Chapter 19

789 70 2
                                    

Beberapa bulan berlalu dengan begitu cepat yang itu arti nya Regano sudah sembuh secara total dari sakit nya.

Sehingga sekarang pemuda itu terlihat berdiri dihadapan Edward, mereka saling tatap satu sama lain karena sekitar 15 menit yang lalu mereka berdua baru saja mengucapkan janji suci pernikahan dihadapan begitu banyak tamu yang datang.

"Kamu terlihat sangat-sangat cantik sekarang sampai rasa nya aku ingin sekali memeluk kamu sekarang juga," bisik Regano dengan sangat pelan membuat Edward langsung menatap kearah lain agar tak terlalu salting dengan perkataan yang baru saja Regano katakan.

"Menurut kamu, suami yang sekarang berada dihadapan dirimu terlihat sangat tampan atau biasa saja?"tanya Regano yang berusaha menarik perhatian dari Edward karena ia tahu bahwa istri nya itu sekarang tengah merasa malu.

Istri? Ahh beberapa hari yang lalu mereka berdua habis membahas tentang siapa yang akan menjadi pihak istri dan juga suami dalam rumah tangga mereka.

Edward sempat mengatakan jika ia yang harus menjadi pihak suami karena usia nya jauh lebih dewasa dari Regano, namun dengan cepat Regano langsung menolak dengan alasan Edward terlalu cantik dan juga anggun untuk menjadi seorang suami, sedangkan diri nya memang cocok untuk menjadi suami karena postur tubuh nya sangat mendukung.

Tubuh Edward jauh lebih kecil dan juga pendek dari tubuh nya jadi pria itu sama sekali tak cocok untuk menjadi pihak suami didalam rumah tangga mereka, sehingga yang Edward lakukan hanyalah menerima apa yang memang sudah seharusnya terjadi. Bagaimana pun ia berusaha diri nya tak akan bisa menjadi pihak atas dalam keluarga mereka nanti karena itu tak akan cocok.

Edward mengatap penampilan Regano sekarang, tuxedo berwarna hitam dengan perpaduan sedikit warna putih menambah kesan tampan dan juga cocok untuk tubuh besar Regano yang bahkan belum berusia 20 tahun sekarang karena sekarang umur pemuda itu masih delapan belas tahun lebih sedikit.

"Perfect, penampilan kamu terlihat sangat-sangat sempurna sekarang," jawab Edward dengan sangat jujur karena memang itu kenyataan nya, Regano terlihat sangat sempurna sekarang sehingga siapa saja yang melihat pemuda itu pasti akan tertarik.

"Hm?"

Regano mengangkat dagu Edward dengan pelan, untuk menatap diri nya sekarang, tatapan mereka berdua terkunci beberapa saat sebelum Edward  merasakan ciuman lembut dibibir milik nya.

Tangan itu secara refleks mengalung dileher milik Regano akan tak terjatuh selagi ciuman sedikit panas ini berlangsung karena Regano memasukan lidah milik nya kedalam mulut milik Edward.

"Ugh..mmhhhm,"

Regano langsung melepaskan ciuman milik nya saat mendengar desahan tertahan dari Edward karena demi apapun ia tak rela membagi suara indah itu untuk orang lain selain diri nya sendiri.

Regano menarik pinggang ramping milik Edward agar mendekat kearah diri nya sebelum tersenyum pada para tamu yang datang, pernikahan mereka berjalan dengan lancar walaupun Kakak pertama Edward tak bisa datang karena ada urusan keluarga diluar kota namun itu semua tidak membuat acara pernikahan ini menjadi sepi karena Edward mengundang begitu banyak rekan bisnis nya yang memang sudah lama menjalin hubungan pekerjaan dengan Edward.

Para tamu undangan mulai naik keatas untuk mengucapkan kata selamat untuk pernikahan dua mempelai yang baru saja mengucapkan janji suci pernikahan.

"Nikah juga lo akhir nya, nggak bisa manja-manja lagi sama mommy sekarang karena udah ada suami yang bakalan manjain lo," ujar Ella saat naik keatas panggung dengan datang bersama dengan suami dan juga anak pertama nya yang masih berumur delapan bulan.

"Diem sat! Lo mah selalu sewot sama gue mentang-mentang lo orang nya kalem sedangkan gue kek reog gini. Sekarang kita sama-sama udah nikah jadi harus berdamai nggak boleh berantem lagi." Jawab Edward dengan cepat membuat Ella dan juga Regano tertawa mendengar jawaban sinis yang pria itu berikan.

Karena memang nyata nya Edward anak yang manja walaupun sudah hampir kepala tiga sekarang, kadang sering kali ia akan bermanja-manja dengan mommy nya walaupun harus mendapatkan tatapan tajam dari daddy nya.

***

Setelah acara pernikahan yang membuat Regano maupun Edward lelah sekarang kedua pria itu tengah berdiri menatap beberapa orang yang mulai masuk kedalam lift, sudah 15 menit berlalu namun orang-orang yang ada tak berhenti datang sampai-sampai membuat Edward menyesal karena sudah mendaftar disini untuk mereka tidur malam ini.

"Haruskan kita pulang kerumah daddy? Soal nya kalau kerumah kita berdua itu belum selesai dibereskan jadi mau tidak mau kita harus kerumah daddy untuk beristirahat malam ini," ujar Edward dengan menatap Regano yang sedang berada disamping diri nya sejak tadi, berdiri disamping diri nya menunggu orang-orang selesai masuk kedalam lift.

Padahal ada tiga lift dihotel ini namun tetap saja pengunjung yang datang lumayan banyak, mungkin sekarang sudah musim orang menikah jadi hotel nya bisa seramai ini sekarang.

"Kemari,"ujar Regano dengan mengangkat tubuh kecil milik Edward dengan cepat membuat pria itu terkejut bukan main mendapat hal yang mengejutkan seperti ini, Edward sampai tak bisa berkata-kata karena yang ia lakukan hanyalah diam memperhatikan apa yang akan Regano lakukan.

Regano mulai berjalan dengan Edward berada didalam gendongan milik nya kearah lift yang ada membuat para pengunjung yang ada langsung menyingkir dari sana karena tak ingin menghalangi pasangan spesial yang baru saja melewati mereka, sedangkan Regano tersenyum senang saat melihat respon yang mereka berikan sekarang sebelum menurunkan tubuh kecil milik Edward didalam lift, menekan angka 10 dimana kamar mereka berada sekarang.

"Hah?"

Edward menatap Regano dengan tatapan bertanya karena sekarang ia sama sekali tak paham dengan apa yang sekarang tengah suami nya itu lakukan.

"Tadi mereka hanya bersikap biasa saja saat melihat kita berdua bukan? Mungkin karena mereka mengira kita hanya sebatas teman, sampai mereka bersikap cuek dengan apa yang kita lakukan. Aku jadi berpikir mungkin jika kita menunjukan apa yang sebenarnya terjadi mereka akan menjauh karena merasa jijik mungkin dengan kehadiran kita disana tadi dan terbukti saat aku melakukan itu semua tadi, tatapan mereka terlihat sekali jika mereka tak menyukai kita sampai-sampai saat kita masuk mereka langsung menjauh, ternyata ada bagus nya juga menjadi spesial seperti kita sekarang," ujar Regano dengan menjelaskan semua nya membuat Edward menganguk karena ia sendiri tak memikirkan semua itu sama sekali tadi nya karena saking lelah nya diri nya sampai tidak bisa berpikir dengan tenang.

"Mari kita membuat malam ini menjadi malam yang sangat menyenangkan," ujar Regano saat lift terbuka.

Bersambung..

Votmen_

TAKDIR { BXB } END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang