#day39
clue #Zan diambil dari bahasa arab yang artinya: Curiga, sangsi, ragu, tidak yakin.
***
Saat pukul 09.15 malam, Hwa Gi berpamitan pada sang ibu untuk pergi bekerja. "Eomma, aku pergi dulu."
Fumiko menatap wajah lelah putranya, mengulurkan tangan mengusap lembut pipi Hwa Gi. "Wajahmu tampak semakin kurus, anak Eomma pasti kelelahan dan makanmu juga tidak teratur."
"Makanya Eomma harus rajin minum obat dan cepat sembuh, aku rindu masakan Eomma." Hwa Gi mencium tangan ibunya.
Hwa Gi sangat suka melihat ibunya berkutat di dapur, memasak makanan favoritnya dan kemudian Fumiko akan menggerutu karena Hwa Gi hanya duduk-duduk saja sambil mengoceh hal yang tak perlu tanpa ada niat untuk membantu. Masa-masa itu Hwa Gi benar-benar merindukannya.
"Tentu saja, jangan makan mie cup terus, beli makanan yang lebih sehat, aku tidak mau putraku semakin kurus." ujar Fumiko.
Hwa Gi mengangguk. "Ha'i, tapi Eomma harus janji membuat sushi untukku."
"Iya, Eomma janji, sana pergi lah, nanti kamu terlambat bekerja."
Hwa Gi merasa tak ingin pergi meninggalkan ibunya malam ini tapi dia ada misi yang harus diselesaikan. Pada akhirnya Hwa Gi pamit.
***
Seperti biasa Bloomsbury selalu ramai, tempat paling remang di Dogenzaka, Shibuya, tapi penuh gemerlap gairah kecantikan di dalamnya. Wanita dan pria cantik bertebaran tanpa ada rasa zan terus memasang senyuman penuh goda.
Miki sudah memesan meja untuk tamu eksklusif malam ini. Dia menghubungi tuan Fujio untuk datang ke tempatnya. Orang yang ikut ke korea waktu itu sepengetahuan Miki ada tiga orang, Fujio adalah Direktur dari Bexxa company. Takuma dan Hiroshi adalah dua orang lainya yang ikut, Miki tidak tahu pasti dua orang itu menjabat sebagai apa di perusahaan, mungkin manajer atau sekretaris, tapi Takuma lah yang mengajak Miki pergi ke Korea untuk menemani sang bos.
Pertama saat masuk, tiga orang dari Bexxa Company ini hanya minum-minum saja bahkan bos Fujio yang sudah sering tidur dengan Miki nampak enggan didekati oleh Miki.
Kemudian Hwa Gi datang membawa sebotol anggur dia bertingkah genit menuangkan minuman.
Fujio tertawa lebar, pria berusia awal tiga puluhan itu adalah otak dibalik penipuan, sebenarnya Bexxa company sudah dua kali bekerja sama dengan Go enterprise, perusahaan mereka terbilang sukses, tapi keserakahan manusia kadang melebihi tingginya gunung. Sudah diberi kemudahan malah berkhianat, demi mengeruk untung sebanyak-banyaknya.
Jae Han dan Shin Woo menatap aksi Hwa Gi dan Miki dari kejauhan. Jae Han fokus pada Hwa Gi yang kini bersenda gurau dengan Fujio, gerak gerik yang genit sambil menuangkan anggur ke dalam gelas, Hwa Gi tersenyum simpul saat jari Fujio tanpa ada rasa zan menyentuh dagu Hwa Gi.
Jae Han terasa panas di hatinya, ingin beranjak dari duduknya tapi segera ditahan oleh Shin Woo. "Mau kemana?"
"Lihat ini sudah berapa lama? mereka masih saja bersenang-senang di sana! mereka berniat membantu atau tidak?" Jae Han mulai gusar.
"Jika kita kesana sekarang, mungkin akan bertambah kacau, lebih baik tunggu sedikit lagi. Kata Miki, Fujio selalu membawa banyak anak buah jika pergi keluar." Shin Woo menatap awas ke sekitar ruangan yang tidak terlalu terang, tapi kerlap kerlip lampu disco yang mendominasi.
"Bukan kah kita juga punya anak buah dari tuan Takada?" tanya Jae Han.
"Sejak kapan kau jadi ceroboh begini? kau pikir orang licik seperti Fujio tidak akan membawa anak buah saat pergi ke tempat ini? biarkan saja dulu mereka menggoda orang-orang dari Bexxa company itu lalu setelahnya kita beraksi." jelas Shin Woo.
KAMU SEDANG MEMBACA
HWA GI-SSI (END)
FanfictionRuangan berwarna merah dipenuhi wewangian gaharu yang menenangkan, seorang pemuda duduk di atas ranjang dengan pakaian Oiran merah menyala, mata berona merah cantik memasang ekspresi wajah bosan dan tatapan penuh goda. Hwa Gi jelas mampu menggaet si...