Chapter 8

820 82 2
                                    

Edward menatap Regano yang sekarang tengah menatap diri nya juga, kenapa ia baru sadar jika sejak tadi pemuda itu memperhatikan diri nya? Ahh memikirkan semua itu membuat jantung Edward berdetak dengan sangat kencang padahal hanya menatap wajah Regano saja tapi sudah membuat diri nya salah tingkah sampai ingin menghilang dari bumi sekarang juga saking merasa malu nya.

"Kos milik lo ada dijalan xx kan?"tanya Edward yang dengan sengaja ingin membuka pembicaraan agar tidak terjadi keheningan yang mungkin saja bisa membuat Regano merasa kurang nyaman karena mereka berdua hanya diam saja sejak tadi.

Regano menganguk sebagai jawaban untuk Edward karena memang ada disana kost-an yang sekarang ia tempati,  diri nya juga merasa tidak ada salah nya memberitahu Edward karena pria itu sudah sangat baik kepada diri nya.

"Kapan-kapan gue boleh kan ketempat lo buat berkunjung kesana?"ujar Edward setelah mendengar jawaban dari Regano, membuat pemuda itu menganguk dengan senyuman tipis milik nya.

"Tentu, lo bisa datang kapan saja tanpa harus meminta izin sama gue. Karena sekarang kita udah seperti temen deket kan? Jadi kalo lo mau datang, nggak perlu meminta izin lebih dulu karen gue pasti kasih lo izin buat datang,"jawab Regano dengan perasaan nyaman menjalar didalam hati nya karena ini pertama kali nya ada seseorang yang bersikap baik kepada diri nya membuat ia langsung merasa nyaman saat berada didekat Edward.

"Beneran nih ya? Gue pasti bakalan datang kesana setiap hari sih kalo lo udah kasih izin gue kayak gini. Betewe kan tadi lo bilang kita teman, apa malem ini lo mau datang kerumah gue buat makan malam bersama dengan keluarga gue sebagai tanda pertemanan kita?"

Edward mengatakan semua itu karena memang mommy nya ingin sekali bertemu dengan Regano saat mendengar semua cerita nya waktu itu, jadi karena sekarang ia sudah bertemu dengan pemuda itu jadi tidak ada salah nya bukan jika diri nya langsung mengajak pemuda itu untuk datang berkunjung kerumah keluarga nya?

Regano terdiam beberapa saat karena ia merasa sedikit canggung jika harus bertemu dengan keluarga Edward secara langsung, diri nya takut mereka tidak akan suka dengan kehadiran diri nya disana, jadi sekarang Regano merasa bimbang. Diri nya harus menerima ajakan Edward yang sudah mau selalu mendengarkan cerita nya atau justru menolak ajakan pria itu dengan alasan diri nya tengah sibuk nanti malam, tapi jika ia menolak bukan kah itu akan membuat Edward merasa sedih?

Edward menatap Regano dengan tatapan penasaran karena diri nya sangat ingin mendengar jawaban yang pemuda itu inginkan, membuat Regano yang diperhatikan begitu intens seperti itu langsung merasa aneh.

"Gimana? Lo mau kan? Lo nggak perlu ngerasa aneh karena kedua orang tua gue baik, mereka pasti bakalan ngerti kok jadi lo nggak perlu ngerasa khawatir sedikit pun karena ada gue yang akan selalu ada didekat lo disana nanti,"ujar Edward karena merasa jika kemungkinan terbesar pasti Regano merasa canggung dengan keluarga nya maka dari itu ia mengatakan semua ini sekarang.

Regano menatap Edward sebelum memberikan senyuman tipis pada pria itu, "baiklah, gue bakalan datang nanti malam kerumah lo. Jadi lo harus nungguin gue nanti malem ya?"jawab Edward pada akhir nya.

Ia merasa tidak ada salah nya untuk datang kesana sekalian mengenal secara langsung orang tua pria yang sudah membuat diri nya merasa nyaman seperti sekarang.

Edward tersenyum sampai-sampai memperhatikan lesung pipi nya yang ada dipipi kiri, saking lebar nya senyuman yang ia berikan.

"Makasih, lo bisa langsung datang dialamat ini nanti malem. Gue bakalan tungguin lo sampai datang nanti malem, kalo lo sampai nggak datang gue bakalan datangin lo secara langsung kesana."ucap Edward dengan nada candaaan membuat Regano menganguk.

"Gue kembali ke kantor duluan ya? Soal nya ada beberapa pekerjaan yang lupa gue liat tadi,"

Edward menatap Regano dengan tatapan tidak rela, tapi apa boleh buat? Ia baru sadar jika ada pekerjaan yang memang belum diri nya lihat tadi, mana  nanti malam Regano akan datang kerumah nya jadi sekarang Edward akan mengerjakan semua nya terlebih dahulu agar diri nya bisa pulang lebih awal.

Regano menganguk sebagai jawaban karena diri nya juga ingin mempersiapkan semua nya sebelum datang kerumah Edward nanti malam.

***

Edward berjalan masuk kedalam rumah sekitar pukul 5 sore karena pekerjaan dikantor nya baru selesai jam 16:45, jadi waktu pulang nya 15 menit di perjalanan.

Tatapan Edward mengarah pada ruang tengah dimana ada daddy nya yang tengah tiduran diatas pangkuan mommy nya, memang benar kata orang kita orang tua akan semakin romantis saat usia mereka sudah bertambah karena itulah yang Edward liat sekarang, kedua orang tua nya hampir tidak pernah bertengkar selama ini mungkin karena dulu masalah sebelum mereka melihat cukup banyak jadi sekarang mereka belajar semua itu dari masalalu karena tidak ada guna nya juga mereka bertengkar karena sudah pasti tidak akan ada yang mau marah terlebih dahulu.

"Mom,"panggil Edward dengan berjalan mendekat membuat daddy nya langsung mendudukan diri nya karena mendengar suara anak nya itu, sedangkan Nial langsung menatap Edward dengan tatapan bertanya.

"Tadi Ed bertemu dengan pemuda yang waktu itu, nama nya ternyata Regano Cavando. Daddy pasti tau keluarga Cavando kan?"ujar Edward dengan tatapan mengarah pada daddy nya, sedangkan Ivander langsung menatap Edward dengan tatapan bingung.

Sebelum Ivander menganguk karena ia baru mengingat jika salah satu penjabat yang ada, dari keluarga Cavando.

"Dia anak dari salah satu penjabat yang cukup terkenal disini,"jawab Ivander membuat Edward menganguk.

"Mommy kan waktu itu bilang kalo Ed bertemu dia lagi, maka Ed harus mengajak dia datang kerumahkan?"ujar Edward dengan menatap mommy nya dengan tatapan bertanya sekarang membuat Nial secara refleks menganguk karena diri nya memang ingin bertemu dengan pemuda yang anak nya temui waktu itu.

"Dia akan datang malam ini untuk makan malam bersama dengan kita, jadi nanti Ed bakalan bantuin mommy masak makan malam untuk kita malam ini."ucap Edward sebelum beranjak dari sana untuk membersihkan diri nya terlebih dahulu sedangkan Ivander langsung menatap Nial dengan tatapan bertanya.

Karena istri nya itu tidak mengatakan jika ia ingin bertemu dengan pemuda itu, jika diri nya tau sudah pasti Ivander akan langsung mencari tau dimana keberadaan pemuda itu tanpa harus bersusah payah mencari nya.

"Aku pengen liat apa mereka memang ditakdirin buat bertemu lagi atau nggak, maka nya aku bilang gitu. Ternyata memang takdir berpihak kepada mereka berdua."ujar Nial dengan tersenyum menatap suami nya itu, membuat Ivander ikut tersenyum juga.

Bersambung..

Votmen_

TAKDIR { BXB } END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang