I

117 17 4
                                    

Warning!

Cerita ini memakai cast dari member NCT Dream dan Treasure. Untuk Treasure sendiri, cast yang turut serta hanya 10 orang. Sedangkan untuk Yedam dan Mashiho tidak menjadi peserta karena beberapa alasan yang nanti akan diungkap di part-part selanjutnya.

Sekian, semoga tidak ada yang salah paham🤗

Happy reading!

***

Langkah Mark dan Hyunsuk terhenti begitu saja ketika sudah memasukki inti gedung. Untuk beberapa waktu mereka terdiam dan terpukau pada arsitektur dari bangunan ini. Tak hanya mereka berdua, decakan demi decakan kagum terdengar dari arah belakang.

Tapi hal itu tak berlangsung lama, pasalnya Haechan memecah keheningan dan lamunan dari para member.

"Ini lanjut kemana? Kok sepi?" Tanya Heachan yang membuat rekannya yang lain menatapnya. Benar juga apa yang dibilang Haechan. Katanya ada pembukaan audisi grup musik, tapi kok sepi. Okay, barangkali mereka datang terlalu lambat atau terlalu cepat. Tapi, paling tidak masih ada satu dua staff yang bekerja bukan, apalagi sekarang belum terlalu siang.

"Barangkali di dalem, masuk ke dalem lagi coba," ujar Yoshi memberi saran.

"Apanya?" Tanya Jaemin.

"Ya kitanya," balas Yoshi yang membuat Jaemin ber-oh ria. Beberapa anggota hanya menggelengkan pelan kepalanya.

Setelah sedikit tanya jawab dari Yoshi dan Jaemin, mereka bertujuh belas bergerombol masuk ke ruangan yang berada di sebelah kiri dari pintu masuk. Semua tampak baik-baik saja sampai akhirnya lagi-lagi langkah mereka harus terhenti karena banner besar yang terpampang di dinding yang supertinggi ini.

WELCOME TO THE HOUSE OF THE STARS. MAKE YOUR OWN VICTORY.
-Time to Play Audition-

Tulisan itu terpampang rapi dengan font yang terkesan mahal. Entah untuk keberapa kalinya, mereka bercedak kagum akan interior dari gedung yang sedang mereka pijaki saat ini.

Berbeda dengan yang lain, dua orang pria tinggi dari kelompok mamba justru memasang raut wajah yang cukup sulit untuk diartikan. Semenjak berada di depan gedung, mereka berdua sudah saling toleh seakan mengerti apa yang sedang dipikirkan dari diri masing-masing. Namun, mulut mereka seakan terkunci dan sulit untuk mengeluarkan suara.

Seperti sekarang, tubuh mereka seakan sedang dikendalikan karena tetap mengikuti para anggota lainnya untuk memasukki ruangan bernuansa hitam mewah itu. Sangat berbeda dengan perasaan mereka yang menolak mentah-mentah.

17 laki-laki tampan bak pangeran itu terus saja menyusuri lorong mewah tanpa ujung itu. Beberapa foto musisi terkenal memenuhi dinding lorong, menambah keyakinan bahwa itu benarlah gedung entertainment.

"Kaya rumah lo, bang," ujar Jisung dengan berbisik kepada Chenle.

"Mana ada, buat-buat omongan aja lo," balas Chenle dengan suara tak kalah kecilnya.

"Bukan yang di China, tapi yang di Amerika itu loh." Mendengar balasan balik dari Jisung membuat Chenle mendongak ke atas mencoba untuk mengingatnya.

"Mungkin kali ya, gue lupa bentukkannya. Udah lama gak pulang ke sana."

Jisung hanya menatap julid rekan bicaranya yang berumur lebih tua satu tahun darinya itu. "Aneh lo."

Jisung kembali menatap ke depan mengikuti abang-abangnya. Sementara Chenle kembali menatap langit-langit gedung. Bukan, bukan karena kemegahan dan kemewahannya. Kalau itu sejujurnya Chenle sudah terbiasa dengan interior yang seperti ini, walaupun dia tidak bisa berbohong bahwa gedung ini memang memiliki bentuk yang next level.

Impostor - NCT DREAM X TREASURE [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang