Sebelas

970 107 1
                                    

"jangan aneh-aneh deh! Kondisi udah kaya gini masih maksain buat kesekolah".

"Bentar aja, cuma mau cek aja. Gak enak kalo gak kesana sama sekali".

Arna menghela nafas berat, dia sengaja disuruh Ayahnya untuk datang ketempat olimpiade hanya untuk menjemputnya.

Rakha memang sudah menyelesaikan Olimpiade susulannya, dengan terpaksa dia harus mengulang dari awal karena kertas yang sebelumnya ternyata terkena bercak darah.

"Coba sini lihat Ayah" ucap Ayah lalu dijawab tatapan sayu Rakha.

Ayah sudah menyangka bila putra nya ini harus beristirahat, tapi melihat tatapan itu membuat Ayah mengalah.

"Adek ketua panitia loh, boleh ya? Cuma bentar aja" pinta Rakha.

Rakha bersandar di kursi belakang mobil dengan Ayah yang ada disampingnya dan Arna yang berdiri didekat pintu yang terbuka.

"Ayah udah nurut sama Adek buat gak bilang sama Bunda, sekarang Adek ya yang nurut sama Ayah? Disana kan ada Andra sama yang lainnya. Mereka pasti ngerti kok" ucap Ayah memberi pengertian.

Rakha lagi-lagi menggeleng, "bentar aja yah...." pintanya memelas.

Ayah menghela nafas untuk kesekian kalinya, dia melirik Arna dan akhirnya menganggukan kepala.

"Bentar aja ya, Abang temenin kedalam ya" final Arna mengusap pelan rambut Rakha.

Rakha mengangguk dan tersenyum pada Arna, sebentar tidak apa-apa yang penting ia tak menelantarkan acara yang menjadi tanggung jawabnya.

Sepanjang jalan pun Ayah masih mengomel pada Rakha, kalian tahu? Ya anak itu sekarang membuka laptop nya dan membuka properti hiasan ruangan.

"Adek, istirahat!!" Ucap Arna yang sedang menyetir.

"bentar" ucap Rakha, Ayah sesekali menyeka keringat Rakha. Memperhatikan putranya yang masih asik mencari perabotan untuk mengisi rumah panti.

Setelah sampai disekolah ternyata memang sudah terlambat, acara sudah selesai dan ternyata sekolah pun sudah sepi.

"Hai Rakh!! Sore Om Adisatya, sore Bang Arna" ucap Andra dan Sandy bersamaan, lantas yang di sambut pun mengangguk dan tersenyum.

"Gimana lancar?" Tanya Andra, mereka sengaja menunggu Rakha di gerbang setelah mengetahui bila Rakha akan ke sekolah.

Rakha mengangguk, setelah membuka pintu mobilnya, dua lihat juga sekolah sudah sepi.

"Udah pada pulang? Gimana acaranya?" Tanya Rakha.

Andra mengacungkan jempol dan mencolek hidung Rakha, "manteppppppp!! Semua lancar karena susunan acara sama strategi dari Lo" ucap Andra senang.

"Semua udah pada pulang Rakh, kepala sekolah nyuruh kita jangan terlalu sore, terus sekarang yang di dalam cuma anak OSIS sama Pramuka aja. Mereka lagi siapin buat acara perkenalan" jelas Sandy.   

Rakha tersenyum dan mengangguk, "ya udah yuk rapat sekarang aja sekalian" ajak Rakha.

Andra yang melihat Adisatya mengode pun langsung paham, Andra dan Sandy memang melihat wajah Rakha yang lelah itu.

"Gak usah, palingan mereka mah kumpul gak jelas. Gue juga mau pulang bentar lagi" ucap Sandy melarang.

Rakha menatap heran, maksudnya tidak jelas gimana? Dia bingung.

"Lo istirahat dulu ya, besok kita lanjut lagi" ucap Andra.

"Bentar doang kok, lagian gue punya tanggung jawab besar di acara perkenalan nanti" ucap Rakha yang hendak turun dari duduknya, tapi Andra langsung mencegah.

"anjir! Tangan lo panas banget! Lo sakit?" Tanya Andra khawatir.

Rakha langsung menarik lengannya dan menggeleng. "engga, cuma gerah aja" ucap Rakha. Dia sudah tahu bila Andra akan sangat khawatir.

"Engga-engga, pulang sekarang Rakh!! Gue janji besok jemput Lo lebih pagi" ucap Andra sambil meraba pipi dan leher Rakha yang memang sudah mulai terasa panas.

"Om kok gak bilang kalo Rakha sakit sih?" Gerutu Andra.

Adisatya menghela nafas, Andra itu berani menggerutu pada yang lebih tua bila menyangkut Rakha.

"Noh anaknya emang sudah dikasih tau" ucap Arna.

Rakha menatap kesal pada Arna, lalu pandangannya kembali menatap Andra dan Sandy. "Jangan bilang Gio sama Yuda ya, mereka sama kaya kalian lebay!!" Ucap melas Rakha.

Andra menggapai tangan Rakha dan mengangguk. "Lo nekat kesini dulu? Lo itu harus istirahat, Tante Anita tau?" Tanya Andra, Rakha menggeleng.

"Lo udah jadi ketua hebat hari ini, meskipun tadi gak ada Lo. Tapi acaranya lancar dengan strategi acara yang Lo saranin" ucap Sandy diangguki Andra.

"pulang ya? Istirahat yang bener, malam ini jangan bergadang oke?" Ucap Andra, Rakha tak bisa membantah akhirnya dia mengangguk dan menuruti kemauanku dua sahabatnya itu.

Ayah dan Arna diam-diam tersenyum, mereka sangat bersyukur Rakha mempunyai teman kepercayaan yang menyayangi dan berjaga Bumi.

"Sweet deh, nanti om kirim saldo gopay deh!!"

***

Daniswara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang