"Lo mau kemana? Kata Tante Anita Lo harus makan dulu". Tanya Andra"Gak ada waktu Ndra, pemasangan panggung hari ini. Gue harus bantu-bantu dulu, besok gue olimpiade jadi gak sempet kesekolah dulu". Jawab Rakha
Andra ikut jalan cepat mengikuti Rakha yang jalannya cepat, tujuannya saat ini adalah aula sekolah dan ternyata selain pendataan, guru walinya juga menghubungi Rakha untuk memantau proyek panggung.
"Gue juga ngerti, tapi Lo makan dulu. Astaga" frustasi Andra.
"Oh iya, Gio sama yang lainnya mana? Mereka udah sampe juga?" Tanya Rakha lalu digelengi Andra.
"Sekolah masih sepi gini, masuk juga kan jam delapan karena mau ada siswa baru. Lo aja yang kepagian" ucap Andra menggerutu sepanjang jalan.
Rakha terkekeh dan merangkul saudaranya itu, bisa sudah menggerutu begini berarti Rakha harus menuruti kemauan Andra.
"Temenin gue makan ya, Bunda bawa nasi sama lauknya kebanyakan." Ucap Rakha ditatap malas oleh Andra, tapi Andra tetap mengiyakan.
Sesampainya di aula Rakha sudah melihat proyek panggung yang sudah mulai terbentuk,
Acara besok memang akan menjadi acara besar sehingga dirinya harus terus memantau acara persiapan."Lo kemana aja sih? Gue terus yang kerja!! Lo kan ketuanya!!" Pekik nyaring seorang wanita melangkah kesal.
"Ih anjir Lo kenapa? Sensi Lo?" Risih Andra.
Wanita itu meletakkan tangannya di pinggang dan menatap sewot pada Rakha. "Itu temen Lo tuh! Dia ketua tapi malah gue yang terus turun tangan! Gimana sih!" Ketus Sasa kesal.
"Yeee!! Lo kan wakil, ya kalo gak ada Rakha ganti dulu sama Lo. Lagian dia telat juga karena ngurus buat olim...."
"Udah Ndra, mending kita fokus pembangunan aja dulu, sorry gue telat sa" Rakha mengalah.
Sasa masih menatap kesal pada Rakha, teman sekelas yang sekarang menjadi teman partner tanggung jawab yang sedikit menyebalkan.
Rakha melangkah meninggalkan Andra dan Sasa untuk memantau lebih dekat pembangunan, dia sesekali bertanya pada bapak-bapak disana perihal sudah dari kapan mulai pembangunan.
Sementara Andra menelisik Sasa, masih pagi tapi dirinya sudah dibuat kesal. Andra dan Rakha tidak terlalu banyak bergaul dengan perempuan sehingga dirinya tidak tau bagaimana sikap teman satu kelasnya itu.
"Turunin sensi Lo, cepet tua nyesel Lo!" Ketus Andra melangkah pergi mendekati Rakha.
"Besok gue titip acara ya, nanti besok sore gue sempetin kesini deh" ucap Rakha pada Andra.
"Besok fokus aja olimpiade, gue sama yang lain bakalan ngurus acara kok, lagian lusa nya lo Dateng kan?" Tanya Andra lalu diangguki Rakha.
Andra sejenak berfikir, seperti ada hal yang kurang sehingga ia ingat saat ingin mengajak Rakha sarapan. Astaga bahkan Rakha terlihat seperti tidak kelaparan.
" iya nih makan, bawel!" Ketus Rakha lalu mengajak Andra duduk di sisi aula.
Rakha membuka kotak bekalnya, senyumnya sedikit terukir saat wangi udang BBQ buatan Bundanya sudah menunggu untuk disantap.
"Lo juga makan ya" ajak Rakha lalu diangguki Andra.
Lagi-lagi baru saja akan menyantap, Rakha kembali dipanggil oleh Sasa Dengan suara kesalnya untuk membuat rancangan Panggung, dengan terpaksa sendok itu kembali turun dan membuat Rakha berdiri.
"Satu suap Rakh" titah Andra yang akhirnya Rakha menurut, hanya satu suap untuk sarapan pagi ini.
"Kita lanjut makan abis istirahat ya" ucap Rakha lalu melangkah pergi dan mendekat ke arah proyek.
***