45,💐tiga tahun💐

379 32 2
                                    

Tak terasa sudah tiga tahun berlalu semenjak kedatangan jua kesekolah ini.

Dan saat ini, jua sudah memakai toga kelulusannya. Dengan berbagai macam buket ditanganya.

Ya, hari ini adalah kelulusan jua dari sekolah SMP nya.

Jua duduk di atas kursi dengan santai, di samping sebelah kanannya ada atlia, sementara di kirinya ada rayyan.

"Hiks," Yuni mengusap sudut matanya, matanya berkaca kaca. Namun dia tidak mau menangis sehingga membuat wajahnya yang sudah di make up itu luntur.

Walau Yuni memakai make up yang tahan lama, namun menangis saat memakai make up benar benar tak nyaman.

Atlia mengusap punggung Yuni pelan.

"Gak kerasa banget, kita udah makin tua," ucap rayyan, membuat Bayu mendelik.

"Masih remaja yaelah!" Ketus Bayu menggeplak kepala bagian belakang rayyan. Membuat rayyan meringis.

Jua hanya tersenyum tipis. "Aku akan merasa sedih..." Ucapnya sendu.

"Tengah jua, kita akan sering bertemu, karena kita satu sekolah," ucap atlia.

Jua mendelik, "walaupun beda sekolah, aku yakin kau bisa saja setiap hari main ke rumahku," ucap jua, yang dibalas oleh atlia dengan kekehan.

"Iya dah si paling bucin," timpal Bayu.

"Lo pada tau ga?" Ucap Yuni tiba tiba.

Dan mereka menjawab dengan serentak.

"Kagak/tidak" ucap mereka membuat Yuni mendengus.

"Belum selesai yaelah!" Ucap Yuni kesal, membuat mereka tertawa.

"Tau apa emang?" Tanya Bayu.

"Di hari kelulusan ini, banyak murid yang memulai kisah asmara nya, bahkan ketua kelas kita yang si pemales itu katanya mau nyatain perasaan nya ke seseorang," ucap Yuni.

"Oh gue tau!" Seru Vani membuat mereka bingung.

"Jadi Lo nangis cuman karena Lo gak dapet kisah asmara kek gitu?" Tanya vani tertawa.

Yuni inging menyangkal, namun sialnya ucapan Vani benar, dan lagi lagi mereka tertawa membuat Yuni terasa ternistakan.

"Hah... Kata orang orang, masa masa SMA itu beban nya berat," ucap rayyan.

"Itulah ujian," ucap atlia.

Sebenarnya mereka disuruh memperhatikan acara di depan mereka, dimana sang kepala sekolah yang sedang berpidato diatas panggung.

Namun entahlah, keenam remaja itu malah merasa bosan dan berakhir tak mendengarkan pidato dari kepala sekolah, dan malah asik dengan dunia mereka sendiri.

🦋💐

"Katakan ciss!"

Ciss!

Ckrek!

"Wahhh, selamat ya buat kalian, nih buket buat kalian, walau gak seberapa," Faza memberikan buket berisi Snack ke tangan jua. Dan tentu, jua menerimanya.

"Padahal nya mah gausah repot repot bawa buket ka, bawa nya Lamborghini aja," ucap Bayu membuat mereka tertawa.

Faza mendengus, "ngelunJak ni anak,"sarkasnya yang semakin membuat mereka tertawa.

"Gak kerasa banget ya?" Tanya azmy. Dia menatap ke arah atap atap aula.

"Bener, padahal kita aja ngerasa baru baru kemarin ikutan mpls, ehh udah jadi alumni aja," balas Nina.

Indigo Nerd Boy. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang