VII

40 6 0
                                    

"Eh, betewe, nama lo siapa?" Saat ini Renjun dan Jihoon tengah berjalan bersama menuju ruang diskusi.

"Gilaa, lo masih belum tau nama gue? Parah sih men," ucap Jihoon dengan nada yang dibuat dramatis sekali. Sampai-sampai perut Renjun langsung bergejolak ingin memuntahkan makanan yang sudah dia simpan selama satu minggu ini.

"Belum lah, lo juga ga ngasih tau."

"Ya minimal usaha dikitlah kek gue nanya-nanya gitu."

"Gue ga kepoan." Kalimat singkat namun pedas itu keluar begitu saja dari mulut Renjun. Jihoon menatap nanar pria yang berada di sebelahnya itu. Dia pikir, dia adalah orang dengan ucapan terpedas di dunia. Ternyata ada yang lebih lagi. Atau ini karma bagi Jihoon yang selalu meroasting teman-temannya? Mungkin saja.

"Anjir pedes banget tuh congor," ucapan menyindir dari Jihoon hanya dihiraukan oleh Renjun.

"Jordan."

Renjun menoleh, "Hah?"

"Nama gue Jordan."

"Ohhh." Pria bertubuh mungil mirip Hyunsuk itu mengangguk-anggukan kepalanya.

"Menurut lo impostornya siapa aja, Jor?"

"Anjirlah Jor. Niat mau keren malah di panggil Jor. Gajadi-gajadi, nama asli gue Jihoon. Orang paling ganteng di jagat raya Depok," ujar Jihoon dengan tangan yang bersiap mengibaskan rambutnya ke belakang. Namun, diurungkan karena takut kejadian sebelumnya terulang kembali.

"Lagian, gaya-gayaan mau dipanggil Jordan. Muka juga kaya kaleng sarden." -Renjun.

"Wahh parah nih anak, lo gatau aja gue mantan calon ketua OSIS," balas Jihoon karena tak terima dirinya disebut mirip kaleng sarden. Padahalkan namanya tak pernah absen dari akun instagram menfess sekolah. Kalau gak percaya, tanya aja Yoshi.

"Udah mantan, calon pula. Ngenes banget idup lo."

"Bodo."

"Eh betewe, lo belum jawab pertanyaan gue tadi, Hoon," tanya Renjun dengan nada yang kini berubah menjadi sedikit serius. Ingat, hanya sedikit ya. Soalnya dia merasa, semenjak dekat dengan 6 rekan grup musiknya, hidupnya seakan berganti menjadi genre lawak. Ditambah bumbu-bumbu emosi dikit, kecuali Renjun. Khusus dia bumbu emosinya dikasih banyak.

"Tu bi hanes, gue curiga Junkyu. Bukan curiga sih, tapi tadi lo liat sendiri, kan?" Jihoon balik bertanya. Dia jadi tidak sabar menyampaikan fakta ini kepada teman-temannya biar tim baik yang menang.

"Tapi kok gue gak yakin ya? Maksudnya mungkin dia kaya kita juga yang kebetulan mau nyari tempat sembunyi, eh malah jadi saksi tragedi," jelas Renjun. Semenjak kejadian salah pilih orang di sesi kedua, dia jadi sangat hati-hati untuk berargumen lagi. Dia tidak ingin kejadian Haechan kembali terulang.

"Bisa jadi. Tapi, Njun, posisi dia tadi bukannya terlalu mencurigakan? I mean like dia sembunyian sendirian juga, kan?"

"Gak, kita gak boleh gegabah, Hoon. Kita juga gak liat langsung kejadiannya. Tapi coba kita lihat dulu ntar di sesi duskusi. Kalo emang gelagat dia mencurigakan, lo bisa buka fakta tadi, gimana?" Tawar Renjun. Tentu saja hal itu langsung diiyakan oleh Jihoon. Pendapat dari partner sembunyinya itu memang ada benarnya.

"Okay, I deal."

"Dih, sok bule."

***


Di lain sisi, dua pemuda lainnya juga sedang berjuang mencari tempat persembunyian mereka. Nasib malang selalu menghampiri mereka. Saat mereka sudah mendapatkan tempat yang pas untuk bersembunyian, ada saja cobaan yang membuat mereka mau tidak mau mencari tempat baru.

Impostor - NCT DREAM X TREASURE [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang