari kedepan nanti.

Sedangkan Regano yang menjadi tersangka atas panggilan tadi langsung menatap kearah istri nya itu yang sekarang tengah mengambil beberapa pakaian yang mungkin akan mereka kenakan nanti malam.

"Kamu saja yang mandi duluan, aku mau keluar sebentar untuk menanyakan sesuatu pada petugas yang ada," ujar Regano saat mengingat jika ia harus memberitahu petugas yang ada untuk menyiapkan semua kebutuhan mereka selama beberapa hari kedepan karena takut petugas yang ada akan melupakan semua kebutuhan mereka karena terlalu banyak pengunjung jadi lebih baik ia sendiri yang mendatangi petugas itu kembali bukan?

Edward membalik tubuh nya sebelum menganguk kearah Regano sebagai pertanda jika ia setuju dengan apa yang akan suami nya itu lakukan, sedangkan Regano tersenyum mendapat jawaban itu swbelum berjalan mendekat kearah Edward.

Cup!

"Tunggu aku kembali hm?"ujar Regano sebelum beranjak dari dalam kamar mereka, meninggalkan Edward yang sekarang mulai berjalan masuk kedalam kamar mandi untuk segera membersihkan tubuh nya.

Beberapa saat kemudian Edward terlihat keluar dari dalam kamar mandi dengan pakaian tidur yang sudah ia bawa sebelum masuk kedalam kamar mandi tadi, tatapan itu mengarah pada seisi kamar yang terlihat sangat cantik dengan dekorasi yang memang sudah dibuat sebagus mungkin membuat kesan indah nya terlihat sangat kentara.

Edward tersenyum kecil menatap ini semua karena ia masih tak bisa membayangkan bagaimana diri nya sekarang jika masih belum bertemu dengan Regano, mungkin diri nya masih akan terus melajang sampai tua nanti karena memang takdir nya terikat dengan Regano.

Grep!

Kedua tangan kekar melingkar dipinggang ramping milik nya membuat Edward langsung menatap kebawah tepat nya kearah tangan yang sekarang memeluk diri nya dengan sangat erat, ia mengenal bau ini, pasti Regano yang sekarang berada dibelakang tubuh nya.

"Kamu sangat-sangat wangi sekarang membuatku ingin sekali mencicipi wangi tubuhmu sekarang," ujar Regano dengan suara berat milik nya.

Bagaimana diri nya tak horny jika saat sampai didalam kamar kedua tatapan milik nya langsung mengarah pada Edward yang hanya memakai pakaian tidur atasan saja tanpa memakai celana pun dibawah nya, bongkahan padat itu terlihat sangat menggoda membuat siapa saja pasti akan tertarik untuk menyentuh nya sekarang.

Edward tersenyum kecil sebelum membalik tubuh nya agar bisa menatap wajah suami nya sekarang, tatapan mata tajam dengan sedikit sayu itu membuktikan jika sekarang suami nya tengah horny.

"Kamu lama keluar nya," ujar Edward dengan mengigit bibir bawah milik nya, ia sudah cukup lama menunggu dan sekarang suami nya itu sudah. Ia paham dengan kode-kode yang tadi Regano katakan namun diri nya malu untuk mengakui jika ia juga menginginkan semua itu juga.

"Aku bahkan belum masuk kedalam sini, dan kamu sudah mengatakan jika aku belum keluar?"ucap Regano dengan meremas pantat Edward dengan cukup kencang, bahkan jari panjang nya mengelus dengan pelan lubang anal istri nya itu.

"Aaghgg, mmhhh. Ugh.."

Edward mengalungkan kedua tangan nya saat merasakan jari besar itu mulai menerobos masuk kedalam milik nya, rasa nya cukup perih tapi nikmat.

Ciuman panas terjadi karena Edward ingin melampiaskan apa yang ia rasakan sekarang dengan memeluk dan juga mencium bibir menggoda milik Regano, bertukar seliva dan juga saling menghisap satu sama lain.

Tangan Regano juga tak bisa tenang karena sekarang jari itu sudah mulai masuk tiga jari sekaligus membuat Edward mendesah lirih dalam ciuman mereka.

"Aahhh....mhhh..bangsat...ngh," Edward menatap Regano yang sekarang mulai melepas pakaian yang suami nya itu kenakan membuat ia juga melepas kemeja putih yang sekarang melekat ditubuh nya.

Ciuman terputus saat Regano melepas celana yang ia kenakan sebelum membawa tubuh kecil Edward tiduran diatas tempat tidur, dengan pelan bibir jahil Regano menghisap kedua puting milik Edward membuat bibir seksi yang terlihat sangat bengkak itu mendesah dengan hebat.

"Aahhh, masukin kon*lo anjing...mhh," desah Edward karena merasa gatal dibawah sana bahkan kalimat 'aku-kamu' ia lupakan saking merasa enak nya sekarang.

Sedangkan Regano dengan suka rela mulai memasukan milik nya yang terlihat sangat besar didalam lubang sempit yang sempat ia longgarkan sedikit tadi, menikmati jepitan hangat dari lubang anal milik Edward saat ia mulai masuk kedalam sana.

Jleb!

"Aahhh! Ahhh! Bangsat..enakh.."

Edward hanya bisa mendesah saja sepanjang permainan mereka karena memang permainan yang Regano berikan sangatlah nikmat dan juga bikin ketagihan.

Bersambung..

Votmen_

TAKDIR { BXB } END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang