3. 💐 asisten sang detektif 💐

3.5K 328 6
                                    

"Engh..." Lirih seorang pemuda yang tengah tertidur di ranjang king size nya.

"Hoahmm" gumamnya. Pemuda itu adalah jua. Seingatnya dia tertidur di dalam mobil. Saat pulang sekolah. Pasti pak Eko yang miemindahkannya ke kamar.

Jua beranjak turun dari ranjangnya. Dia berjalan lunglai karena masih belum terkumpul nyawa nya. Berniat berjalan ke arah dapur. Karena merasa lapar.

sesampainya di tangga. Dia melihat lagi anak laki laki yang akhir akhir ini sering muncul. Dan setiap jua melewatinya anak laki laki itu pasti berkata. " Hati hati".

Bukan kepada jua saja sih. Tapi kepada orang orang yang ada dalam mansion ini. Cuman jua aja yang bisa denger dan liat si anak laki laki itu.

Kepo sama penampilan anak laki laki itu? Biar aku kasih tau penampilannya.

Anak laki laki itu kulitnya puucet. Ada banyak luka sayat yang darah nya terus mengalir di bagian tangan kanan, kaki bagian bawah kiri dan dahi nya.

Rambutnya berwarna hitam pekat. Mata nya berwarna hitam seluruhnya. Namun baju nya terlihat seperti baju yang mahal.

Karena anak laki laki itu berpakaian seperti seorang bangsawan pada abad 18 san.

Jua tentu saja mengacuhkannya dan hanya pura pura tidak melihatnya. Dia terus berjalan ke arah dapur. Dan melihat wanita yang tengah duduk di sofa ruang tengah menghadap ke tv.

Jua sungguh pusing. Betapa banyak penghuni astral di mansionnya ini. Jua bercita cita saat besar nanti. Dia hanya akan memiliki rumah minimalis saja.

Lalu jua melanjutkan langkahnya membuka lomari es. Matanya berbinar menatap ice cream di dalam nya dan langsung mengambil ice cream itu.

"berasa hidup kembali..." Ujar jua sambil memasukan beberapa suap ice cream kedalam mulut kecilnya itu. Dan tersenyum menggoyangkan tubuhnya setiap suap demi suap. Ice cream yang ia masukan ke dalam goa kecilnya itu.

Satu suap lagi jua ingin memasukan ice cream nya kedalam goa kecilnya. Tiba tiba saja ada yang mengambil ice cream itu.

"Cthh jangan ganggu deh... Sana balik ke dunia asli...-" ucapannya terhenti ketika matanya bertemu dengan manik elang seorang laki laki.

"Ngapain Lo..."

"M-makan..." Ucap jua. Ntah kenapa. Dia selalu merasa takut kepada keluarganya. Ketakutannya lebih besar kepada keluarganya dibandingkan dengan makhluk makhluk seram yg sering jua lihat sebelumnya.

"Ngapain Lo makan ice cream malam malam" tanya Andra. Ntah kenapa ia merasa kesal kalau adiknya itu memakan makanan yang akan membuatnya sakit.

"Lapar..." jawab jua. Hanya satu kata yang keluar dari mulutnya itu.

"Tinggal makan. Tuh ada nasi sama rendang. Siapa suruh Lo ga makan malam tadi." Ketus andra.

Jua mengangguk. Dan berjalan mengambil nasi dan rendang. Setelah itu jua langsung pergi berniat untuk ke kamarnya. Setelah pamit kepada Andra.

Andra menatap jua yang tengah berjalan lemas itu dengan tatapan khawatir. Benar benar, Dia bingung dengan dirinya, Perasaan apa ini?.

Indigo Nerd Boy. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang