Edward menatap langit-langit kamar milik nya setelah berganti pakaian dan juga mandi. Sekarang sudah sekitar pukul 3 subuh itu arti nya sudah satu jam lebih ia berpisah dengan pemuda yang ia temui tadi.
Entah kepada Edward kembali memikirkan bagaimana kondisi pemuda itu sekarang, apa memang dia sudah tenang dan tidak akan berbuat nekad lagi atau justru pemuda itu akan kembali melakukan hal gila seperti tadi.
Ia berharap semoga saja pemuda itu sudah tenang serta kembali pulang kerumah nya, sekarang Edward memikirkan sesuatu saat sadar jika tadi diri nya mengira mungkin saja pemuda itu akan pulang kerumah nya setelah ia mengatakan itu semua tapi sekarang ia sadar sesuatu hal.
Bukan kah tadi pemuda itu mengatakan jika ia tidak ingin tetap hidup jika harus merasakan semua ini, ayah nya sudah berubah total setelah kepergian ibu nya membuat Edward tersadar sekarang jika masalah pemuda itu ada didalam keluarga nya, tidak mungkin malam ini pemuda itu akan pulang kerumah nya sendiri tapi kemana pemuda itu akan pergi jika tidak pulang kerumah kedua orang tua nya?
"Masalah yang lo hadapi sekarang sangat berat, gue sangat yakin itu semua sampai-sampai lo berani ngelakuin hal seperti tadi. Gue tau lo cuman butuh temen yang bisa lo ajak bicara dan juga menceritakan apa yang lo rasain sekarang karena gue tau betul disaat kondisi seperti ini seseorang yang berani bunuh diri hanya perlu seorang teman disamping nya agar pemikiran untuk bunuh diri itu menghilang, tapi disaat lo sendirian, lo pasti berpikir jauh tentang semua hal yang terjadi didalam hidup lo sehingga dengan berani bunuh diri."gumam Edward dengan pelan.
Ia sangat menyayangkan satu hal tadi, kenapa diri nya tidak meminta nomor telpon pemuda itu untuk menghubungi dia setiap saat nya agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi, Edward juga lupa bertanya nama pemuda tadi sehingga sekarang ia seperti orang bodoh yang tidak tau apa-apa sama sekali.
"Semoga takdir mempertemukan kita lagi biar gue bisa bertanya siapa nama lo, dimana tempat tinggal lo sekarang. Apa lo mau jadi temen gue. Semua itu akan gue tanyakan kalo memang kita ditakdirkan buat bertemu lagi. Gue bakalan belajar tentang psikolog agar bisa membuat lo tenang tanpa harus datang ke dokter khusus nya langsung, gue bakalan bantuin lo sembuh dari semua ini kalo kita dipertemukan oleh takdir lagi."
Edward terdiam setelah mengatakan semua itu karena ini pertama kali nya ia begitu peduli dengan kehidupan orang lain karena sebelum ini semua, Edward adalah pria yang sangat sibuk sehingga tidak tau bagaimana keadaan diluar sana sampai sekarang ia dipertemukan dengan seorang pemuda yang membuat diri nya begitu tertarik untuk membantu pemuda itu entah karena apa.
Cukup lama Edward terdiam sampai-sampai membuat pria itu tertidur karena terlalu memikirkan bagaimana keadaan pemuda tadi, ia tidak memikirkan tentang pekerjaan lagi sekarang karena yang ada didalam pikiran nya hanyalah pemuda tadi.
***
Sekitar pukul 6 pagi, Edward keluar dari dalam kamar mandi dengan wajah yang terlihat sangat segar karena semalam ia tidur dengan sangat nyenyak walaupun hanya sebentar.
Tatapan Edward mengarah pada ranjang milik nya dimana ada mommy nya tengah duduk disana dengan senyuman lembut mengarah kepada diri nya.
"Mommy mau berbicara sama kamu semalam tapi karena melihat wajah kamu yang seperti nya tengah kelelahan jadi mommy menunda dulu pembicaraan yang ingin mommy katakan. Jadi sekarang mommy ingin berbicara sama kamu, bisa?"ujar Nial yang sekarang tengah menatap kearah Edward dengan senyuman lembut yang selalu ia berikan kepada anak nya itu.
"Bisa,"jawab Edward dengan berjalan mendekat kearah mommy nya itu, sebelum mengambil tempat duduk disamping mommy nya yang selalu membuat diri nya merasa tenang hanya karena menatap wajah nya saja.
"Semalam kamu bilang sama daddy kan kalo kamu bertemu dengan seorang pemuda dijalan yang ingin bunuh diri dijembatan xxx, kamu pasti ingat dengan sangat jelas cerita yang mommy katakan dulu. Mommy juga pernah bunuh diri karena perasaan yang mommy rasakan kosong, seakan-akan tidak ada semangat apapun didalam diri mommy, apa lagi perkataan seseorang menambah rasa kosong itu semakin nyata sehingga rasa nya sangat sesak, dulu yang mommy pikirkan hanyalah satu. Dengan mommy melakukan semua itu, mommy bisa menghilangkan semua rasa sakit yang ada didalam diri mommy dan mommy bisa merasa tenang,
"Namun itu semua ternyata salah, banyak orang yang sama kehilangan dengan apa yang mommy lakukan. Termasuk abang kamu yaitu Xander yang terlihat begitu sedih karena itu semua. Hati mommy sakit melihat semua itu sehingga rasa nya ingin sekali memutar waktu kembali agar tidak melakukan itu semua, sampai tadi malam kamu mengatakan kalo kamu bertemu dengan seorang pemuda yang mau bunuh diri, mommy langsung ingat dengan apa yang mommy lakukan dulu.
"Mommy sangat mengerti apa yang sekarang dia lakukan, kamu kenal dia sebelum kejadian ini?"ucap Nial dengan menatap Edward dengan tatapan penasaran setelah mengatakan semua yang ia pikirkan dari semalam.
Edward menggeleng dengan pelan karena memang ini kali pertama ia bertemu dengan pemuda itu karena sebelum ini semua ia sama sekali tidak tau dengan pemuda itu.
"Ed sama sekali tidak pernah bertemu dia sebelum ini. Semalam pertama kali nya kami bertemu, rasa nya Edward sangat ingin menjadi teman cerita untuk dia agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi. Tapi semalam aku lupa bertanya nama dia dan juga alamat dia,"ujar Edward dengan wajah cemberut milik nya membuat Nial tersenyum menatap anak nya itu yang selalu saja terlihat sangat menggemaskan seperti ini setiap hari nya.
Pantas sama suami nya sangat menjaga Edward, pasti suami nya itu tidak ingin anak nya kenapa-kenapa karena Edward terlalu lucu untuk pria hidung belang diluar sana.
"Kamu jalani saja semua yang sekarang ada didalam diri kamu, jika memang bisa kalian pasti akan bertemu lagi. Dan ingat kalo kalian bertemu lagi, jangan lepas kan dia untuk yang kedua kali nya."ucap Nial sebelum beranjak dari tempat duduk nya, membuat Edward tersenyum menatap mommy nya itu.
Ia percaya bahkan takdir tidak akan pernah salah dalam menentukan jalan cerita seseorang, pasti dibalik ini semua ada sesuatu hal yang memang sudah disiapkan membuat Edward hanya bisa menjalani semua ini seperti biasa nya.
Jika memang sudah takdir, mereka pasti akan bertemu lagi entah kapan, dimana, dan juga tempat nya dimana.
Bersambung...
Votmen
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR { BXB } END✔
Romance[SEQUEL DARI CERITA DUDA] Edward Uxas Valentino, pasti tidak ada yang merasa asing dengan nama itu karena itu merupakan nama anak Ivander bersama dengan Nial. Edward anak terakhir dari keluarga Ivander maka dari itu ia selalu dijaga dengan sangat ke...