Kallen memaksakan diri untuk tetap pergi ke kantor meskipun kepalanya masih sangat berdenyut hebat. Belum lagi, Kallen masih memikirkan Shan yang sepertinya dia benar-benar pergi. Apa mungkin Shan sedang di UK? Pertanyaan itu berputar-putar di pikiran Kallen.
"Morning, Kall..."
Pagi itu Debby sengaja mendatangi kantor Kallen. Belakangan, Debby sangat sering mengunjungi kantor Kallen. Debby seolah ingin menunjukkan eksistensinya pada karyawan Willaga Company. Entah kenapa, mungkin Debby sudah mengetahui pernikahan Kallen dan Shan sedang di ujung perpisahan. Kedatangan Debby tentunya menjadi perbincangan para karyawan di Willaga Company. Kabar tentang di tangguhkannya merger antara Willaga dan Pranata Group pun sudah merebak. Para karyawan sudah menduga hal ini di sebabkan Kallen dan Shan akan segera bercerai karena adanya orang ke 3 di antara mereka. Dugaan karyawan semakin di perkuat ketika melihat seorang wanita seringkali mengunjungi Kallen di ruangannya, wanita itu tak lain adalah Debby.
"Aku membawakan sarapan untuk kamu."
"Wow, thank you, By."
"You're well. Apa kamu sibuk?"
"Sangat sibuk." Kallen berusaha tersenyum pada Debby meskipun jujur saja, Kallen sedikit terganggu dengan kedatangannya.
"Kalau begitu, aku pergi dulu."
"Kamu akan pergi kemana?"
"Hanya berjalan-jalan lalu mampir mengunjungi makam Dave."
"Okay."
"Jangan lupa habiskan sarapan kamu, Kall."
"Sure."
Saat berjalan menuju pintu, Debby berpapasan dengan Raka yang baru saja masuk keruangan Kallen.
"By..." Raka memanggil Debby, seketika Debby menghentikan langkahnya dan melirik Raka.
"Ya?"
"I need talk with you, tapi sepertinya tidak sekarang."
"Oh...Okay, kamu bisa hubungi aku kapan saja."
Debby melangkahkan kakinya dan menghilang di balik pintu, Raka hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Debby. Raka sangat terganggu dengan kedatangan Debby karena dirinya sudah mendengar gosip dikalangan karyawan.
"Apa dia sudah tidak waras?"
"Who?"
"Your ex ! Dia sudah berani menunjukkan eksistensinya dengan mengunjungi lo setiap hari??"
"What's the problem?"
"Karyawan sudah menduga lo dan Shan akan bercerai karena Debby sehingga merger Willaga dan Pranata ditangguhkan !"
"Oh my God ! Apa lagi ini?" Kallen bersandar lebih dalam di kursi kekuasaannya, menengadahkan kepalanya menatap langit-langit.
"Mulai sekarang, katakan pada dia untuk tidak lagi datang kemari."
"Ka..."
"Demi kebaikan lo !!" Raka dengan tegas memotong Kallen. Kallen menghela nafasnya panjang.
"Okay !"
Kallen mengangguk pasrah. Raka sedikit heran melihat wajah Kallen yang pucat. Kallen terus mengurut pelipisnya lalu kembali memeriksa beberapa dokumen penting perusahaan.
"Are you okay?"
"Dari semalam kepala gue berdenyut."
"Karena memikirkan Shan?"
"Salah satunya."
"Lo harus pergi ke dokter. Mau gue antar?"
"Gue bisa pergi sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Testament
Roman d'amourShan menerima wasiat dari Ayahnya yang terbaring koma bahwa dirinya harus menikah dengan Kallen, nemesisnya yang setengah mati Shan benci. Shan dan Kallen bisa saja menolak, namun hak mereka yang sudah tertulis dalam wasiat terancam dibekukan. Menik...