"Aman ga bro?"
"Aman..... kayaknya sih." Setelah kejadian yang sempat memanas di sesi diskusi tadi, Mark segera melangkahkan kakinya dari loby sekalipun bell permainan belum dibunyikan kembali.
Alasan? Singkat, dia tidak ingin mengeluarkan emosi lebih banyak lagi.
Hyunsuk, dengan segera mengikuti Mark untuk mengambil posisi lebih dulu. Terlahir sebagai seorang yang penakut, Hyunsuk tentunya tak ingin kehilangan jejak rekan sembunyinya sejak awal permainan.
Sembunyi sendiri? Ohh tidak ferguso. Hyunsuk tidak seberani itu untuk nekat mengambil keputusan itu.
Memang beliau ini sangat berbeda dengan penampilannya yang sudah seperti duta fesyen. Segala perabotan rasanya sudah berada full di tubuh Hyunsuk. Bahkan jam tangan saja terpasang di kedua tangannya. Sangat berbanding terbalik dengan Mark yang hanya memakai kaos biru, celana putih selutut dan swallow putih biru. Perabotannya hanya satu, yakni gelang.
Lebih tepatnya karet gelang bekas mengikat nasi goreng yang ia beli dua minggu lalu.
Persamaannya? Mereka berdua sama-sama keren. Sama-sama pemimpin grup. Sama-sama berposisi rapper. Seumuran.
Last : sama-sama sulit dimiliki.
"Lo kok buru-buru sih Mark?" Tanya Hyunsuk dengan takut-takut mengenai kepergian Mark yang begitu saja tanpa menunggu bell diskusi selesai.
"Lo liat aja tadi udaranya udah hot banget," jawab Mark seadanya.
"Tadi lo milih siapa?" Hyunsuk kembali bertanya, namun mengganti topik dari sebelumnya.
"Lo."
"Hah? Kok gue?" Hyunsuk tak terima.
"Emang lo impostornya kan?" Mark membalikkan pertanyaan.
"Enak aja lo, kalo gue impostor, lo udah gue ngap dari awal," ujar Hyunsuk.
"Ya kan bisa aja tak tik, rencana lo gituh."
"Segala taktik, kalo impostor juga ngapain gue ngintilin lo mulu. Gue bela-belain buat ninggalin sesi diskusi sebelum waktunya cuma buat ngejer lo. And now, lo malah nuduh gue? Hati kecil gue bener-bener kecewa, Mark," ujar Hyunsuk dengan mendramatiskan ektingnya.
"Alay banget anjir, gaya doang macho, kelakuan jamet abis. Lagian ngapain lo ngikutin gue mulu sih? Gue kan juga pengen sembunyi sendirian."
"Ya gapapa, gue liat-liat lo kece juga, jadi gue ngintilin lo aja. Sekalian privat bahasa Inggris gratis," jawab Hyunsuk. Sementara Mark hanya menghembuskan nafas lelah.
"But, serius, lo tadi milih siapa, Mork?" Hyunsuk kembali mengikis kesunyian di antara mereka. Mark menoleh, dan seketika teringat akan Haechan. Dua orang itu mempunyai kesamaan. Bacot. Seakan alergi sama suasana sepi. Bedanya, Hyunsuk mungkin sedikit lebih waras. Catat, hanya sedikit, ya.
Mark masih teringat ketika Hyunsuk yang bersih keras ingin mengambil salah satu jersey di tempat persembunyian mereka pada sesi kedua. Benar, di ruang penyimpanan pakaian, yang mana seperempatnya berisi jersey dengan ragam yang berbeda. Jadilah selama bersembunyi, Hyunsuk hunting baju. Sementara Mark tetap berjaga untuk memastikan keadaan aman.
"Yang pasti bukan kayak pilihan lo," balas Mark yang sekarang tengah duduk di salah satu kursi.
"Emang lo tau gue tadi milih siapa?" Hyunsuk bertanya.
"Junghwan, kan?"
Hyunsuk menggelengkan kepalanya, "gue gak pilih Junghwan."
"Loh gak jadi? Perasan tadi lo ikut curiga?"
![](https://img.wattpad.com/cover/341362155-288-k988787.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Impostor - NCT DREAM X TREASURE [Completed]
Teen Fiction"Nih, ada agensi open audisi nih!" Mimpi yang seharusnya dapat mereka capai dalam beberapa langkah lagi menjadi sirna begitu saja. Agensi itu bukan agensi biasa, masuk ke dalamnya ternyata bukan merealisasikan cita, namun justru merenggut nyawa. 17...