"ok! Rakha boleh tunggu di luar".Rakha mengangguk dan melangkah keluar, ulangan dadakan hari ini sudah usai dan Rakha tentunya menjadi murid pertama yang menyelesaikan.
Rakha mengambil ponselnya, dia lihat banyak sekali pesan dari Bunda maupun Ayahnya. Sedikit geli karena mereka berdua terlalu over fikirnya.
"Iyaa, Ayah?".
"Udah dimakan nak? Adek lupa minum vitamin juga ya?".
"Udah makan kok, vitaminnya selalu Adek minum sebelum tidur".
"Adek gak bohong kan? Coba sini pap kotak bekelnya".
"Didalam kelas yah, Adek baru selesai ulangan".
"Ya udah jangan terlalu capek ya sayang, jangan lupa nanti pulang Ayah jemput".
"Oke Ayah".
Panggilan itu berakhir. Tentu saja Rakha berbohong tentang makan itu, mana sempat ia memikirkan hal itu bila tadi Sasa terus mendesaknya di aula.
Dan sekarang perutnya lapar, Rakha juga sempat menggerutu karena dia bandel dan tidak menurut pada Andra.
"Ngantuk banget lagi" gumamnya. Dia duduk di bangku koridor kelas. Ujian fisika membuat otaknya lelah. Orang pintar juga merasakan lelah setelah mengerjakan tugas.
"hei ngantuk ya? Ke ruang OSIS aja yuk, gue temenin" ucap Gio yang sudah berdiri didepan Rakha.
Rakha mengerjapkan matanya. Ngantuknya memang benar-benar berat hari ini.
"Emang gapapa ya? Gue gak enak sama Sasa" ucap Rakha dijawab decakan oleh Gio.
"Biarin dia yang kerja, Lo butuh waktu istirahat" ucap Gio menarik pelan Rakha menuju ruang osis.
Sebenarnya Gio diperintahkan oleh Andra yang masih kebingungan menjawab soal ulangan, Andra memberitahu Gio untuk membawa Rakha ke ruang OSIS dan membelikannya susu dan roti.
Rasanya percuma saja, Gio mengantarkan Rakha ke ruang OSIS, Gio Kira Rakha akan langsung tertidur di sofa tapi nyatanya Rakha malah asik mengurus acara besok.
"Tidur lah Rakh" ucap Gio sekian kalinya.
"bentar nanggung" jawab Rakha, dia tak enak bila harus meninggalkan tugasnya karena besok dia tidak masuk.
"Dari tadi gitu mulu" gerutu Gio.
Gio sudah menyiapkan roti dan susu kotak yang diperintahkan Andra tapi Rakha masih belum menyentuhnya.
"Seenggaknya makan tuh roti" ucap kelas Gio.
Rakha akhirnya mengangguk dan memakan roti itu hingga tandas, lapas sekali dia.
"Besok berangkat jam berapa?" Tanya Gio, dia suka penasaran dengan acara olimpiade itu.
Rakha membalikan kursinya dan menghela nafas.
"jam enam udah kumpul disekolah, lokasi besok lumayan jauh" ucap Rakha dimengerti Gio.
"Buat acara camping Minggu ini biar gue sama Yuda aja yang survei, Lo fokus aja dulu sama Olimpiade Lo itu ok?".
Rakha tersenyum tipis dan mengangguk. "si Sasa orangnya emang gitu ya? Berisik banget" tanya Rakha.
Gio mengangguk, "dia itu pemimpin cewek dikelas kita. Lo juga tau lah gimana mulutnya dia" ucap Gio.
Rakha menganggukkan kepalanya.
"Omongannya pedes Rakh, jangan dimasukin ke hati kalo dia ngomong." Saran Gio yang mengerti arah pikir Rakha.
"rapat akhir jadiin ya pulang sekolah, ada yang harus gue sampein dulu" ucap Rakha pada Gio.
"Rakh, ditunggu pak Evan buat ambil nomor peserta" ucap Sandy yang diangguki Rakha.
***