10.💐 piano x violin 💐

2.7K 243 10
                                    

Sore hari, dengan langit yang mendung, dan menurunkan banyak sekali butiran air, ditambah Terdengar lagu klasik karya Beethoven, dari suara demi suara dari setiap not piano yang di tekan.

Jua saat ini sedang berada di ruang musik, beberapa waktu lalu, jua mengikuti sebuah ekstrakulikuler musik.

Bahkan suaranya sampai terdengar keluar dari ruangan ini, di arah jendela dekat lorong kelas,  Beberapa anak-anak yang belum pulang berkumpul di jendela untuk melihat jua yang bermain piano.

Selain suka membaca buku, jua juga menyukai memainkan piano, biola, tapi jua lebih tetap suka membaca buku.

Srett...

Terdengar suara pintu di geser bertanda ada orang yang masuk.

"Wah... Kau hebat sekali... Ingin berduet denganku?" Tanya atlia.

Jua terkaget mendengar suara atlia, pasalnya setiap di sekolah, dimanapun jua berada maka di situ ada atlia.

"Kau membuntuti ku?" Tanya jua.

"Tentu saja tidak, aku baru saja selesai ekskul karate..." Balasnya "apa yang membuat mu berpikir seperti itu?" Tanya atlia dan duduk di samping jua.

Jua sedikit menggeser duduknya memberikan ruang untuk atlia duduk.

"Itu karena kau selalu ada di manapun aku berada saat di sekolah."

Terdengar suara kekehan dari atlia, jua hanya mengerutkan keningnya bingung.

"PD sekali... Itu hanya kebetulan" ucap atlia, lain di mulut lain juga di hati.

Jua hanya mengangguk percaya.

"Ayo berduet dengan violin, aku yang bermain violin," seru atlia.

"Baiklah..." Balas jua.

"Ingin lagu apa?" tanya atlia.

"Lagu klasik?" Tanya jua.

"Jangan lagu klasik terus... Bagaimana kalau lagu ghost Justin Bieber?—" Tawar atlia, "kau tau kan?".

Jua mengangguk. "Aku tau... Ayo kita mulai "

"1,2... 1,2,3,4..." Pandu atlia.

Dimulai dari jua yang memainkan piano, lalu di susul oleh suara gesekan violin dari atlia.

Para murid yang berlalu lalang di depan ruangan itu, dan juga para murid yang menyimak sedaritadi dari arah jendela.

Terkesima dengan suara dari permainan kedua remaja itu, atlia yang terlihat indah dalam memainkan violinnya.

Dan jua yang terlihat tenang... Saat memainkan piano nya, terkadang jua juga menutup matanya untuk menikmati suara yang dikeluarkan.

Ting...

Permainan berakhir dengan jua yang mengakhiri nya oleh suara piano, terdengar suara tepukan dan sorakan dari para murid.

"Eh... Ada yang merhatiin?" Tanya jua lirih,

Atlia yang mendengarnya terkekeh...

"Sedari tadi kau tidak menyadari nya?" Tanya atlia.

"Ntahlah aku hanya fokus pada permainan piano ku."

"Terserah kau saja..."

Hening....

"Sampai kapan kau akan diam di sini?" Ucap atlia yang jengah melihat jua sedari tadi memainkan asal not piano, walaupun terdengar merdu.

"Ntahlah... Aku hanya tidak ingin pulang dulu..." Balas jua.

"Kau tau?—" ucapan atlia terpotong dengan ucapan jua.

Indigo Nerd Boy. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang