Tega kamu mas!

858 14 0
                                    

Suasa malam kian hening, Alisa menikmati indahnya bulan dengan udara sejuk membuatnya tenang. Alisa duduk di jendela dengan kaki yang ia jadikan sebagai tumpuan wajahnya. Ia teringat akan kata-kata Alaska, percaya atau tidak ia harus membuktikannya sendiri.

Hari ini Alisa terpaksa tinggal berdua dengan Alaska, apartemen yang didominasi dengan peralatan berwarna black and white itu tidak begitu Alisa suka. Bahkan dari segi warna saja mereka sudah jauh berbeda. Dari segi makanan apalagi. Alaska suka manis, sedangkan Alisa suka makanan pedas.

Apartemen Alaska sangat seram bagi Alisa. Ingin menonton film, tv pun tidak ada. Hanya ada barang-barang yang memang diperlukan membuat Alisa bosan. Semenjak Alisa pindah ke apartemen, Alaska belum juga pulang. Alisa ingin bertanya, namun niatnya urung mengingat perbuatan Alaska.

Suara ketukan pintu membuat Alisa beranjak mendekati sumber suara. Alaska pulang! Lelaki setengah sadar itu mendorong pintu dengan kuat saat Alisa sudah membuka kuncinya. Alaska kembali dengan seorang perempuan, tanpa sepatah katapun Alaska membawa gadisnya oh ralat, Alaska membawa wanitanya ke ruangan yang Alisa tebak adalah kamar Alaska.

Alisa tidak menyangka, jika alaska bukan hanya melecehkannya, tetapi juga gadis lain. Anehnya, gadis yang dibawa oleh Alaska tidak keberatan. Gadis bernama Selen halana itu tersenyum saat Alisa memperhatikan.
Sesampainya dua ciptaan tuhan itu di kamar. Selen mengunci pintu, apapun yang terjadi disana hanya mereka dan Tuhanlah yang tau.

Sesekali Alisa mendengar suara Helen yang tengah bergulat. Suara penuh dosa itu membuat Alisa muak. Apakah ada perempuan yang dengan senang hati melayani lelaki bejat seperti Alaska? Alisa bergegas mengambil minum, lalu kembali ke kamarnya.

*****

Pagi menyapa, Alisa memasak nasi goreng, dengan bahan-bahan seadanya. Sudah hampir dua jam ia menunggu Alaska dan juga Helen keluar kamar, namun wajah mereka tak kunjung muncul dihadapan Alisa. Alhasil, gadis SMA itu meninggalkan sepucuk surat, karena ia harus pergi ke sekolah.

Alisa memilih untuk memesan ojek online agar lebih cepat, daripada harus menunggu Alaska bangun yang ada ia akan telat. "Apa mereka capek banget ya, makanya ngga bangun-bangun." Kesal Alisa memanyunkan bibirnya.

Ia menunggu ojek didepan gedung apartemen Alaska. Tak lama menunggu, ojek yang ia pesan akhirnya tiba membuat senyum Alisa mengambang.

"Neng, yang pesan ojek kan?" Pria berkulit hitam manis dengan stelan berwarna hijau itu menyerahkan helm pada Alisa.

"Ia bang, ke SMA Bina Bangsa ya, bang!" Jawab Alisa memakai helm yang diberikan padanya, ia menatap ke arah apartemen Alaska sebentar, sebelum akhirnya duduk di belakang tukang ojek yang ia pesan.

Didalam sana, ada Alaska yang sudah terbangun. Alaska mengenakan kembali pakaiannya yang berserakan di lantai. Tatapan tajam Alaska ia arahkan ke seorang wanita yang semalam ia temui di club. Wanita yang memohon untuk Alaska jamah.

"Bangun, berani banget Lo tidur diranjang gue!" Alaska menarik selimut yang menutupi tubuh Selen, Wanita yang masih setengah sadar itu mengucek matanya lalu tersenyum mencoba menggoda Alaska.

"Sayang, mau kiss ya?" Ucap Selen tanpa rasa malu. Alaska berdecih, lalu menarik Selen turun dari ranjangnya. Wanita yang semalam membuat Alaska dimabuk gairah itu merasa jengkel.

"Jalang sialan! Bayaran Lo udah gue transfer, jangan pernah tunjukin muka Lo dihadapan gue lagi!" Dingin Alaska, memunguti pakaian Selen, lalu melemparnya pada sang pemilik.
Selen memakai bajunya, kemudian pergi dengan amarah di hatinya. Alaska benar-benar lelaki yang tidak punya perasaan.

AlaskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang