50. Angelic Cathedral awal saksi kisah cinta Jae Han dan Hwa Gi

172 25 6
                                    

#day50

clue #Gardenia

Bunga gardenia. Bunga gardenia atau yang disebut juga bunga kacapiring ini merupakan jenis tanaman perdu mirip dengan bunga melati. Warnanya putih dan aromanya wangi, biasanya dipakai untuk karangan bunga ataupun bunga dekorasi meja. Makna yang terkandung dari bunga ini adalah kesucian atau kemurnian.

 Makna yang terkandung dari bunga ini adalah kesucian atau kemurnian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Suasana pesta pernikahan, tergolong sederhana, tapi ditata dengan dekorasi outdoor yang elegan dipenuhi dengan bunga-bunga mawar berwarna putih dengan kombinasi taman hijau nan asri, kursi-kursi dan meja tamu undangan juga dihiasi dengan hiasan bunga gardenia di atas meja.

Bunga gardenia adalah ide dari Miki karena bunga itu memiliki arti yang indah yaitu kesucian atau kemurnian, dia berharap cinta Jae Han dan Hwa Gi tetap selalu murni tidak akan pernah berubah sampai maut memisahkan. Bunga gardenia juga memiliki aroma wangi yang khas dan Miki sangat menyukainya.

Para tamu undangan sudah mulai berdatangan. Hwa Gi tidak memiliki teman dekat di Korea, dia hanya mengundang pemilik toserba tempat dia dulu bekerja yaitu pak Li. Sedangkan Jae Han mengundang Kang Minjae beserta keluarganya.

Selebihnya adalah kolega bisnis Go in wook dan Jae Han juga tidak terlalu akrab dengan mereka berbeda dengan Shin Woo dia cukup terkenal di kalangan pengusaha-pengusaha itu.

Miki kini berada di stand makanan memegang gelas yang berisi minuman. Dia mengamati tamu undangan yang tentu saja dia tidak mengenalnya, Miki merasa bosan lalu memutuskan untuk menemui Hwa Gi di ruangan yang sudah disediakan untuk keperluan mempelai.

Hwa Gi berdiri menatap pantulan dirinya di cermin. Dia merasa gugup, karena hari ini hari di mana dia akan terikat hubungan yang sakral, hari yang membuat jantungnya berdegup kencang, bahkan melebihi batas normal.

Hwa Gi masih tidak percaya hidupnya bisa berada di tahap ini. Padahal sekitar dua bulan lalu Hwa Gi hampir ingin membunuh Jae Han, saling menodong pistol dan Jae Han hampir meregang nyawa, tapi nyatanya Tuhan tidak sekejam itu merenggut Jae Han darinya.

Jae Han orang yang dia benci kini malah menjadi alasan bagi Hwa Gi untuk kembali ke Korea dan mengambil keputusan untuk menikah dengannya. Hwa Gi melihat lebih dekat wajahnya di cermin lalu mencubit dengan keras. "Aw! sakit, ternyata ini memang bukan mimpi." Hwa Gi takut jika ini hanya mimpi belaka dan dia kembali terbangun di ruang kamar serba merah dengan gaun oiran berantakan. Tidak, Hwa Gi tidak ingin seperti itu lagi.

"Eh, jangan sentuh wajahmu, itu akan merusak riasan," tegur seorang wanita yang tadi merias wajah Hwa Gi. Dia pergi keluar sebentar karena ada keperluan dan setelah kembali dia melihat Hwa Gi sedang memegang wajahnya.

"Gomen, " Hwa Gi membungkuk, reflek meminta maaf dengan bahasa Jepang.

"Oh, kau orang Jepang?" tanya si perias sambil menepuk-nepuk bedak pada bagian pipi Hwa Gi.

HWA GI-SSI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang