46. Liontin Bidadari Kembali (nc18+)

159 26 1
                                    

Clue #Day46 

#galiung 

Galiung merujuk pada kapal layar besar yang digunakan oleh bangsa Eropa pada abad ke 15--16 yang berfungsi untuk transportasi dagang maupun untuk kepentingan perang.

***

Hwa Gi masih berkonsentrasi dengan kegiatannya mencukur kumis dan jambang Jae Han

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hwa Gi masih berkonsentrasi dengan kegiatannya mencukur kumis dan jambang Jae Han. Napas keduanya saling bertabrakan.

Jae Han semakin gelisah lalu tangannya memegang tangan Hwa Gi, "Tunggu sebentar." ujarnya.

Hwa Gi mengernyit. "Kenapa?" 

Jae Han seperti mengambil sesuatu di dalam saku kemejanya lalu sebuah kalung yang Hwa Gi kenal menjuntai di tangan Jae Han. Itu adalah liontin bidadari miliknya yang hilang lima tahun yang lalu. 

"I … ini …" manik kelam Hwa Gi mulai berkaca. Bibirnya tertarik membentuk seulas senyuman, tapi di detik itu juga air matanya jatuh menetes.

"Kalung ini terjatuh saat insiden kau ingin mengakhiri hidupmu." Jae Han melingkarkan tangannya ke leher Hwa Gi, membantu memasang kalung liontin bidadari pada sang pemiliknya. "Aku kembali ke rumah sakit tapi kamu sudah tidak ada, kau tahu hari itu adalah hari yang paling aku sesalkan, aku merasa sesuatu di dalam hatiku kosong."

Hwa Gi menunduk, memegang liontin bidadari. "Aku kira aku tidak akan pernah menemukan kalung ini lagi."

Jae Han menjepit dagu Hwa Gi dengan jari-jarinya. "Hey, kenapa menangis, lihatlah liontin dan air matamu itu tidak cocok, pria cantikku tidak boleh menangis." Jae Han menyeka air mata di pipi Hwa Gi lalu menyatukan dahinya dengan dahi Hwa Gi. "Maaf karena aku bodoh lima tahun lalu membiarkanmu menjauh, aku bodoh tidak bisa menolongmu ketika semua orang menyakitimu, bahkan aku juga ikut menambahkan rasa sakit itu."

"Emm … " Hwa Gi hanya bisa mengangguk-angguk. 

Jae Han mencium bibir lembut Hwa Gi. 

Cuaca tidak begitu cerah mungkin sebentar lagi akan ada badai salju, langit tampak berwarna kelabu. Kini ciuman dua insan bertambah intens, tangan Jae Han memegang pinggang Hwa Gi di atas pangkuannya, semakin menariknya mendekat.

Hwa Gi melenguh membalas ciuman, dia menjulurkan lidahnya ke dalam mulut Jae Han, bermain lihai. Ciuman terasa manis dan memabukkan, Jae Han tersenyum kecil di balik ciuman, dia semakin menyesap bibir kenyal Hwa Gi semakin rakus.

Seharusnya suhu tubuh semakin dingin karena suhu cuaca semakin menurun tapi tidak berlaku bagi Jae Han dan Hwa Gi. Dua tubuh saling berpelukan erat, kedua kaki Hwa Gi mengangkang di paha Jae Han, dia dapat merasakan benda di antara paha Jae Han semakin mengeras, jika saja tak ada kain penghalang pasti benda keras itu sudah masuk ke dalam liang hangat Hwa Gi.

Hwa Gi sedikit mendorong dada Jae Han karena kehabisan napas. Ciuman pun terlepas. "Hwa Gi aku menginginkanmu," ucap Jae Han, suaranya terdengar berat.

"Dengan kondisimu seperti ini?" tanya Hwa Gi bingung. 

HWA GI-SSI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang