Regano tersenyum menatap kearah beberapa barang serta pakaian yang sudah ia rapikan beberapa saat yang lalu, ternyata kamar ini sangat pas untuk barang-barang milik nya yang lumayan banyak ia bawa tadi.
Tadi nya ia sempat berpikir jika semua barang milik nya kemungkinan terbesar akan tidak akan muat masuk kedalam kamar yang sekarang akan ia tiduri, karena kamar nya cukup kecil.
Tapi siapa sangka semua barang yang ia bawa ternyata pas disusun didalam kamar semua, membuat Regano merasa bangga kepada diri nya sendiri karena bisa melakukan semua ini sendirian. Karena dulu ia pasti akan selalu dibantu oleh ibu nya jika harus merapikan tempat tidur atau hal yang lain nya tapi sekarang Regano bisa melakukan semua nya sendirian tanpa harus meminta bantuan dari ibu nya lagi.
Setelah cukup lama memperhatikan semua yang ia lakukan tadi, Regano memutuskan untuk keluar sebentar. Membeli beberapa barang dan juga makanan selama diri nya tinggal di kos karena masih ada sisa uang lumayan banyak untuk dibelikan itu semua sebelum besok Regano ingin mencari pekerjaan yang cocok untuk diri nya.
***
Setelah mendapatkan semua barang yang Regano inginkan, pemuda itu segera membalik tubuh nya sebelum tatapan nya mengarah pada seorang pria yang tengah mendongak menatap kearah diri nya juga.
Jantung nya berdetak dengan sangat kencang saat melihat seorang pria yang kemarin ia temui sedang berada dihadapan diri nya dengan membawa beberapa makanan ditangan nya, pria itu terlihat meletakan makanan milik nya untuk dihitung sebelum menatap kearah Regano lagi.
"Tunggu sebentar, gue mau bicara sama lo bentaran nanti."ucap Edward, pria itu tidak menyangka ia akan bertemu dengan pemuda kemarin malam yang diri nya temui. Padahal baru tadi ia memikirkan pemuda itu tapi sekarang? Pemuda itu hadir dihadapan diri nya secara langsung tanpa harus bersusah payah mencari nya, apa ini yang dimana kan takdir?
Regano menganguk sebagai jawaban untuk pria yang sedang membayar beberapa barang belanjaan, sebelum pria itu kembali menatap diri nya.
"Ayo, kita bicara didepan sebentar."ucap Edward dengan berjalan lebih dulu dari Regano membuat pemuda itu langsung mengikuti Edward dalam diam, sebelum pria itu mengambil tempat duduk disalah satu kursi yang ada, Regano langsung mendudukan diri disamping pria itu dengan tatapan terkunci pada wajah cantik pria disamping diri nya sekarang.
Edward membalas tatapan pemuda disamping diri nya sekarang sebelum mengatakan, "malam kemarin kita belum sempat berkenalan kan? Karena gue harus cepat-cepat pulang. Jadi sekarang selagi kita bertemu lagi, gue pengen berkenalan sama lo," ujar Edward dengan mengulurkan tangan nya, membuat Regano langsung menerima uluran tangan itu dengan senyuman kecil nya.
"Gue Regano Cavando,"ujar Regano, membuat Edward menganguk dengan pelan.
"Gue Edward,"balas Edward sebelum melepaskan tangan milik nya dari genggaman tangan besar milik Regano.
Keheningan terjadi beberapa saat sebelum Edward sadar akan satu hal, ia kan ingin bertanya sekaligus memastikan Regano tidak melakukan hal konyol lagi tadi malam saat diri nya pulang.
"Setelah gue pulang waktu itu, lo juga langsung pulang kan? Lo nggak berpikir aneh-aneh lagi kan malem itu?"tanya Edward dengan begitu banyak pertanyaan membuat Regano tersenyum tipis.
"Waktu lo pulang, gue belum pulang sama sekali karena bingung mau pulang kemana karena terlalu mustahil kalo gue pulang kerumah karena bisa dipastikan gue bakalan bunuh diri lagi kalo pulang kerumah itu malem itu juga, maka dari itu malem itu gue memutuskan untuk tidur di markas yang biasa gue sama teman gue berkumpul. Jadi lo nggak perlu khawatir dengan keadaan gue sekarang, gue udah sadar bahwa semua yang gue lakuin waktu itu nggak akan mungkin bisa mengembalikan keadaan yang sudah rusak kayak sekarang, jadi lebih baik gue menghindar aja dari semua itu dari pada terus-terusan ngerasa terbebani dan juga berpikir buat bunuh diri lagi,"ujar Regano yang mulai mengatakan semua yang ia rasakan sekarang karena diri nya merasa sangat nyaman saat berbicara pada Edward entah karena apa.
Edward terdiam sebentar saat menyadari satu fakta yang baru diri nya pikirkan sekarang, tadi Regano mengatakan jika nama nya Regano Cavando bukan? Itu arti nya pemuda yang sekarang duduk disamping diri nya anak dari keluarga Cavando, yang ayah nya merupakan seorang pejabat terkenal, ibu Regano baru saja meninggal sekitaran 6 bulan yang lalu membuat Edward menatap sendu kearah Regano yang sekarang tengah menatap jalanan didepan mereka.
Pasti begitu berat masalah yang ada didalam diri pemuda itu sampai-sampai membuat dia berani untuk bunuh diri waktu itu, ibu nya sudah tiada 6 bulan yang lalu, ayah nya yang mungkin saja sangat sibuk bekerja membuat Regano pasti merasa sangat kesepian dan juga kurang kasih sayang kedua orang tua.
Disaat anak-anak yang lain nya ingin mendapatkan banyak kasih sayang diusia remaja seperti Regano, pemuda itu malah mendapatkan semua ini. Pasti mental nya sangat terguncang sekarang, membuat Edward langsung merasa sedih sekarang. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana diri nya jika berada diposisi Regano sekarang, pasti ia tidak akan sekuat pemuda itu.
"Sekarang lo masih tinggal dimarkas yang lo bilang tadi?"tanya Edward saat tiba-tiba mengingat perkataan Regano tadi, membuat pemuda itu langsung menatap kearah Edward lagi.
Senyuman kecil Regano berikan untuk Edward saat menatap pria itu, membuat Edward langsung merasa aneh. Tiba-tiba diri nya mau buang air besar, diperhatikan seperti itu.
"Tadi pagi gue habis cari kos yang murah disekiran tempat xxx, karena temen pernah bilang ada kos disana. Ternyata memang ada disana pas gue liat tadi pagi, dan lo tau. Dengan sangat kebetulan masih ada kos yang kosong lagi gue langsung hubungin pemilik nya dan kos nya dapet. Sekarang gue lagi beli beberapa barang yang gue butuhin di kos karena ada uang yang lebih." Jalas Regano membuat Edward tersenyum, pemuda itu sangat mandiri ternyata.
"Lo sendiri kenapa disana tadi? Bukan nya sekarang waktu nya lo kerja?"tanya Regano yang sejak tadi merasa aneh kenapa Edward bisa berada disana tadi, bukan nya ini waktu nya pria itu bekerja?
"Gue rada bosen sama masakan kantor, jadi setiap hari nya gue selalu kesana buat beli makanan buat gue makan pas makan siang, dan dengan sangat kebetulan kita bertemu disana tadi."jawab Edward dengan cepat membuat Regano menganguk, ternyata pria itu memang pekerja kantoran, tebak an nya tidak pernah salah ternyata.
Bersambung..
Votmen_
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR { BXB } END✔
Romance[SEQUEL DARI CERITA DUDA] Edward Uxas Valentino, pasti tidak ada yang merasa asing dengan nama itu karena itu merupakan nama anak Ivander bersama dengan Nial. Edward anak terakhir dari keluarga Ivander maka dari itu ia selalu dijaga dengan sangat ke...