Hari ini jua berjalan di koridor sekolah, dia menghirup udara pagi—"Hiks, juaaa kau sadis sekali membangunkan ku di jam segini, padahal langit masih belum menampilkan matahari huaaa!" Riana, Dia mendudukan dirinya, matanya masih mengantuk. Namun jua pagi pagi sekali, sekitar pukul 04.00 membangunkannya, dan meyurunya untuk bersiap-siap, dan saat itu Riana belum sadar. Dia menurut saja. Dan mempersiapkan dirinya, namun saat sudah di luar rumah. Ternyata matahari sama sekali belum terbit, dan saat ini baru saja pukul 04 :50.
Se excited itu jua sekolah, karena sudah 3 hari daring.
"Bukankah kau sudah terbiasa begadang saat masih di dalam organisasi?" Tanya jua.
"Itu karena misi!"
"Saat ini juga kita ada misi untuk belajar disekolah."
"Aku tau itu, dan jua! Kau tau sekarang pukul berapa!?" Pekik Riana.
"Ct, sebentar lagi bel masuk berbunyi." Ucap jua santai.
"Sebentar lagi, DENGKUL MU! Hey jua, bel masuk itu berbunyi pukul 07.00!" Ucap Riana kesal.
Jua mengangkat bahunya acuh, "toh 2 jam 8 menit lagi." Ucap jua, membuat Riana kesal.
"Aku akan ikut ke kelas mu." Ucap Riana dan berjalan mengikuti jua.
"Kau mempunyai kelas sendiri."
"Cih, dikelas tidak mungkin ada siapa siapa!" Ketus Riana. Jua pun terkekeh. Dan mereka pun berjalan menuju kelas jua.
💐🦋
Atlia saat ini tengah melangkahkan kakinya di lorong, atlia melihat punggung jua yang sudah duduk.dari arah pintu, niat ingin mengejutkan jua, namun terhenti. Karena melihat ada seorang perempuan yang menduduki kursi atlia.
"Pagi..." Ucap atlia, jua pun menoleh, dia tersenyum.
"Morning to," ucap jua, membuat pipi atlia bersemu merah.
Suara jua menggema di telinga atlia.
Morning too
Morning t
Morning
Mor
"Heh!" Teriakan Riana membuat lamunan atlia Buyar.
"Ct, ternyata semut toh yang menduduki tempat ku." Ucap atlia, mendorong Riana. Dan menyimpan tasnya di pinggir meja.
Riana mendelik. Menghela nafasnya sabar, sudah terbiasa di panggil seperti itu.
Atlia mendudukan dirinya di kursi Bayu. Dan menatap atlia yang sedang membaca buku.
Jua menutup bukunya, merasa ada yang memperhatikannya.
"Kenapa?" Tanya jua menatap atlia.
Atlia menggeleng, "tidak, aku hanya memandang wajahmu saja, karena selama tiga hari ini aku hanya bisa melihat wajahmu di layar kaca saja." Ucap atlia menyiratkan kesedihan.
Riana memutar bola matanya malas. "Ct, modus modus!" Ucapnya kesal, merasa panas. Dan mengibas ngibaskan buku yang berada diatas meja atlia.
"Iri saja kau." Ucap atlia sinis.
Riana kesal, merasa sekolah sudah di penuhi oleh murid murid, dia pun pergi ke kelasnya tanpa pamit. Karena merasa kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo Nerd Boy.
AcakJua, hanya jua namanya. Seorang anak laki-laki yang bisa melihat makhluk halus. Dibandingkan dengan itu, dia malah lebih takut terhadap keluarganya. Yang menurutnya lebih menyeramkan daripada para makhluk itu. Sikap acuh keluarganya, dan kadang kek...