14. Problem

770 60 2
                                    

18+ ygy. Buat yang
Dibawah umur tolong di skip.

Ini cuma formalitas, soalnya gue tau ga bakalan lo skip.

Jadi kalo nyesel tanggung sendiri ye. Akwoakwoakwokwa

Happy reading khun nuu 🌻☀️❤

"NggGhh... Jjoongnngghh.. aarggh.."

Suara desahan tak henti-hentinya keluar dari bibir cantik Dunk.

Dengan lihai, Joong terus melumat nipple pink kekasihnya. Sesekali menggigit kecil hingga meninggalkan bekas kemerahan.

Dibawah, mini Joong masih setia keluar masuk ke dalam lubang milik Dunk. Gesekan yang terbilang cukup cepat membuat Dunk tak bisa berhenti mendesah nikmat walau sedikit sakit karna lecet.

"Ssshhh.. ahh.."

Kombinasi rasa nikmat dan perih yang menjalar di seluruh tubuhnya membuat Dunk meremas rambut Joong sedikit keras. Namun tetap saja, Joong yang sudah dimabuk tubuh indah Dunk tak merasakan sakit sedikit pun.

Belum selesai dengan nipple milik Dunk, tangan lainnya yang masih bebas mulai memainkan mini Dunk yang kembali menegang. Mungkin akan ada pelepasan entah keberapa kalinya. Poor Dunk.. 🙃

Nafasnya terengah. Dia tidak bisa melakukan nya lebih lama lagi atau akan berakhir tumbang.

"Joongg.." Tangan kirinya menahan paksa pergerakan Joong.

"Huh?" Kepalanya yang semula berada di perut kini mendongak.

"We need to stop.." Kini raut wajah Joong yang terlihat cemberut.

"One more please?" Joong meletakkan wajahnya tepat di atas dada bidang kekasihnya. Lagi-lagi ia memohon untuk kesekian kalinya.

"No... Lo juga bilang hal yang sama beberapa waktu lalu." Tolak Dunk.

Kali ini tak ada bantahan. Joong menenggelamkan wajahnya pada tengkuk indah Dunk. Mencari posisi nyaman untuk terlelap.

"Maaf ya?" Ucap Joong lembut. Sesekali iseng mencium leher Dunk yang tetap wangi walau sudah mengeluarkan banyak sekali keringat.

"Hmm.. gue capek."

Joong segera bangkit dari atas tubuh Dunk. Mencari posisi nyaman tepat di sebelah kekasihnya.

Tangannya terulur di atas bantal, memberi celah masuk agar Dunk dapat beristirahat di dalam dekapannya.

"Joong.." panggil Dunk lirih. Jari telunjuknya bermain-main di atas perut sixpack Joong. Sementara Joong membelai surai hitam Dunk dengan lembut.

"Gue mau nanya."

Joong mengangguk. "Kenapa sayang?"

Dunk mencoba meyakinkan dirinya. Beberapa kali meneguk salivanya karna tenggorokan yang terasa mengering.

"Kemaren 'dia' nge chat gue."

Joong mengehentikan pergerakan tangannya. Menegakkan badannya dan menatap aneh wajah Dunk yang juga sedang menatapnya.

[BL]  MINE || GEMINIFOURTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang