XI

40 6 0
                                    

Ruang diskusi.

Semua sudah berkumpul dengan memasang ekspresi yang sama-kecuali Asahi yang lempem. Kaget.

Junkyu adalah korban dan dinyatakan peserta biasa.

Yang paling kaget, Junghwan. Rasa menyesal karena melewatkan Junkyu di sesi kali meluap begitu besar.

Belum lagi dia yang sudah bersuudzon dengan Junkyu. Haruskah dia menyusul Junkyu untuk meminta maaf? Tapi Junghwan gak mau mati.

Junghwan titip maaf sama yang baca aja, gimana? Kalo maafnya sampe ke Junkyu, dia kasih liat abs. Ga deng, canda. Jangan ya guys, adek ini masih kecil, salahin badannya aja yang bongsor.

"Tuduh-tuduhan lagi, ck." Terdengar helaan pelan dari seseorang yang berada tidak jauh dari Junghwan.

Jihoon dan Renjun.

Dua sekawan yang sefrekuensi.

"Hoon, lo ngaku sana, capek gue maen ginian," ucap Renjun.

"Ngaku ape anjer?"

"Lo impostornya," jawab Renjun.

"Gila lo! Bukan gue, ya," sergah Jihoon. Tentu dia tak mau mengakui sesuatu yang tidak benar. Entah memang tidak benar, atau hanya pura-pura. Tidak ada yang tahu.

Kecuali saya, hahaha -author.

"Ya lo pura-pura aja," ujar Renjun dengan nada tanpa dosa. Andai wajahnya tidak putih jernih licin bening mengkilau bercahaya, Jihoon tak akan segan melayangkan tendangan madun ke wajah indah itu.

"Andai badan lo gak bocil, udah gue bolak balik lo."

"Bocil-bocil gini bisa ngangkat lucas ditambah bang Johnny," misuh Renjun tak terima badannya dikucilkan.

Btw, lucas🥺🥺🥺

Missu<3

"Lucas siapa? Johnny siapa?" Tanya Jihoon kebingungan.

Belum sempat dibalas oleh Renjun, sebuah suara menginterupsi mereka semua yang ada di sana.

Guys, ada titipaan

Tak lama, dinding tembok putih itu kembali menampilkan sesuatu. Itu surat.

Semua yang dewasa pasti bermula dari balita. Mereka meranjak menjadi anak-anak. Kemudian anak-anak menjadi remaja, berangkat ke sekolah menengah, bermain, menemukan cinta dan berbahagia. Remaja menghasilkan remaja, remaja mempunyai cita. Ayo tangkap citanya!

"Angjay, ini mau bikin cerpen kah?" Celetukan dari Haruto memecahkan beberapa fokus yang lain.

"Cita-cita kok ditangkap." Kini giliran suara Jeongwoo yang membuat lelah anggota lain.

"Maksudnya apa cok? Udah tau gue goblok gini." Jihoon mengeram kesal. Tadinya dia mau sok jadi detektif, tadi keburu pusing duluan padahal baru baca setengah kalimat.

"Emang pesannya bukan buat orang kayak lo, Hoon," jawab Renjun dengan santai sembari mengangkat sebelah alisnya.

Sedangkan Jihoon yang melihat itu hanya melengos dan kembali diam.

"Pesannya bicara tentang anak? Atau remaja? Atau gimana?" Hyunsuk bertanya entah kepada siapa.

"Pesannya bilang remaja ke sekolah, main, terus jatuh cinta, terus menghasilkan remaja. Kok aneh?" Perkataan dari Jisung membuat yang lain semakin bingung.

"Iya, ya. Harusnya menghasilkan anak," celetuk Jaehyuk.

"Cocotmu, cok!" Jihoon menggertak tidak terima. Pasalnya di sini masih ada anak di bawah umur.

Impostor - NCT DREAM X TREASURE [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang