Semua peserta telah berkumpul di ruang diskusi. Posisi mereka sekarang tak lagi sama seperti awal permainan. Para peserta sudah saling berpencar dan berbaur satu sama lain.
Seperti contohnya ada Jihoon-Renjun, Mark-Hyunsuk, dan Asahi-Jisung.
Mereka-mereka itu adalah dampak dari game ini yang berakhir jadi rekan. Entah rekan untuk sesaat atau mungkin bisa selamanya.
Setelah pengumuman dari moderator yang disampaikan beberapa menit yang lalu, mereka masih diam menunggu pengumuman mengenai korban sesi ketiga. Tentu saja Renjun dan Jihoon dikecualikan.
Dan, Junkyu.
Namun, pengumuman yang ditunggu tak kunjung datang. Jihoon dan Renjun saling tatap. Sementara Mark dan Hyunsuk segera mengabsen anggota-anggota mereka yang masih ada.
"Yoshinori..." Seluruh atensi menuju Hyunsuk. Mereka yang berasal dari grup Treasure kecuali Jihoon dan Junkyu memasang raut kaget tak percaya. Detik selanjutnya, kembali terjadi arena duka. Bedanya, kali ini tak berlangsung lama karena diskusi harus segera diselesaikan.
"Tadi, gue liat Yoshi." Suara Junkyu menginterupsi. Jihoon dan Renjun kembali saling tatap ingin memastikan, apakah si kiyowo sedang memberikan kesaksian jelas, atau hanya sekadar peran agar tak dicurigai.
"Di mana, Jun?" Tanya Hyunsuk.
"Di... gudang lantai 2,5."
"Lo sembunyi bareng?" Kini Jaehyuk yang bertanya.
"Gak, gue emang sembunyi di situ, tapi gak lama gue denger suara Yoshi teriak. Tapi gue gak terlalu liat pembunuhnya, soalnya gak keliatan." Junkyu menjelaskan situasi yang tadi ia alami.
Lagi dan lagi Renjun dan Jihoon saling lirik. Sejauh ini, alasan Junkyu dapat dipercaya. Ya walaupun bagian lihat tidak pembunuhnya mereka tidak tahu, karena mereka sendiri benar-benar sangat tersembunyi.
"Lo yakin gak liat? Atau pura-pura gak liat supaya alasan lo dipercaya?" Pertanyaan Jaehyuk kini mengintimidasi Junkyu.
"Iya, gue gak liat karena posisi gue sembunyi di balik tumpukan kotak-kotak besar."
"Lo gak mencoba buat ngintip bang?" Junghwan ikut bertanya.
"Ya gak lah, itu aja gue udah kejeng nahan nangis."
Jihoon dan Renjun saling senggol.
"Sori, sebenernya, gue sama Renjun juga sembunyi di tempat Yoshi kebunuh dan gue denger lo minta maaf, Jun." -Jihoon.
"Iya itu karena gue ngerasa bersalah karena gak bisa nyelamatin Yoshi." Lagi-lagi Junkyu berdalih.
"Gak bisa nyelamatin sama dengan mengorbankan, bang?" Tanya Haruto. Tatapan intens kini berpusat pada Junkyu.
"Jun?" Suara tegas dari sang leader yang sangat ditakuti oleh para member akhirnya terangkat. Hyunsuk mendekati Junkyu yang sekarang sudah berposisi di tengah-tengah.
"Bukan guee bang sumpah yaelahh, beneran, sumpah, bukan gue bukan gue bukan guee. Gue beneran cuma denger Yoshi teriak."
Keadaan semakin memanas ketika Hyunsuk mulai memasukki jenjang serius. Tak terlihat lagi kelucuan dan kekiyowoan di dirinya kecuali di tinggi badannya.
"Jangan buat banyak korban kali, Jun. Gue minta tolong banget."
"Astaganagaa, bukan gue benerann bang." Mata Junkyu kini berkaca-kaca. Kalau tahu begini, lebih baik dia diam saja tadi. Tapi apalah daya, nasi sudah menjadi benyek.
Mark yang merasakan situasi semakin runyam berinisiatif untuk menengahi.
"Sorry, I want to jbjb, bukan bermaksud sotoy, but i feel like jangan terlalu gegabah dulu. Lo pada masih inget sesi kedua, kan? Jangan terpancing emosi. Itu justru strategi dari impostornya supaya mereka bisa menang. Don't be paboya, ini bukan game biasa tapi nyawa taruhannya," jelas Mark memberikan peringatan kepada mereka semua agar tak lagi gegabah. Hatinya masih terasa perih kala mengingat raut wajah Haechan yang menahan kesakitan akibat hukuman dari para algojo.
"Bener kata Mark, kita semua harus bersuara biar bisa nemuin impostornya, jangan diem-dieman aja, minimal ada kontribusinya. Dan buat impostornya, cepet tobat deh, lo cringe banget, man!" Renjun menyetujui apa yang dikatakan oleh Mark. Semenjak insiden sesi kedua tadi, dia menyatakan ingin insyaf dari kesuudzonan.
Misii wak, moderator mau kasih kabar. Hari ini voting ditiadakan, ya! Sesi diskusi akan berakhir sebentar lagi.
"Eh, kok gitu? Seenak jidat lo ngilang-ngilangin voting. Inget ya, lo tuh moderator, gak lebih. Belagu banget." -Jihoon.
Eh, santai dong! Gue kick, mati lo, tau rasa! Ini gak ada voting karena killer man berhasil menembak sasaran yang tepat.
"Hah? Maksudnya?" Pernyataan dari Renjun diangguki oleh yang lain yang mengartikan mereka tidak paham dari apa yang moderator katakan.
Killer man memiliki 2 target sasaran sebagai misinya. Target yang dimaksud yakni komplotan impostor. Dan jika killer man berhasil membunuh impostor pada satu sesi, maka voting di sesi tersebut ditiadakan.
"Hah?"
Yoshinori dinyatakan sebagai korban sesi ketiga. Yoshinori adalah impostor.
"HAH?!"
Selamat juga buat impostor yang komplotannya tidak berkurang.
"HAHHH???!!!"
Apa maksudnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Impostor - NCT DREAM X TREASURE [Completed]
Ficção Adolescente"Nih, ada agensi open audisi nih!" Mimpi yang seharusnya dapat mereka capai dalam beberapa langkah lagi menjadi sirna begitu saja. Agensi itu bukan agensi biasa, masuk ke dalamnya ternyata bukan merealisasikan cita, namun justru merenggut nyawa. 17...