9 • Ujaala : Yazid

15 3 4
                                    

(Tujuh tahun yang lalu)

Tinn tiiinnnn!

"Aree! (Hey!)"

Bruk!

Wanita dengan seorang balitanya di pinggir trotoar tersenggol bajaj yang berkendara secara ugal-ugalan.

Anak itu menangis kencang karena terkejut sementara ibunya yang kehilangan keseimbangan terjatuh nyaris menimpa si anak, sementara tasnya yang berisi botol susu menggelinding menuju tengah jalan yang entah ramai atau tidak. Sang ibu tak dapat mengambil karena posisinya sama terjatuh disamping sang anak.

Dia berusaha duduk dan langsung menggendong anaknya mendudukkan di tempat yang lebih aman dan dengan berbalik badan berniat mengambil botol susu serta tas yang berserakan di pinggir jalan.

Wanita itu tertegun sejenak melihat seorang anak berusia sekitar dua belas tahunan tengah mengambil botol dan membereskan barang-barang berserakan dari tas milik sang ibu.

"Eh?" Sedikit terkejut karena anak laki-laki dengan sigap mengembalikan tas.

"Apa anda dan bayinya tidak apa-apa?"

Sang ibu tak dapat berkata-kata melihat sikap bocah di depannya ini, memberikan tas dengan kedua tangan yang diterima dengan perlahan. Lalu bocah itu menatapnya dengan risau seakan telah mengenalnya.

Ibu itu menoleh ke sekitar, terdapat banyak orang dewasa yang sibuk menjaga toko, bermain ponsel, kendaraan yang tetap berjalan berbincang, bahkan hanya menyaksikan tanpa bereaksi dan memedulikan apapun. Sedangkan bocah barusan-

"Anak anda menangis." Interupsi bocah itu membuyarkan lamunan sekejap yang terasa begitu lama baginya.

Perlahan sang ibu berjalan dan menggendong anaknya menenangkan sambil memberikannya botol susu tadi. Dia diam menunduk mengatur napas karena masih syok dengan kejadian barusan.

"Shaant Ho Jao, Beta. Shaant Ho Jao. (Tenanglah, nak. Tenanglah.)" Ibu itu memeluk dan mengelus belakang kepala sang anak dengan nada bicara lirih namun terdengar parau.

Ibu itu menengadah dan mengucapkan terima kasih tas kepedulian anak itu.

"Lengan ibu terluka," anak dua belas tahun itu menamati. Goresan akibat jatuh tampak jelas terlihat di lengan wanita itu. "Saya punya kotak P3K di toko, biar diobati dulu." Sambungnya. Lalu tangannya menunjuk sebuah toko buku klasik, di bawah pohon dengan pelatarannya ada tempat penitipan sepeda serta beberapa daun jatuh.

'Shaikh Baba Bookstore and Library.'

•••••

Beyyazid Shaikh, Aami atau ibunya sudah meninggal setahun yang lalu karena penyakit asma yang dideritanya, waktu itu dia disuruh diluar pintu ketika aaminya dikerumuni para tetangga saat meninggalnya, mereka takut Yazid menangis dan tak bisa mener...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beyyazid Shaikh, Aami atau ibunya sudah meninggal setahun yang lalu karena penyakit asma yang dideritanya, waktu itu dia disuruh diluar pintu ketika aaminya dikerumuni para tetangga saat meninggalnya, mereka takut Yazid menangis dan tak bisa menerima kenyataan.

JahanaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang